NUR
AMIN BIN ABDURRAHMAN
ASSAYYID THOYYIB THOHIR &
KH. SYAMSURI
PENAGON NALUMSARI
JEPARA JATENG
NUR AMIN BIN ABDURRAHMAN
ASSAYYID
THOYYIB THOHIR & KH. SYAMSURI
Cetakan
pertama akhir tahun 2009
Dilarang memperbanyak atau
mengcopy isi buku ini kecuali dengan izin tertulis dari penerbit atau penyusun.
1. MUQADDIMAH
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Dengan mengucap Alhamdulillah was syukru
lillah ala ni’amillah kami panjatkan kehadlirat Allah swt atas hidayah, taufiq,
inayah dan I’anahnya serta ridlonya. pada kesempatan ini telah dapat kami
persembahkan sebuah tulisan tentang manaqib (sejarah) ”ASSAYYID THOYYIB THOHIR DAN
KH. SYAMSURI PENAGON” buku kecil ini tersusun atas dorongan dari sebagian kaum
muslimin masyarakat setempat terutama para muhibbin (pecinta habaib dan ulama’)
. meskipun secara ringkas akhirnya terwujudlah harapan kami melayaninya pada
mereka yang menerimanya. buku ini sengaja kami susun dengan bahasa yang sangat
sederhana dengan tujuan agar para pembaca lebih mudah dalam memahami nya. berhubung
terbatasnya bahan-bahan inspirasi dan catatan-catatan berupa laporan kesejarahan
tentang hal ihwal Assayyid Thoyyib Thohir dan KH. Syamsuri penagon, karena itu
dengan penuh kerendahan hati dan atas dasar keyakinan bahwa buku kecil ini masih
terasa banyak kekurangan , kehilafan , dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kepada para pembaca sudilah memberikan koreksi sepenuhnya sebagai bahan masukan
untuk kesempurnaan buku berikutnya. kami ingat dawuh guru kami “ Maulana Habib
Luthfi pekalongan ” bahwa sejarah wali / sholihin itu bagaikan obor yang bisa
menerangi, membentengi dan menggugah hati semakin cinta kepada Allah dan Rasulnya.
Demikian akhirnya hanya kepada Allah kami memohan semoga buku ini berkah dan
manfa’at dunia dan akhirat. amin
yarabbal alamin. jepara 31 Desember 2009 2. NAMA CIKAL BAKAL Cikal bakal adalah orang pertama yang menghuni
dan menempati suatu daerah dimana asal muasal daerah tersebut masih berupa
ilalang perimbunan atau hutan belantara yang biasanya masih dihuni mahluq halus
(jin). dengan usaha lahir bathin (spiritual) agar seseorang bisa menempati
daerah tersebut maka harus bisa mengalahkan atau memindahkan jin atau dayang
penunggu daerah tersebut, dengan kata lain “babat alas” dengan maksud, anak
turunnya nanti terhindar dari gangguan , musibah , bala’ dan malapetaka. Datanglah
seorang yang punya wibawa besar yang punya kekuatan supranatural (bathin) yang
luar biasa (keramat) yang mampu menghadirkan dan menyuguhkan suatu daerah yang
sejuk nan damai. Dengan jerih payah upaya beliau mendapat tempat untuk
berteduh, berkholwat, bermunajah, bertawajjuh, bermujahadah, beribadah secara
istiqomah (konsisten) menuju akhir hayat husnul khotimah. beliau adalah ”Assayyid
thoyyib thohir” yang berhasil memperoleh tempat dengan izin Allah. usaha yang
serius bahasa jawanya “NGEPEN” tempat bahasa jawanya “ENGGON“ dua kata tersebut
diringkas menjadi satu kata menjadi nama “PENAGON“ ini tersirat dalam ayat
alqur’an وَاَنْ
لَوِاسْتَقَامُوْاعَلَى الطّرِيْقَةِ َلأَسْقَيْنَاهُمْ مَآء ًغَدَقًا (الجن /16/ 29 artinya:
dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus diatas jalan itu(islam)maka
benar-benar akan kami beri air yang
segar(rizqi yang halal banyak & berkah) اِنَّ
الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا الله ُثمُ َّاسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ اْلمَلاَئِكَةُ
اَلاَّ تخَاَفوُاْ وَلاَتحَْزَنوُاْ وَاَبْشِرُوْا باِلْجَنَّةِ الَّتيِْ كُنْتُمْ
تُوْعَدُوْنَ (فصلت 24/30) artinya:
sesungguhnya orang-orang yang mengatakan tuhan kami adalah Allah kemudian
meneguhkan pendiriannya maka malaikat akan turun kepadanya: janganlah kamu
merasa takut dan jangan merasa sedih dan bergembiralah dengan surga yang telah
di janjikan Allah kepadamu.
Tempat yang berada di daerah jepara
bagian timur perbatasan kudus ikut kecamatan Nalumsari desa Nalumsari bagian
barat tepatnya “Dukuh Penagon”
DENAH LOKASI
3. SIAPA ASSAYYID THOYYIB THOHIR
Menurut sesepuh setempat bahwa Assayyid
Thoyyib Thohir adalah pendatang yang berkelana berjuang menyebarkan agama islam
di bagian utara, setelah lelah beliau singgah di suatu tempat (penagon) sampai
menjadi peristirahatan terakhir penduduk setempat memanggil dengan sebutan ” Mbah
Ndoro Sayyid Thoyyib Thohir Tunjungsari ”konon Tunjungsari adalah predikat yang
disandang sebagai prajurit penting zaman perjuangan melawan penjajah. ada lagi
yang menyebutkan tunjungsari adalah kelompok nama pejuang seperti nama-nama
cikal bakal yang ada disekitar penagon (Nalumsari, Muryolobo, Ngetuk, Gemiring
dll) ada yang mengatakan Tunjungsari adalah nama istri beliau. menurut almarhum
KH.
ANWAR PEDAK bahwa Assayyid Thoyyib Thohir seorang pejuang Diponegoro
yang bertugas di daerah bagian utara keterangannya diambil dari buku pejuang
diponegoro yang telah diambil belanda di daerah pedak klumpit kaliwungu kudus
kala itu. karena belanda sangat anti kepada para kyai, ulama’, apalagi dengan
orang-orang arab, mendegar nama arab saja sangat benci dan memusuhinya karena
itu orang-orang arab dulu menyembunyikan namanya dengan mengganti nama jawa ala
keraton dan lain sebagainya. menurut Habib Ahmad Aljufri Assayyid Thoyyib Thohir
adalah dari daerah tuban jawa timur berkawan dengan dengan KI BANTEN yang
makamnya ada di mejobo kudus. konon menurut mbah kyai Sulhan loireng sayung
demak beliau adalah seorang habib dari jawa timur. menurut KH. MA’RUF ASNAWI
KUDUS beliau adalah dari sidogiri periparan dengan kyai nawawi sidogiri tapi di
lain pertemuan mbah ma’ruf asnawi pernah mengatakan” Mbah Sayyid Thoyyib Thohir
iku teko sidogiri nggon gawe jamu air mancur (wonogiri). menurut AL HABIB ALI
MAYONG Assayyid Thoyyib Thohir adalah seorang habib keturunan arab (ba’alawi) sampai
rasulullah saw. kita bisa memahami dengan namanya yang banyak memberi arti.
tapi istilah assayyid di jawa khusus nya identik dengan keturunan rasulullah
saw. kalau thoyyib artinya bagus thohir artinya suci bersih lahir bathinnya. paling
tidak cinta suasana lingkungan yang indah dan bersih menjadi suri tauladan
kepada anak cucu dan pecintanya. dalam ayat sudah sebutkan:
اِنَّ
اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ اْلمُتَطَهِّرِيْنَ (البقرة 2/222) وقال
: وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ (الاعراف8/58)
4. SEMASA HIDUPNYA di samping beliau sering
berkelana, berjuang,beribadah, berkholwat kehadlirat Allah swt beliau adalah
seorang humanis punya integritas yang tinggi mudah beradaptasi dengan semua
kalangan dilihat dari pakaian yang di kenakan seperti kangjeng sunan kalijaga
memakai kemben dan blangkon sebagai tutup kepala pakaian para demang atau
punggawa keraton tampan sekali ini diakui oleh beberapa orang yang pernah
ketemu baik melalui ru’yah (mimpi) atau yaqodloh (langsung) seperti : bapak
Abdurrahman penagon, habib ali mayong, KH. Ma’ruf asnawi kudus, mbah kyai
Isma’il bin Umar penagon,mbah Kardi bin Sarmo Moreso bin Singowijoyo penagon, bapak
Hariyo penagon dll. juga sangat dimungkinkan bahwa beliau seorang yang kaya
pernah seseorang yang ru’yah disekitar makam beliau melihat banyak sekali
pakaian semua jenis dan warna mengelilingi batu nisannya ada jubah serban
tasbih dll. dan dilihat sedekahnya paling sedikit adalah satu ayam ingkung seperti orang-orang yang ziarah dengan
hajatnya masing - masing semakin besar hajatnya semakin besar pula sedekahnya.
5.
PERJUANGANNYA.
Menurut KH. Anwar
pedak mbah sayyid adalah teman seperjuangan Pangeran Diponegoro (Sayyid Abdul
Hamid bin Hamengku Buwono) teman-teman yang lain diantara nya adalah : mbah Sayyad
pedak, mbah Bunggoro, mbah Zaenal Abidin padurenan, mbah Klisat mijen, mbah Tunggul
dll. Dengan perjuangannya disertai ahlak yang mulia (bil hikmah wal mauidhotil
hasanah) halus budi tutur kata yang merasuk kerona hati terpancar sifat - sifat
keluhuran dan kewibawaan (haibah / kharismatik) sehingga perjuangannya mudah
diterima masyarakat jawa yang masih kedalam (kolot). semua mengikuti jejak
perjuangan para wali songo mengikuti adat istiadat yang berlaku tidak mudah
menghapus tapi mengisi dan menerapkan adat yang kurang pas dalam syari’at islam
menjadi yang islami contoh sajen yang di persembahkan orang-orang dulu untuk
jin atau dayang atau kibuyut penunggu daerah, diganti dengan bersedekah
dipunden untuk mengirim arwah para leluhur mereka (ahli qubur) dan memberi
istilah wajib kepada tukang kebersihan qubur yang menjaga dan membersihkan
makam sebagai sedekah sunnah. inilah perjuangan tanpa menyinggung perasaan
orang lain tapi mengena sasaran yang perlu di jaga dan di lestarikan para anak
cucu yang ditinggalkan.
Dengan memakai pakaian
adat jawa mbah Sayyid mudah bergaul dengan orang jawa desa kalau dengan pakaian
orang arab maka bisa jadi orang desa itu kaget atau asing menerimanya. dengan sifat luhur budi dan
pakaian adat jawa sekaligus menutupi maqom wilayahnya (kewalian) sebagai orang
yang punya keramat beliau mengasihi dan menjaga kepada orang awam supaya tidak
ada pengkultusan terhadap beliau yang umumnya orang awam kalau sudah meliahat
keanehan-keanehan (khowariqul adat) dari seseorang itu cepat kaget dan bisa
timbul fitnah biasanya yang semula ada niat ikhlas untuk bertemu silaturrahim
tapi bisa berubah niat menjadi kepingin bertemu dengan keanehan - keanehan
tersebut. karena itu para auliya’ Allah dengan dasar mengasihi orang awam, tidak
gampang atau sembrono mengeluarkan suatu keramat kalaupun tidak sengaja keluar
beliau cepat-cepat menutupinya terkadang dengan melakukan kemakruhan - kemakruhan
seperti merokok dan semisalnya yang pernah di tuturkan oleh MAULANA ABAH HABIB
LUTHFI BIN ALI BIN HASYIM BIN UMAR BIN THOHA BIN YAHYA PEKALONGAN. Selanjutnya
apabila perjuangan Assayyid Thoyyib Thohir itu satu kurun (masa) dengan Pangeran
Diponegoro (Sayyid Abdul Hamid) maka kira-kira hidup perjuangannya tahun
1825-1830 m. dengan itu lahirnya pun kira-kira tahun 1700 san dan wafat nya pun
bisa tahun 1830 m atau lebih. Kalau Pangeran Diponegoro lahir 11-11-1785 m.
Wafat 8-1-1855 m.
6. KAROMAH-KAROMAHNYA.
Karomah wali itu
seperti halnya mu’jizat yang di berikan Allah kepada para nabi yang tidak bisa
kita pungkiri lagi adanya karena telah di terangkan dalam alqur’an yang
jumlahnya banyak sekali dan keluarnya tidak serentak tapi menurut kebutuhan dan
kejadihan masa kemasa (muqtadlol hal / relevan) disini sebagian dari karomah / keramat
Assayyid Thoyyib Thohir disebutkan secara ringkas agar bisa difaham dimengerti
dan dihayati secara mudah antara lain: berkat beliau, daerah penagon menjadi
daerah sejuk, damai dan aman (kondusif) ada seseorang yang latar belakangnya
nakal, galak kalau sudah masuk daerah penagon maka mereka menjadi lunak, pernah
dahulu kala ada tetangga desa dengan tetangga desa lain akan bertikai (gemiring
lor dengan tunggul lor) mereka melewati jalan penagon yang akhirnya tidak jadi
bertikai malah damai ini menandakan bila mbah Sayyid Thoyyib Thohir tidak suka
orang-orang yang takabbur mengandalkan kekuatannya secara fisik, mental maupun
sepiritual apa lagi mengandal harta bendanya . dilihat dari penduduknya yang
rata-rata bisa tidak terlalu kaya atau miskin tapi kecukupan semuanya. alhasil
orang penagon biasa dan sederhana saja kalau over mungkin bisa keluar dari
daerah tersebut atau meninggal. (sesepuh)
Keramat berikutnya
adalah ketika orang-orang punya hajat penting bernadzar kalau berhasil maka
akan selamatan (manganan nggone mbah buyut) maka banyak mereka yang berhasil. konon
mbah Sayyid Thoyyib Thohir pernah mengatakan “kalau kamu punya hajat maka
datanglah kepadaku“ ini seperti yang pernah di ucapkan syaikh abdul qadir
aljilani RA : فَإذَا سَألْتُمُوااللهَ تَعَالىَ فَاسْئَلُوْهُ
بِيْ Artinya: Maka ketika kamu semua minta kepada Allah
maka berwasilahlah kepadaku. Dan ini juga pernah di ucapkan syaikh abil hasan
assyadzili RA: اِذَا عُرضَتْ لَكَ
حَاجَة ٌاِلىَ اللهِ فَاَقْسِمْ عَلَيْهِ بِيْ
Artinya
ketika kamu ingin kesampaian hajatmu / kebutuhanmu di kabulkan allah maka
berwasilah lah melalui aku.
Keramat
berikut adalah ketika di alam barzakh sering kali menemui orang-orang yang di
cintainya seperti menemui mbah KH. Syamsuri dengan berkata: wahai Syamsuri aku
di buatkan tempat“ seraya mbah Sayyid menunjukkan tempat pojok selatan timur
desa (tenggara) setelah mbah Syamsuri membersihkan tempat yang di maksud yaitu tempat di bawah pohon grumbul (krasak
dan kesambi) maka di temukan patok atau batu disitu pertama di temukan makam ”ASSAYYID
THOYYIB THOHIR‘’ Keramat berikutnya adalah beliau mampu mengangkat mbah Syamsuri
menjadi kyai di PENAGON seraya berkata : Hai Syamsuri kamu harus tinggal di
penagon kalau kamu tidak ingin orang-orang penagon menjadi budha yang mulanya
orang-orangnya kolot dan keras, zaman dulu daerah setempat kalau ada yang punya
hajat atau kawin maka terus kesebuah pohon besar dengan ijab dan qabul sendiri
terus memukul pohon tersebut dan kawinnya sudah di anggap syah. dengan kedatangan
mbah Sayyid mereka menjadi lunak sehingga tahu syari’at islam. Keramat berikutnya
pernah beliau menemui habib Ali mayong ketika mbah Sayyid keluar dari maqam
menuju pasar kliwon membeli buah jeruk buat
silaturrahim kerumah habib Ali mayong
sesampai di rumah habib Ali, habib ali tanya “gerangan dari mana
mbah?....awal mbah Sayyid tidak mengaku ketika di desak akhirnya mengaku dan
menjawab: aku tinggal di sebelah utara syamsuri. Ketika di tanya namamu siapa
mbah? beliau menjawab: “Aku Thoyyib Thohir” mendengar itu seketika habib Ali
jatuh dan sungkem kepada mbah Sayyid Thoyyib Thohir, habib Ali tahu bahwa beliau adalah orang
besar (ref: KH. Ma’ruf Asnawi). malah menurut habib Abdullah al hinduwan (menantu
Habib Ali) bahwa mbah Sayyid adalah termasuk WALI QUTUB. mbah Syamsuri dan habib Ali adalah dua
sosok penting yang sering memperingati khaul dan membacakan fatehah usai sholat
kepada mbah Sayyid Thoyyib Thohir. Keramat berikutnya adalah ketika mbah
Abdurrahman hajat ingin nikah beliau bingung mana dan siapa yang cocok untuk
mendapingi hidupnya, beliau terus ziarah ke makam mbah Sayyid, usai membaca
dzikir dan tahlil seraya tidur di samping nya diantara tidur dan terjaga mbah
sayyid keluar dari makamnya menemui mbah Abdurrahman dengan pakaian seperti
pamong desa zaman dulu dengan memberi syahadah atau perizinan kepada mbah
Abdurrahman siapa bakal calon istrinya sampai terjadi menikah. jadi mbah sayyid
Thoyyib Thohir mau menemui kepada orang-orang yang mencintai dan di cintainya.
7. MAKAM
MBAH SAYYID THOYYIB THOHIR
Setelah di tinggal pangeran Diponegoro
mbah Sayyid suatu hari sakit yang menyebabkan dan menjadikan beliau wafat
pulang ke rahmatillah mbah Sayyid tidak meninggalkan apa-apa hanya sebuah
daerah kecil yang sejuk indah nan damai (kondusif) yang perlu di jaga dan di
lestarikan oleh anak cucu yang merasa ditinggalinya jasa beliau yang berupa
tanah, adat istiadat, maupun budaya. Dan adat istiadat suatu daerah tidak lepas dan tidak jauh beda
dari kebiasaan cikal bakal tersebut.
Adapun makam atau batu nisan yang ada di
sebelah timur nya ada yang mengatakan itu istrinya ada yang mengatakan batur / teman
nisan mbah Sayyid, ada yang mengatakan makam anak kecil, menurut habib Hasan
bin Ali mayong makam itu adalah makam seorang putri yang pernah kena banjir
bandang di sungai sebelahnya dan di temukan mbah Syamsuri walau sudah meninggal
mayat putri tadi bisa di tanya oleh mbah Syamsuri (atas keramat mbah Syamsuri)
dan si putri tadi ingin di makamkan disamping mbah sayyid Thoyyib Thohir. Suatu
ketika pernah ada orang (mbah shobirin) yang riyadloh di makam mbah Sayyid, dikala dia tidur merasa di temui putri cantik , apa
itu khadam apa putri tersebut wallahu a’lam. Masalah khadam itu ada dua bisa
dari malaikat bisa dari jin. dimakam mbah Sayyid ada yang mengatakan ada
macannya, ada ular yang besar. Suatu hari pernah terjadi mbah giyadi melihat
ular yang panjang sekali sampai terlihat kaki dan cengger kepalanya sampai mbah
giyadi takut, padahal cerita orang terdahulu bahwa itu isyarat siapa yang tidak
takut atau bisa menaklukkan ular tersebut maka kehidupannya tidak akan kekurangan
entah apa maksud isyarat kalimat itu. mungkin ini isyarat siapa yang kuat dalam
tirakat atau riyadloh maka berhasillah cita-citanya. konon lagi di sebelah
timur makam ada pohon asem besar yang dilingkari ular besar dan panjang suatu
hari tetangga desa (tunggul) mengairi sawah air dari atas deras tapi sampai
bawah kecil sekali terus di urus-urus tiba-tiba di aliran kalen sebelah pohon
asem tadi ada ular yang menghalangi air (nyumbat) orang tadi lalu ingat bahwa
di daerah kuburan itu ceritanya ada ular besarnya. konon lagi di bawah pohon
grumbul ada banyak pusakanya seperti batu akik, keris dan lain-lain. ada yang
menceritakan keris yang ada di bawah pohon tadi sesekali keluar ketika malam JUMU’AH WAGE siapa yang bisa menagkapnya maka
akan sukses hajatnya keris keluar dengan sinar yang terang lalu naik lalu
kembali lagi. kalau akik yang di sekitar pohon itu katanya banyak sekali bisa
di ambil hanya dengan tenaga dalam, di telik atau disedot itupun caranya harus
dari jarak jauh dengan alasan kalau dari dekat tidak kuat karena kena sinar
makam mbah Sayyid Thoyyib Thohir dan di dalam makam mbah Sayyid pun banyak
sekali barang-barang antik yang tidak mudah untuk memilikinya atau mengambilnya
kalau tidak ada izin dari mbah Sayyid sendiri. Suatu hari habib Ahmad aljufri
mengatakan bahwa makam mbah Sayyid Thoyyib Thohir ada tasbih dan sandal
tekleknya (gamparan atau tlumpah) habib Ahmad berkata kepada kami apakah kamu
mau tasbih dan tlumpahnya mbah Sayyid? Jawab kami terserah Abah silahkan Abah
kalau menginginkan njenengan kan sama-sama bangsanya, kalau saya apabila tidak
ada izin dari mbah Sayyid maka saya
tidak bisa menanggungnya, terus Abah Ahmad tersenyum. peristiwa ini ketika
rame-rame nya dalam pencarian nama cikal bakal Nalumsari.
8. PEMUGARAN MAKAM
Makam mbah Sayyid mengalami beberapa kali
pemugaran, semula di temukan oleh mbah Syamsuri setelah setelah diberi patok
kayu yang sampai sekarang masih ada terus diberi atap payon berupa welit
terbuat dari anyaman pohon kesulo (daunya). pada suatu hari sekitar tahun 1940
an ada kejadian angin puyuh(lesus)menghancurkan atap makam ,pada periode mbah Kardi
menjadi bekel (kamituwo) dibangun dengan baik lagi kokoh beliau bangun sekitar
tahun 1961 an,mengungat tulisan yang ada di dalam pintu makam 23-10-1961 (senin
pahing). dan ada perbaikan lagi pada tahun 1963 an mengingat tulisan yang ada
di atas pintu makam 10-6-1963 (senin pahing) dan di perbaiki lagi seperti ada
lantai jobin atap genteng dan ada pagar atau beteng mengelilinginya di bangun sekitar tahun 78 an mengingat
tulisan yang ada di bawah pintu makam 11-11-1978 (sabtu kliwon) dan ada
perbaikan secara segnifikan(total) oleh sebagian masyarakat yang di motori oleh
H. Zubaidi bin hadi bin H. abdul syukur. sekitar tahun 2002. Keterangan mbah
kardi (kamituwo) semasa hidup al hamdulillah kami sempat bertanya masalah
sekitar mbah Sayyid atau mbah Buyut. beliau berkata : kang mbangun, mageri, mbentengi
makam mbah buyut iku aku sak jobine, aku dadi tukang kunci iku disik iku turun
temurun songko mak tuwo singo (singo wijoyo) kunci sing siji tak wehno wak Muji
tak kon besik-besik kubur, saiki kunci kang tak gowo wes tak wehno paaem mergo teko
mak tuwo singo” kami bertanya: nopo mbah singo menangi mbah Sayyid mbah ?....jawabnya: pertama kang ngrumat mbah buyut iku mak tuwo singo,kunci
angger gowo nik ziarah angger di sapon-saponi. enggeh mbah……”sebelum saya
pulang mbah Kardi sempat memberi wasiat masalah kunci makam dan memberi uang Rp
24.000 sebagai amalnya untuk dibelikan yasin kecil-kecil dan majmu’ syarif atau
majmu’ lathif untuk di taruh di makam mbah Sayyid Thoyyib Thohir. dulu di
buatkan tempat dari kayu lama kelamaan habis di makan rayap. dan beliau masih
memberi sebuah al qur’an pojok (yang buat membaca atau menghafal Al Qur’an) sebelum
meninggal beliau mamberi luwur makam dan aktif tepat waktu dalam beramal dan
beribadah terutama pergi sholat jum’at beliau paling pagi dan disiplin. Yang
jelas kita semua belum tahu secara pasti (wallahu a’lam) kapan datang dan
lahirnya, sejarah di atas adalah hanya mendekati kebenaran menurut
sumber-sumber para sesepuh yang tanpa tulisan yang ada siapa Assayyid Thoyyib Thohir
apakah beliau memang kurun pangeran diponegoro apa walisongo apa lainnya. adanya
beliau keturunan ba’alawi ini diperkuat oleh al marhum habib Ali mayong (shohibul karomah) yang tidak di
ragukan lagi kewaliannya. Menurut mbah Maimun Zubair sarang, ahli bait nabi itu
memang ada yang di perlihatkan Allah dan ada yang di rahasiakan Allah seperti
adanya para wali songo yang semuanya ahli bait nabi bagaikan kapal nabi nuh
penyelamat ketika terjadi banjir bandang (bencana, musibah, balak) karena itu
beliau maqam derajatnya beda-beda ada yang dilihatkan Allah ada yang
disembunyikan Allah termasuk nasabnya karena itu kalau maqamnya di rahasiakan
maka tidak usah dilihat-lihat kan malah keliru. Menurut ABAH HABIB LUTHFI
dzurriyyat belum tentu habib kalau habib pasti dzurriyyat bedanya kalau habib
itu nasabnya tidak putus sampai sayyidatina Fatimah RA dari jalur laki-laki. kalau
dzurriyyat bisa jadi putus karena perempuan akan tetapi semuanya adalah
keluarga satu jalur apabila salaman mushafahah dengan sayyidatina Fatimah tidak
membatalkan wudlu’. habaib walau tidak mengaku habib dan wajahnya tidak seperti
habib pasti akhirnya ketahuan, dan kalau tidak habaib ngaku-ngaku habib
walaupun wajahnya tampِan pasti akhirnya juga
ketahuan. كُلُّ
سَبَبٍ وَنَسَبٍ مُنْقَطِعٌ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ اِلاَّسَبَبِيْ وَنَسَبِيْ (رَوَاهُ
السُّيُوْطِيْ فِى اْلجَامِعِ وَصَحَّحَهُ)
Kenapa ِِِِِAssayyid
Thoyyib Thohir tidak Nampak marganya di belakang namanya? begini dalam
kitab-kitab nasab dan silsilah seperti aljunaidi, syamsud dhahirah fi khidmatil
asyirah dan lain-lain, marga yang terkenal itu dari keturunan al faqihil muqaddam
adapun dari amulfaqih (sayyid alwi) ini tidak kentara padahal semua ada dan
tidak mengurangi kesayyidannya sebagai cucu Rasulullah saw seperti marga azmat
khan عظمت خان (sayyid Abdullah khan) walaupun tidak semua sebutan khan itu
habaib. dari keturunan sayyid Abdullah bin abdul malik bin alwi inilah lahir
sayyid jamaluddin Husain menurunkan sayyid Ibrahim Asmaraqandi dan menurunkan
penyebar islam seluruh tanah jawa yang terkenal wali songo yang semua marga
azmat khan. Dari wali songo inilah banyak sekali keturunan yang tersebar
menjadi paku bumi yang tidak kentara baik marga maupun wajahnya dikarenakan
wali songo sendiri berkolaborasi (nikah) dengan pribumi mereka terkenal dengan
sebutan syaikh, kyai, gus, mas, raden, nganten, teungku dan lain-lain. Perlu di
ingat bahwa mereka semua adalah termasuk maqam zakat
(tidak menerima zakat) menurut Abah Habib Luthfi” walaupun ayahnya ajam ibunya
syarifah itu termasuk maqam zakat alasannya ovum syarifah lebih kuat daripada
sperma orang ajam. jadi yang menjadi adalah dari ovum tersebut. disinilah para
ba’alawi mengharamkan orang ajam menikahi syarifah bukan karena tidak ada
alasan. ini berbeda dengan pendapat para fuqaha’ dengan alasan atau dalil-dalil
yang telah di ungkapkan. maka dari itu mbah Sayyid Thoyyib Thohir itu keturunan
dari al faqihil muqaddam atau dari amul faqih, wallahu ‘alam. Cukup mbah
Syamsuri dan Habib Ali mayong yang mejadi saksi bukti sejarah dalam kesayyidannya
mbah Sayyid Thoyyib Thohir. itu yang paling selamat diikuti orang-orang dulu
yang sudah berlangsung adanya dalam dawuh dan sejarahnya. Walaupun
meninggalnya mbah Sayyid secara pasti
kami tidak tahu sekali lagi tidak adanya hitam diatas putih (keterangan secara
tertulis) tapi yang dilakukan sesepuh pertama (mbah kyai Syamsuri dan Habib Ali
mayong sering mengadakan khaul pada setiap 10 syuro / muharram. sampai sekarang
adapun kalau di adakan pengajian dalam rangka khaul bisa di laksanakan setelah
tanggal 10 syuro / muharram dengan ta’dhiman waikroman kepada mbah Sunan Kudus
yang pada tanggal itu juga mantu (buka luwur)
atas saran dari mbah Ma’ruf Asnawi (mbah taskin) bin abdurrahman bin
Aisyah binti Ahmad bin sayyid Ibrahim (sunan puger) sebagai sesepuh ulama kudus
dan khalifah tarekat syadzaliyyah (habib luthfi) dan syahadatain (abah Umar bin
Ismail bin Yahya panguragan Cirebon) konon memegang tarekat Syatoriyah juga. Dahulu
kala ada orang yang berziarah kepada para ahli quburnya tanpa ziarah kepada
mbah Sayyid Thoyyib Thohir orang itu langsung di ingatkan melalui mimpi untuk
mendahulukan ziarah mbah Sayyid baru ke ahli quburnya. banyak orang yang ziarah
ke makam mbah Sayyid wasilah atas hajatnya lalu berhasil apalagi dibarengi
dengan nadzar (ingin cepat sehat, mantu, bepergian dan sebagainya) dengan
manganan di punden (sedekahan) dan sebelumnya ada acara atur-atur (njawab)
kepada mbah Sayyid atas hajatnya, menabur bunga dan tahlilan secukupnya. biasanya
shohibul hajat membawa wajib” yang di sedekahkan kepada juru kunci dan juru
kunci membagikan bunga yang di bawa shohibul hajat kemakam mbah Sayyid dan
makam mbah syamsuri ketika yang juru kunci nya masih mbah Muji bin Kastowijoyo.
Dikisahkan zaman dahulu
penagon dibagi dua yang timur jalan namanya KENANGA dan barat jalan namanya
PENAGON, dikatakan kenanga konon istri mbah Sayyid senang sekali dengan bunga
kenanga dulu bunga itu tumbuh di pintu masuk makam. wallahu a’lam. Setelah
tenggang waktu yang cukup lama pada waktu kepemimpinan masjid di pegang oleh
mbah kyai Ismail bin Umar sekitar tahun 1957 khaul diteruskan oleh beliau dan
itupun kecil- kecilan di masjid bersamaan dengan acara 10 syuro (syuronan) itupun
tidak lama karena mbah kyai Ismail mengundurkan diri dari kepemimpinan karena
sakit terus menerus konon tidak kuat karena penagon lebih kuat dipegang oleh
pendatang seperti mbah Sayyid dan mbah Syamsuri. kongkritnya setelah keluar
dari kepemimpinan beliau sehat. setelah itu kepemimpinan di pegang oleh mbah
Kyai yusak sampai wafat sekitar tahun 2006. awal kemimpinan atas inisiatif mbah
kardi waktu itu yang menjabat menjadi kamituwo penagon. dalam masalah khaul
juga dijadikan satu dengan selamatan 10 syuro di masjid penagon dan begitu pula
mbah kyai yusak juga mengadakan khaul khusus mbah Syamsuri setiap tanggal 11
bakda mulud/ Rabiul akhir. Sekitar tahun 1993 terjadi perubahan yang segnifikan
khaul diadakan oleh masyarakat dengan mengadakan pengajian umum inipun mendapat
tantangan keras oleh sebagian masyarakat yang kontra pada waktu itu akan tetapi
usaha keras dari para pemuda dan dudukungan oleh para sesepuh walaupun hanya
sebagian saja Alhamdulillah terlaksanalah pengajian tersebut dan beberapa kali
TPQ Darul Falah juga ikut andil
berpartisipasi dalam acara Khotmil Qur’an. Adapun dalam acara khaul juga
mendatangkan muballigh / pembicara yang tercatat dalam agenda adalah: tahun
1993 oleh KH. Nur Arif welahan. Tahun 1994 oleh KH. Ma’ruf Irsyad kudus.Tahun
1995 oleh KH. Abdul wahid anwar semarang.Tahun 1996 oleh KH. Hamzah asnawi / badalnya
kudus. Tahun 1997 oleh Alhabib Umar Al muthohar semarang. Tahun 1998 oleh KH. Nur
Arif welahan. di tahun ini dalam ziarah makam mendatangan para habaib
diantaranya : Habib Abdullah alhinduwan habib Hasan bin Ali mayong habib Ahmad
bin Hasan aljufri Nalumsari habib Ahmad bin Ali alkaf karang randu pecangaan
jepara. Tahun 1999 oleh KH. Abdul wahid bate gede. mulai tahun ini terkena
gejolak politik akan tetapi bisa dilalui dengan aman dan baik-baik saja
walaupun itu semua memerlukan waktu dan ujian yang tidak sedikit dengan kata
lain ”TERGODOK DALAM KAWAH CONDRO DI MUKO” Tahun 2000 oleh jama’ah alkhidmah (di
masjid). Tahun 2001 oleh jama’ah alkhidmah (di musholla Nurul Hidayah). Tahun
2002 oleh Habib Umar al Muthohar (musholla) Tahun 2003 oleh Habib Ali Zaenal
Abidin (banyuwangi) Tahun 2004 oleh Habib Alwi bin hasan alydrus (solo). Tahun
2005 oleh KH. khoiruzzad dan KH. Ahmad Asnawi kudus. Dalam peringatan ini ada
kejadian yang menakjubkan yaitu ada sinar bulan
di tengah-tengah maulid berlangsung bukan rekayasa kejadian ini ada saksi hidup
yaitu seorang wanita tua bernama mbah Wasi melihat dengan dua mata kepala
ketika duduk di rumah shohibul bait (mbah Abdurrahman) beliau melihat bulan itu
dari arah timur dalam rumah berjalan kebarat saat itu mbah wasi tidak bisa
bicara apa-apa melihat kejadian itu sinar bulan terus berjalan sampai di
panggung tengah maulid saat itu juga bertepatan dengan pemotret (selamet khoiri
bin munjari) terjadilah masuk ke film foto bisa diabadikan sampai sekarang. dan
anehnya lagi teman duduk mbah wasi (mbah Suri) juga tidak bisa melihat padahal
sudah di isyaratkan kepadanya oleh tangan mbah Wasi. Tahun 2006 oleh KH. makin
pecangaan jepara. ini juga ada kejadian yang luar biasa yaitu banjir besar
sebab hujan yang lama turun. Tahun 2007
oleh KH. Noor Halim ma’ruf kudus. Tahun 2008 KH. Mahfudh Ma’ruf kudus. Tahun
2009 oleh KH. Ahmad Asnawi kudus. Akhir Tahun 2009 oleh KH. Khoiruzzad kudus. Tahun
2010 oleh Habib Umar Almuthohar semarang. Tahun 2011 oleh Habib umar al muthohar
tapi tidak hadir karena ke wali sepuh (mbah kyai telingsing dan mbah sunan
muria) sehingga tidak muat waktunya. dan di gantikan oleh habib Abdullah
alhinduwan yang setiap khaulnya mbah sayyid sebagai pembaca manaqibnya. Semasa
kami mendatangkan KH. Khoiruzzad
Turaichan Ajhuri es syarofi (Tajussyarof) yang masih keturunan Kangjeng
Sunan Kudus. ada dua keindahan dan keajaiban tahun 2005 yaitu ada sebuah bulan
lebih besar sedikit terkena kamera foto disini ada saksi mata namanya mbah Wasinah
ketika mengikuti acara khaul beliau melihat bulan dirumah kami berjalan dari
arah timur ke barat kemudian sampai ketengah-tengah maulid semua orang tidak
melihat sampai teman sampingnya pun tidak melihatnya. ketahuan foto bulan
tersebut setelah di cuci dan kami seleksi. Saat itu banyak orang memberi firasat
dan isyarat juga pendapat yang berbeda-beda. Menurut Habib Abdullah bulan itu
adalah ilmu penerang dari shohibul khaul yaitu mbah Sayyid Thoyyib Thohir dan
mbah Syamsuri. Menurut KH. Khoiruzzad yang telah di tanyakan kepada ahlinya
bulan itu adalah sinar datangnya Rasulullah Muhammad saw. dengan alasan dalam
acara maulid dan khaul ini tidak tercampur dengan yang berbau maksiat. menurut
pendapat kalangan banyak adalah Rasulullah saw. Kedua pada tahun 2009 akhir
tepatnya pada malam selasa legi 12 Muharram 1431/28 Desember 2009 satu hari
setelah khaul yaitu hari rabu sore”Inna lillahi Wainna Ilaihi Rajiuun
Hadlratussyaikh KH.Abdurrahman wahid (Gus Dur) meninggal dunia. beliau cucu
pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari. mantan presiden ke 4, ketua PBNU pusat, presiden
dunia lintas agama, presiden rakyat, Bapak bangsa dan segudang predikat yang
beliau sandang tetapi tidak satupun yang beliau tuju ataupun menempel di hati
beliau, tujuan beliau adalah Ridlo Allah swt(اِلَهِىْ اَنْتَ مَقْصُوْدِيْ وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِيْ) beliau
rela mengabdi atau khidmah kepada bangsanya, masyarakatnya yang tidak sedikit
cobaan dan godaannya yang justru beliau terangkat derajatnya melebihi semuanya
karena ketabahan dan kesabarannya itu yang tidak di miliki kebanyakan
orang-orang pada umumnya. Beliau sering mengumandangkan sholawat burdah, I’tiraf,
dan dzikir sufi. akhir sebelum wafat beliau sering bersenandung “اِلَهِىْ لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ
اَهْلاً وَلاَاَقْوَى عَلىَ النَّارِالْجَحِيْمِ فَهَبْ لِيْ تَوْبَةً وَاغْفِرْذُنُوْبِيْ
فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ اْلعَظِيْمِ " Ini semua yang
telah pernah di lakukan Assayyid Thoyyib Thohir semasa hidupnya sebagai bagian Ibadillahis
Sholihin yang terkasih di Haribaan Allah swt dan sebagai pengikut serta
pendamba Rasulullah saw. Mari kita baca fatihah khusus untuk beliau
(Alfatihah….. ) Demikian sejarah Assayyid Thoyyib Thohir masalah kebenarannya
Wallahu a’lam pepatah mengatakan “historis is historis” sejarah adalah sejarah
dengan itu semua, paling tidak kita semua ada sedikit tambahan wawasan untuk
memperkaya dan mendalami serta menghayati indahnya ciptaan Allah swt yang telah
terjadi dalam berputarnya roda kehidupan yang tidak begitu jauh mulai awal
kehidupannya sampai akhir wafatnya walaupun berbeda episode dan judulnya. Orang-Orang
yang tau apa itu sejarah mereka tidak gampang melupakan asal-usulnya (lali
weton) dari mana, untuk apa, kemana, apa tujuannya, untuk siapa dia hidup yang
ada adalah berhati-hati dalam semua yang akan di lakukan untuk mencari Ridlo Allah
swt. di dalam membaca sejarah ini kami suguhkan para priyagung yang menjadi
perantara untuk mempermudah tercapainya hajat dengan niat supaya bermanfaat dan
berkah. kami kumpulkan beberapa bait dengan dalam sebuah bahar rojaz :
Muammadun
abdul qadir thoyyib thohir
Wali songo syamsuri musa khodlir
Raden fatah syadzali mutamakkin
Subakir mahfudh abdul jalil yasin
Sewo negoro ahmad dipo kusumo
Abdul kohhar syaikh kholil suryo kusumo
Ja’far shodiq umar sai’d amir hasan
Abu syamsuddin auliya irrahman
Washollallah sayyidina mahammadin
Waalihi wasahbihi wattabi’in
Infa’na bil barakah warrahmah
Natlu ilaiha wabisirril fatihah
Liridlo illah wabisyafa ati rosuliilah saw
syaiun lillah lana walahu walahumul fatihah……..(baca alfatihah).
9. NAMA
KH. SYAMSURI
Untuk nama Syamsuri
ini nama asli pemberian dari orang tuanya (kyai Muhammad rais). dalam bahasa
arab bila satu kalimat maka belum ditemukan artinya bila dua kalimat syamsu-ri maka
berarti matahari dan melihat kalau diterjamahkan secara bebas adalah melihat
sinar yang terang benderang atau sinar yang terlihat jelas. mungkin dengan nama
ini orang tua beliau menginginkan anaknya supaya menjadi orang yang terang dan
menerangi segalanya dengan ilmu dan hikmah yang diberikan Allah kepadanya.
Ketika beliau usai menunaikan ibadah haji beliau tabarrukan nama yaitu ”Muhammad
Nur Hasan Thoyyib” yang artinya seorang yang terpuji yang punya cahaya bagus
nan indah. Dengan nama ini beliau semakin masyhur dalam ketokohannya baik dari
ulama’nya thabibnya’ dan kesufiannya. Ada lagi beliau terkenal Dengan sebutan “ WALI NGISOR GUNUNG TORENGGO“ maksudnya dengan ketenaran
beliau sebagai orang besar yang bermukim (domisili) di daerah kecil yaitu penagon
daerah itu kalau dilihat dari selatan persis bagaikan dibawah Gunung Sapto renggo
dengan segala keindahannya padahal sebelah utaranya masih ada beberapa desa
menuju gunung sapto renggo seperti bendan pete, ngetuk (kaki gunung) dan bate
gede (lereng gunung) sampai sreni. kalau dilihat dari arah selatan gundukan
gunung sapto renggo adalah yang paling tinggi dan besar disitu terkenal adanya
puncak songo likur (29) istilah puncak tertinggi. dan di daerah tersebut masih
banyak pertapa-pertapa yang bersemedi dengan Begawan-begawannya. dan di daerah
itu masih rawan binatang-binatang hutan seperti kera , macan ular dan lain
sebagainya dan daerah sebelah timurnya terkenal dengan gunung muria yang di
situ tinggal sebuah makam dari pada wali songo yaitu “Raden Umar Said (sunan
muria) bin Raden Syahid (sunan Kali Jaga). di sinilah keindahan sapto renggo
dan muria sebagai deretan dan gabungan gunung indah sebagai paku bumi dan
ayat-ayat Allah swt.
10. SIAPA KH. SYAMSURI
Mbah
Syamsuri adalah pendatang dari daerah jabal khair (jebol) Beliau datang ke
penagon ada yang mengatakan ketika kecil sampai dewasa sering ikut ayahnya
berdagang sampai ke penagon. Dilihat ada haibah atau kewibawaan yang keluar
dari wajah mbah Syamsuri ada tokoh masyarakat yang bernama ”Mbah joyo wongso” carik
penagon saat itu ceritanya yang menjabat petingginya adalah mbah H.abdul
syukur. selanjutnya mbah joyo wongso meminang mbah Syamsuri muda untuk menjadi
suami putrinya “mur” yang akhirnya mbah Syamsuri menikah dengan mbah mur dan bermukim
menjadi orang penagon. Habib Hasan bin Ali assyihab mayong mengatakan bahwa
mbah Syamsuri ke penagon sampai menetap di penagon semata-mata perintah dari
mbah Sayyid Thoyyib Thohir untuk mensyi’arkan agama atau menerapkan syari’at
islam yang masa itu masih terbelakang. mbah Syamsuri adalah seorang keturunan
darah biru dari mataram putra kyai m. Rais putra kyai Abdul ghoni putra kyai
haji Hasan bisri (akal bakal desa jabal khair) keturunan nglau, bunggoro, pati
mupusan, pasir negaren demak. mbah buyut pasir dari mataram. nenek beliau yaitu
istri mbah Hasan bisri dari padurenan keturunan dari candi eyang singopadon.
11. SEMASA HIDUPNYA.
Sewaktu usia muda mbah syamsuri
tergolong anak yang cerdas, terampil, pemberani, berjiwa besar, santun lemah
lembut serta berwibawa (kharismatik) beliau sayang terhadap masyarakat belas
kasihan terhadap fakir miskin mencintai anak kecil menghormati dan menghargai
yang lebih dewasa atau tua. walau beliau keturunan darah biru beliau tidak
tertutup hatinya dengan nasab dan derajatnya untuk menghargai orang lain beliau
sangat tahu orang yang menyombongkan keturunannya maka akan terhalang (hijab)
berkah orang-orang yang telah di
sombongkan atau para leluhurnya. Mbah Syamsuri kalau dengan habaib atau para
syarifah sangat ta’dzim sekali dan patuh apa yang di perintahkan nya beliau
kalau memanggil habib dengan sebutan “NDORO” kalau syarifah dengan sebutan
“WAN” suatu ketika dimintai sebuah radio oleh Alhabib Abdullah bin Umar Alkaf
kudus yang makamnya di mujannah makam khusus para cucu rasulullah saw di
selatan madrasah ma’ahid sebelah timur makam sedio luhur krapyak kudus. Radio diberikan padahal waktu itu
harganya cukup mahal karena tidak semua orang punya radio. itupun di serahkan
kepada habib Abdullah alkaf. Suatu ketika Habib Abdullah menguji lagi supaya
mbah Syamsuri berlari kekanan kekiri diatas rel kereta api jurusan mayong-kudus
tidak boleh berhenti kalau tidak disuruh berhenti dan mbah Syamsuri pun
melaksanakannya dengan khidmah. setelah itu mbah syamsuri disuruh habib
Abdullah ziarah makam mbah buyutnya yaitu mbah Hasan bisri jebol disana mbah
Syamsuri dijumpai mbahnya tersebut dan bersabda serta mendoakannya “Hai Syamsuri olehmu taat lan nglayani habib
saiki hasil hajatmu lan kabeh ilmu kuwe ngerti (futuh). dari saat itulah mbah Syamsuri
menjadi faqih Allamah dan waskitha (kasyaf) padahal beliau tidak sekolah sampai
kemana-mana kalau ditanyai masalah agama terus dijawab dan ditunjukkan ma’khodz
kitabnya (refrensinya). Beliau adalah guru ilmu alat seperti Nahwu alfiyah ibnu
malik. diantara muridnya adalah mbah Syarbini penagon dan didalam ilmu shorof
diantara muridnya adalah mbah KH. Ali Mansur Nalumsari (misananya). mbah
syamsuri juga guru tauhid termasuk syarah hikam diantara muridnya adalah mbah
KH. Basyari penggung balekambang seorang pecinta dan penganut jama’ah
Assyahadatain ABAH UMAR CIREBON sekaligus teman HABIB ALI MAYONG yang katanya
mbah ma’ruf asnawi kudus bahwa mbah Basyari punya kelebihan ketika pulang dari
bepergian lewat sungai sebelahnya yang lagi banjir mbah Basyari memejamkan mata
bertawasul kepada Abah umar tiba-tiba sudah berada dirumah. kembali mbah
Syamsuri beliau adalah guru ilmu tauhid kalangan bawah (awam) mengajarkan
mu’taqad seket (50) kepada masyarakat juga Alqur’an Alif Ba Ta. beliau juga
menerbitkan kitab tauhid karangannya sendiri yang bernama” USHULUDDIN FI
ILMITTAUHID ALA TAQRIRI FAHMIL ‘AQAID tidak mengenal usia walaupun sudah tua
masih sempat ngaji kepada satu ulama kudus yaitu MBAH UMAR Wergu kulon yaitu ngaji kitab Dasuqi ala
ummil barohin, belajar tahlil kepada Habib AQIL Mayong, belajar tarekat sampai
menjadi Mursyid Tarekat khalwatiyah samaniyyah. kata habib Abdullah alhinduwan, habib hasan mayong juga mbah
ma’ruf asnawi kudus bahwa mbah Syamsuri tarekatnya adalah syathariyyah dari
syaikh Muhammad jenamin kuwanyar mayong. setelah beliau menjadi mursyid tarekat
/ thoriqoh beliau punya murid yaitu Habib Ali Mayong bin syihab ketika
kemursyidannya akan diturunkan kepada habib Ali, habib Ali tidak sanggup. yang
kala itu tarekat tersebut termasuk minoritas sedikit pengikutnya cara
pembaiatannya tidak banyak-banyak malah bisa guru dengan satu murid ditempat
sunyi malah ada yang ditengah sawah dan lain-lain.
12. PERJUANGANNYA
Setelah menetap di penagon mayong jepara
beliau menerapkan taktik perjuangannya sebagai sentral adalah membangun masjid
yang dulunya hanya sebatas seperti langgar kecil lama kelamaan masyarakat
antausias berbondang-bondong pergi kemasjid untuk beribadah walaupun tidak
menutup kemungkinan ada yang sebatas pergi kemasjid untuk tidur dan langsung
pulang. Dengan berkembangnya zaman
masyarakat tambah meningkat imannya rajin sholat dan ibadah lainnya usai jamaah
diadakan ngaji Al Qur’an sorogan dan tauhid wujud qidam baqa’ (mu’taqad seket)
lebih-lebih kalau masuk bulan Ramadlan masjid sangat ramai untuk mengisi
kegiatan islami seperti darusan, tarkhiman, medalin, sholat tarawih yang pada
saat itu di mulai paling awal jam 9 malam bisa jam 10 atau jam 11 sampai waktu
tarkhim karena menunggu mbah yai Syamsuri dari istirahatnya. walaupun begitu
para santri atau masyarakat tetap antaosias menunggunya. Mbah yai senang
mauludan terutama maulid alberzanji beliau meninggalkan maulid kepada
murid-muridnya terutama qasidah-qasidah klasik dan terbang papat yang masih
eksis sampai sekarang yang dulu nya di masjid lalu zaman kepimpinan Bp. Wardoyo
dilaksanakan dirumah-rumah sebagai jam’iyyah mauludan malam selasanan yang
diketuai oleh Bp. Abdurrahman sekretaris oleh Bp. muslih merangkap protokol
Bendahara oleh Bp. Zubaidi dan diisi santapan rohani oleh Bp. wardoyo (fathul
qarib). Bp.zubaidi (riyadhus sholihin) .Bp. Ahmad Kuwat (uqudullijain). Bp. fadloli
(bulughul marom). Bp. Muslih (sullam taufiq). Dan qori oleh ustadz Masykur, Sulikan,
Nur amin, Ahmadi, Hanif. kegiatan
dimulai ba’da isya’ sampai jam 12 atau jam 1 malam. Ini berlangsung sampai
tahun 1999 dan facum sebelumnya tahun 1997 sampai 1998 karena terkena imbas
panasnya politik dan tahun 2000 maulid pindah kemasjid tentu ada nuansa politik
secara paksa yang di pelopori sebagian orang yang akhirnya taslim atau insaf”
Alhamdulillah mauludan masih berjalan sampai sekarang di masjid pada malam
senin. dan di musholla kami Nurul hidayah juga diadakan multi maulid (Barzanji,
Simthut duror, Dziba’, Qasidah Burdah) pada malam kamis yang sebelum ada
musholla di adakan dirumah kami untuk mengikuti zaman maulid sekarang yang
serba modern demi merangkul anak-anak sekarang supaya tetap cinta maulid Rasul
saw.
Kembali ke sejarah mbah
KH. Syamsuri penagon beliau juga cinta tahlilan, khaul dan melestarikan adat
pendahulu yang tidak melanggar syari’at islam. beliau pernah dimintai datang
untuk merestui acara Maulid Nabi saw peresmian madrasah Diniyyah Sabilul Huda Nalumsari.
dan beliau sering mendatangi buka luwur kangjeng sunan kudus yang juga menepati
10 muharram khaulnya mbah Sayyid Thoyyib Thohir. mbah Syamsuri pun mengadakan
khaul yang diawali acara membuat barokah kembang lamzau yang khasiatnya untuk
kekebalan dan lain-lain. Mbah Syamsuri mengadakan khaul didanai sendiri
disamping memang beliau itu tajir kaya raya beliau juga khawatir kalau dibuat
system iuran masyarakat khawatir kalau shohibul khaul tidak ridlo dan sebaiknya
ala kadarnya saja. beliau kala itu punya mobil yang masa itu orang masih bisa dihitung
jari seperti niti semito kudus, bupati, dan mbah Syamsuri sendiri beliau tuan
tanah punya pabrik rokok jambu kletuk dan lain-lain semua untuk perjuangan dan
khidmah kepada para Habaib Dzurriyyah Nabi saw. Perjuangan beliau memang bukan
dari segi harta benda saja yang di keluarkan tapi tenaga fikiran dan sepiritual
yang kala itu butuh banyak kesabaran dan kebijaksanaan seperti para wali songo
menghadapi masyarakat yang prural dalam kejawennya. tidak berhenti itu saja
mbah Syamsuri membangun pondokan - pondokan untuk para santri yang ngaji, masa
berkembang orang- orang yang ngaji tambah banyak tidak hanya orang sekitar akan
tetapi dari luar daerah juga banyak bahkan ada yang dari tuban jawa timur (seorang
habib). dari Cirebon (mbah syamsuri keramat) karena ketika sebelum jamaah wudlu
dilihat antri mbah syamsuri Cirebon minta izin kepada mbah yai syamsuri penagon
untuk wudlu pulang ke Cirebon dan sesaat sudah sampai di penagon untuk sholat
berjamaah. semua yang ngaji diberi makan ceritanya setiap hari selasa perlu
diingat apalagi kalau yang datang itu habaib atau syarifah penghormatannya
pasti istimewa. Banyak para murid daerah seperti kudus (mbah Asrup) kerjasan
yang sudah jadi sebeh karena tamunya banyak khususnya dari kalangan pejabat. seperti
lagi mbah Qarnain kudus juga sampai sekarang masih ditemui mbah Syamsuri ketika
ada masalah-masalah penting. dan banyak lagi seperti mbah Sahil sinanggul
mlonggo yamg menjadi saksi sifat kedermawanan nya dan keramatnya mbah Syamsuri penagon.
13.
KERAMAT-KERAMAT NYA
Keramat
adalah suatu kemuliaan yang diberikan Allah swt kepada wali-wali Allah seperti
mu’jizat yang diberikan kepada nabi-nabinya. Banyak ayat-ayat al qur’an yang
menerangkan tentang waliyullah:
اِنَّ
وَلِيَّ الله ُالَّذِيْ نَزَّلَ اْلكِتَابَ وَهُوَ َيتَوَلىَّ الصَّالِحِيْنَ (الاَعْراَف ْ جزء 9 اية 196) Artinya: sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang menurunkan Al
qur’an dan dia melindungi orang-orang yang shaleh.
اَلاَ
اِنَّ اَوْلِياَءَ اللهِ لاَخَوْفٌ عَليَهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنوُنَ (يونس جزء 11 اية 65)
Artinya: ingatlah
sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak ada rasa sedih.
نحَنُ
اَوْلِياَءُكُمْ فِى اْلحَياَةِ الدُّنْياَ وَفِى الاَخِرَةِ (فُصِّلَتْ جزء 24
اية 31)
Artinya: Kami adalah
pelindungmu didunia dan di akhirat.
اَلوَلِيُّ
مَنْ يَتَوَلَّى جَمِيْعَ اَوَامِرِ اللهِ حَتَّى يَتَوَلَّى الله ُجمَيِْعَ اُمُوْرِهِ
Artinya: Wali adalah orang yang bisa menguasai (menjalani) semua perintah-peritah Allah sehingga Allah
menguasai (menuruti) semua urusan-urusannya. Selanjutnya pengertian
keramat adalah sesuatu yang luar biasa (khowariqul adat) yang diberikan Allah
kepada wali-wali atau kekasihnya seperti Allah memberikan mu’jizat kepada
nabi-nabinya bedanya kalau mu’jizat tidak bisa di kasab (dicari) tapi kalau
keramat sebagian ulama’ ada yang mengatakan bisa diusahakan dan ada yang tidak
bisa diusahakan seperti yang diterangkan dalam kitab tuhfatul murid syarah
jauhar tauhid. dan keramat bisa keluar
dengan sendirinya tanpa di sadari wali itu sendiri dan ada yang memang
dikeluarkan sang wali menurut kejadian dan kebutuhan (muqtadlol hal) tentu
semua dengan izin Allah swt. Perlu diingat keluarnya keramat bukan menjadi tujuan
apalagi kebanggaan, tujuan beliau adalah mencari Ridlo Allah swt karena itu
para wali sekiranya keramatnya keluar sendiri, beliau cepat-cepat
menutupinya karena khawatir terjadinya
fitnah sekaligus menjaga kepada orang awam (mastur). selanjutnya beliau takut
kepada Allah swt akan terjadi apa yang namanya ISTIDROJ (kejadian luar biasa
yang keluar dari kaum fasiq).
وصاحب الكرامة
لايستأنس بها بل يشتد خوفه ان ذلك استدراجا
ِِArtinya:
wali itu tidak tidak membanggakan keramatnya akan tetapi dia sangat khawatir
sesungguhya bila itu istidraj (jw: penglulu). Alhasil wali adalah hamba Allah yang
shaleh taat semua perintah Allah dan Rasulnya melakukan semua kewajiban dan
mampu mengaplikasikan secara total kesunatan -kesunatan secara istiqamah
(konsisten). adanya keramat itu semata-mata fadlol dari Allah swt bila nabi itu
ma’shum (terhindar dari dosa) kalau wali itu mahfudh (terjaga tidak melakukan
dosa) Artinya ma’shum ialah: tidak akan dan tidak mungkin melakukan dosa dan
kemakruhan kalaupun pernah melakukan kemakruhan itu sebatas masyru’ah atau
perintah yang lihatkan dan diberitahukan ummat bahwa itu makruh kalau dilakukan
tidak medapat pahala kalau di tinggalkan mendapat pahala alhasil khusus nabi
melakukan kemakruhan seperti itu malah mendapat pahala kalau tidak diberi
tahukan maka ummat tidak tahu apa itu makruh. Artinya Mahfudh: terjaga tidak
melakukan dosa kalaupun terjadi pasti tanpa sengaja beliaupun cepat-cepat minta
ampun (taubat) jadi seperti tidak melakukan dosa karena sudah terampuninya. kalaupun
ada wali sampai melakukan dosa besar hingga mati itupun jarang sekali paling
sebatas contoh dan menjadi hak prerogative Allah yang punya sifat jaiz yaitu
fi’lu kulli mumkinin autarkuhu. Atau sifat qadrat iradat Allah yang ta’alluq
kepada mumkinat jadi terserah Allah (la yus alu amma yuf’alu wahum yus alun)
seperti kyai Barseso, Bal’an bin Baurroh dan lain sabagainya.
Adapun kewalian mbah Syamsuri sudah masyhur
dan diakui khalayak banyak termasuk habib Ali mayong. Diantara keramat-keramat
beliau adalah: 1* Bisa bertemu mbah Sayyid Thohir 2* Mbah Sayyid menyebut namanya ketika bertemu Habib Ali mayong. 3* Shufi, wara’, zuhud sampai mencapai ma’rifatullah.
4*
Mursyid Tarekat Khalwatiyyah samaniyyah dan Syathariyyah. 5*
Puasa 9 tahun tanpa makan yang ada nyawanya. 6*
Memberi makan ratusan santri dengan hanya satu wakul nasi (seperempat kilo gram
beras rojo lele). 7*
Kaya dan zuhud seperti imam syadzili. 8*
Ada orang yang selingkuh tiba-tiba kemaluan istrinya buntet atau tertutup dia
bingung karena tidak bisa mengumpuli istrinya lantas sowan kepada mbah Syamsuri
padahal mbah Syamsuri sudah tahu apa yang terjadi pada orang itu yaitu berdosa
karena selingkuh wanita lain. setelah dia taubat, lalu mbah Syamsuri menyobek
sepotong kain bersamaan sobeknya kain, sobeklah kemaluan istrinya alias sembuh.
9*
Faqih dan Allamah bisa beberapa bahasa walaupun tanpa sekolah kemana-mana
ketika ditanyai hukum terus dijawab beserta dalil dan kitabnya. 10* Ngerti
sebelum winarah (waskitha) Ma’rifat dan kasyaf tahu gerak-gerik Habib Ali
mayong. 11* Mengetahui Habib Ali belum cebok Usai
buang air kecil padahal Habib Ali sebatas pingin tahu keramat Mbah Syamsuri. 12*Baiat tarekatnya di jabal qabis makkah. 13* Tarekatnya
bisa menghalangi belanda ketika dicari dan digledah di rumahnya padahal mbah
Syamsuri baru wudlu di masjid belanda tidak tahu sehingga selamat. 14* Bisa melihat penjuru arah empat yang jauh
menjadi dekat ini terjadi ketika mbah kyai Ismail (keponakan dari istrinya)
ingin mendapat ilmu seperti mbah Syamsuri lalu mbah Syamsuri mengajak ke masjid
dan mengambil sorot atau senter kemudian di suruh menghidupkan dan melihat arah
empat tapi mbah Isma’il tidak melihat apa-apa. ini menandakan beliau belum bisa
berhasil. mbah Syamsuri berkata : Kuwe durung kuwat kuwe tak wenehi Sholawat
lan Lahaula wala quwwata illa billahil aliyyil adhiim X 100 woco bar sholat
ferdlu mengko ono dewe” maksudnya suatu ketika ada yang seperti mbah syamsuri
ilmunya. 15* Diberi tahlil oleh habib Aqil mayong
sampai waskitha. 16* Ketemu mbah buyutnya (mbah Hasan
bisri) yang sudah wafat. 17* Disuruh
minum arak tapi disabda menjadi limun. 18*
ketika ada orang yang mencuri kacangnya lalu dilempari krikil batu punggungnya
terus sakit membusuk sampai mati. 19* Ada orang yang mencuri padinya
terus mbah Syamsuri terus mbah yamsuri berdoa setelah dilapori orang yang
mencuri padinya“ ya Allah mboten pingin dilapuri” seketika orang itu aboh
membesar badannya penuh padi. 20* Ada orang yang mencuri kelapanya yang
masih ada dipohon seketika orang itu tangannya kaku tidak bisa digerakkan
setelah minta maaf baru sembuh. 21* Dulu saat sore-sore mbah Syamsuri
duduk-duduk diteras masjid pada waktu itu juga orang - orang sama ngucul(
memandikan kerbaunya kesungai) setiap sampai di depan masjid biasanya sama
turun ada yang tidak turun ketahuan mbah Syamsuri beliau berkata: lho kok ora
medun engko yen tutuk kidul lheh tibo” tiba-tiba orang itu jatuh beneran. 22*
Pergi haji pernah menaiki bluluk (buah kelapa yang tanpa isi). 23* Pernah
dua kali foto mbah Syamsuri di afdruk orang lain tidak bisa. 24* membuat air bunga lamzau yang harum setiap
10 muharram siapa yang minum maka badannya bisa kebal dari benda tajam. 25* ketika mbah
Syamsuri ngaji kitab Dasuqi ala ummil barohin kepada mbah kyai Umar wergu kulon
kudus (keturunan padurenan), sebelum mbah Syamsuri datang mbah kyai memulai ngajinya akan tetapi tidak
bisa membaca kitabnya entah kenapa tiba-tiba mbah Syamsuri datang mbah umar
berkata : “iki opo sing marahi ora teko - teko” sesampainya mbah Syamsuri
datang barulah mbah umar bisa meneruskan bacaannya. 26*
Guru ngaji kitab hikam ibnu athaillah assakandary, antara lain muridnya adalah
mbah KH. Basyari penggung balekambang gemiring lor seorang tokoh sufi penganut
syahadatain ABAH UMAR BIN ISMA’IL BIN YAHYA PANGURAGAN CIREBON beliau pernah mengatakan
mbah Syamsuri ketika berjalan ditengah hujan anehnya tidak kehujanan dengan
menggenggam jari jempolnya. 27* Sebagai
muallif kitab ushuluddin fi fahmil aqaid. 28* Terjadi angin besar saat
di talqin oleh mbah Kholil gemiring kidul sehingga mengurungkan niat untuk
tidak menaqilnya terus mbah SHOLEH GLEGET MAYONG menceletus omongan” wong cah
cilik marahi wong tuwo” terjadilah adu mulut kecil memang mbah Sholeh benar
Cuma mbah Kholil merasa di ingatkan tidak pada tempatnya sehingga merasa malu
dihadapan para pentakziyah yang waktu itu banyak dihadiri ulama’ kudus.
tiba-tiba habib Ali mayong datang melerahi pertengkaran tersebut dengan berkata
: wong tuwo-towo kok podo tukaran gowo rene tak talqine” kemudian akhirnya
ditalqin habib Ali mayong. 29* Berkah Ijazah Sholawat dan Lachaula wala
quwwata illa billahil aliyyil adhim, ketika di baca mbah kyai Ismail diwaktu
ada gencatan senjata belanda di kudus mbah Ismail selamat. 30*
mempunyai gelar “wali ngisor gunung thorenggo”. 31*
Diangkat sebagai KYAI oleh mbah Sayyid Thoyyib Thohir padahal mbah Sayyid di
alam barzakh. 32*
Mbah qornain langgar dalem kudus mantan pejuang 45 juga sebagai modin dan masih
keturunan sunan kudus pernah nyantri kepada mbah Syamsuri, sampai sekarang
kalau ada masalah mbah Syamsuri masih mendatangi nya. 33* Salamnya mbah Syamsuri sampai kepada mbah Fuadi (seorang
wali sepuh asal jumutan kudus) padahal mbah Fuadi lama sudah meninggal makamnya
di krapyak kudus dibawah pohon pace (mengkudu) sebelah barat tanya tukang kubur”
ceritanya KH. Choiruzzad : ketika itu habib Muhammad ba’aqil kudus akan
menunaikan haji beliau silaturrahim kepada mbah Syamsuri untuk minta doa malah
mbah Syamsuri titip salam kepada habib Muhammad untuk mbah Fuadi dengan
berkata: Ndoro kulo titip salam kagem mbah Fuadi piyambake manggen ing lawang
mekkah tandane mbeto sandal teklek. setelah sampai di pintu makkah benar ketemu
mbah Fuadi persis dengan ciri-ciri yang disampaikan anehnya mbah Fuadi menjawab
salam titipan lebih dahulu sebelum
disampaikannya. ”walaikumussalam
sampeyan entuk titipan salam mbah Syamsuri kanggo aku ra”. 34* Mbah Syamsuri berhasil mendidik
murid-muridnya hingga berhasil dengan beberapa cara (methode) walaupun
kelihatannya pelajarannya rendah malah terkadang pelajarannya kelihatannya
tidak ngaji padahal melebihi ngaji karena dasar pokok semua ngaji yaitu ngajar
alif ba’ ta’ jabar jir wujud qidam pijetan atau edak-edakan. dengan pijetan
memijat mbah Syamsuri inilah yang dimaksud ngaji diatas ngaji sebab kulit si
murid bisa menempel langsung melihat langsung sedekat-dekatnya dengan sang guru
(mursyid). 35*
sifat zuhudnya sampai mobil jip nya di kubur diselatan masjid waktu itu yang punya
mobil hanya mbah Syamsuri, rokok delima, rokok jambu kletuk, bupati dan niti
semito. 36*
masjid mbah syamsuri yang kelihatannya kecil tetapi muat tidak kurang dari 500
santri tiap hari ada yang ngaji terutama hari senin dan kamis. 37* Ada orang yang sakit budek (tuli) ditiup
telinganya oleh mbah Syamsuri langsung sembuh gara-gara dia mengganggu istri
orang lain. 38*
Ada orang minta obat disuruh mengambil degan hijau yang pohonnya doyong kebarat
utara (barat laut) dan kembang kuburan menjadi isyarat yang di mintakan obat
akan meninggal dan benar mereka meninggal dunia. 39*
Wafatnya mbah Syamsuri di ta’ziyahi lautan manusia terutama para kyai ulama’
dan habaib sekitar tahun 1956 m. 40* mbah Syamsuri
kalau mengobati pasien dengan membaca syahadat. 41* Beliau berkata: kalau ingin hidup bahagia
memperbanyaklah sujud syukur sebelum shubuh dengan niat a. terima kasih atas
ni’mat. b. minta ampun atas segala dosa. c. minta hajatnya di Kabul kan Allah
swt. 42* Wasiat mbah Syamsuri kalau kita ingin
cepat naik haji maka kita harus senang membantu orang-orang yang berangkat haji
(rewang-rewang). Kalau kita pingin punya anak timanglah anak orang dalam hati
minta Allah supaya cepat di beri keturunan. Dan lain-lain. 43* mbah Qarnain
berkata: Aku naliko haji numpak kapal mlebu ora mbayar ono kang nyegat nakoni
tapi selamet sebab dituntun mbah Syamsuri (khodam). 44*
Cincin mbah Syamsuri ketika ditaruh di blumbang belakang masjid seketika air
blumbang menjadi merah semua. 45* Cincin mbah Syamsuri keluar dari
makamnya di posisi atas utara nisannya. 46* Pakaian mbah Syamsuri adalah serban jubah
putih (pakaian para mursyid). 47*
Foto mbah Syamsuri di tempelkan dinding dan lainnya tanpa di restui maka akan
jatuh konon dulu kalau di foto tidak bisa kalau pun bisa hanya sebatas foto
persyaratan administrasi haji. 48*
Orang jepara (dung cino) ketika akan membangun masjid sowan ke mbah Syamsuri
sekaligus akan ziarah ke sunan muria setelah sampai ke mbah Syamsuri mereka di
beri pesan supaya tiyang-tiyang masjid nanti di tutup atas dan bawahnya dan
kamu ke muria nanti akan bisa cepat. terjadilah masjid itu dan orang-orang yang
lewat berkata “masjid wali iku” itu masjid wali. Dan mereka sampai ke muria
dengan waktu yang sangat singkat (thoyyul ardl). 49*
Mbah Syamsuri bisa masuk kedalam pohon seperti nabi Zakariyya. 50* Menurut
naskah kyai Minhaj jebol bahwa mbah Syamsuri adalah keturunan kyai Nur Hadi
(sunan pupusan pati) sampai Raden Fatah dari jalur sultan trenggono demak.
14. MAKAM&PEMAKAMANNYA
Makam
mbah Syamsuri bertempat di sebelah selatan mbah Sayyid Thoyyib Thohir beliau
wafat menurut mbah Karni (mantan istri beliau) adalah hari kamis wage sore
malam jumu’ah kliwon 12 ba’da mulud 1376 / 15 Nofember 1956. Banyak pelayat dan
penta’ziayah yang mengikuti acara meninggalnya tokoh ulama’ dan waliyullah itu
“inna lillahi wainna ilaihi rajiun“ beliau tidak meninggalkan keturunan hanya
meninggalkan murid– murid dan orang – orang yang mencintainya kita semua merasa
sangat kehilangan seorang tokoh yang menjadi tonggak kebesaran, naungan dan
perlindungan dikala nestapa kita patut bersedih matinya agama matinya ilmu
hilangnya ilmu adalah wafatnya ulama’ Rasulullah saw bersabda : مَنْ لَمْ
يحَْزَنْ بِمَوْتِ اْلعَاِلم فَهُوَ مُنَافِقٌ Artinya: Barang siapa tidak
merasa sedih atas meninggalnya orang alim maka dia adalah munafiq . Kita tidak tahu bagaimana
kehidupan setelah di tinggal beliau apakah semakin baik atau sebaliknya. Kapan
dan akankah mbah Syamsuri mbah Syamsuri
muncul lagi ditengah – tengah kita kewajiban kita yang di tinggal dan yang
merasa cinta kepada beliau adalah menjaga dan melestarikan kesenangan kebiasaan
peninggalan beliau dan lain sebagainya.
Seperti kata maqalah : اَلمُْحَافَظَةُ
عَلىَ اْلقَدِيْمِ الصَّالِحِ وَاْلاَخْذُ بِالْجَدِيْدِ اْلاَصْلَحِ Artinya : Melestarikan amalan
baik yang dilakukan ulama’ pendahulu dan mengambil yang baru yang lebih baik. Kita
haturkan hadiah fatihah kepada beliau dengan niat tabarrukan wa ta’dhiman serta
ikraman semoga beliau de tempat kan di dalam ridlo Allah setinggi-tingginya
yaitu di dalam surganya Amin (Alfatihah……) dan semoga kita keturunan kita
keluarga kita pecinta- pecinta mbah Syamsuri semua diberi
berkah Allah lewat asrornya berkahnya Nurnya ilmunya dan keramatnya dunia
sampai akhirat amin ya rabbal alamin. Dalam acara pemakaman di hadliri para
kyai masyayikh dan habaib. Ada kejadian yang sangat unik yaitu ketika mbah Syamsuri
sudah dimakamkan tibalah waktu talqin awalnya yang menalqin adalah mbah Kholil
gemiring kidul tiba-tiba ada sindiran ringan dari mbah Sholeh gleget mayong
dengan berkata : wong cah cilik kok marahi wong tuwo“ seketika suasana menjadi
hangat mbah Kholil yang tingkatannya kyai malah ada yang mengatakan wali,
mendengarnya terus sedikit emosi merasa malu di ingatkan di depan orang banyak
walaupun perkataan mbah Sholeh itu tidak salah cuman kurang pas saja penempatannya.
waktu itu sebelum terjadi perselisihan dan perdebatan kecil, orang-orang sama
tercengang hebat tiba-tiba ada angin besar sehingga kitab talqin mbah Kholil
sampai bertebaran. Tibalah habib Ali mayong yang melerahi mendamaikan perselisihan
tersebut dengan berkata: Wong kyai-kyai kok koyo cah cilik gowo rene tak
talqine“ dan penalqin di alihkan kepada Habib Ali mayong. Selanjutnya di
sebelah barat mbah Syamsuri ada makam menurut mbah Syarbini itu adalah makam
Muhammad Rais ayah mbah Syamsuri sendiri dalam satu cungkup dan yang mencungkupnya
adalah mbah Kardi ada yang mengatakan mbah kyai yusak bersama masyarakat. pembangunan cungkup pertama sekitar tahun
kejayaan mbah Syamsuri karena menurut
tokoh masyarakat bahwa cungkup sudah ada sejak mbah Syamsuri. Rehaban pertama
pada hari selasa pon 17 - 9 -1991. Rehaban kedua pada tahun 2008 oleh bapak
siroj .
15. MAKAM BERNISAN BESAR
Makam besar bernisan karang itu ada 12
empat didalam lingkaran bata merah. Empat berada di selatan lingkaran bata
merah. Satu berada di pojok selatan (barat daya) lingkaran. Satu lagi berada di
sebelah barat mbah Syamsuri dan dua di sebelah timur canggah singowijoyo.
Semuanya belum diketahui siapa shahibul maqam konon yang ada di dalam lingkaran
adalah keluarganya mbah mantri atau sekarang mbah muji bin kastowijoyo wallahu
a’lam. Makam bercungkup ada 2. 1- makam mbah Sayyid Thoyyib Thohir. 2- makam
mbah kyai Syamsuri dan ayahnya. Makam bernisan karang kecil ada 4. Dua keluarga
mbah Midi dan dua keluarga mbah Idris.
16. RANDU ALAS KROPAK & PINTU MASUK
Randu alas adalah pohon yang hidup entah
berapa ratus tahun hidupnya dua pohon yang besar diapit anaknya yang kecil yang
tumbuh indah di kanan kiri pintu masuk makam jalan yang utara. Pohon itu
sebagai lambang kebesaran dua tokoh besar yang kuat, rindang melindungi bawahan
patok-patok kecil, pohon sebagai hunian burung-burung manyar serta singgahan
burung-burung besar perkutut, derkuku, gagak, platuk bawang dan lain-lain.
Sungguh indah dan mengasyikkan suasana yang sejuk di terpa angin sepoi–sepoi (semilir).
Pohon yang mengingatkan kita akan kematian mengingatkan desa kita tempat
kembali kepada sang khaliq bila kita di tempat yang jauh kita tetap bisa
melihat lambang desa kita itu (pohon randu alas) dengan jelas. Ditambah lagi
dengan pohon kropak (siwalan) yang indah
apa lagi kalau diterpa angin dengan batang yang tinggi semampai. Akhir–akhir
masa pohon kropak di sambar petir suatu hari randu alas selatan disambar petir
suatu hari randu alas itu tumbang memporak– porandakan bagian pagar lingkar
bata merah dan beberapa patok kuburan yang ada di sekitarnya tumbangnya kearah
timur laut samping mbah Sayyid Thoyyib Thohir usai tumbang pohon itu di
tinggalkan tidak di urusi begitu lama lambang isyarat ini ada pertanda apa ?
penduduk yang menyaksikan pasti mengerti jawabannya. masa terus berlanjut
selang beberapa waktu tiba–tiba sebagian masyarakat merasa membutuhkannya tidak
hanya yang tumbang yang di ambil tapi semua randu alas yang lain juga di ambil
di babat habis. Kita mengambil tapi kita tidak terbayang untuk menanam. Kita
memanfaatkan tapi kita tidak ingat anak cucu kita untuk menghayati dan
mempelajari peninggalan leluhur kita. Kita kehilangan pamor suci penggugah hati
dikala sunyi peredam jiwa dikala nelangsa perekat bathin dikala terpana
mengharap sentuhan dan tetesan embun kasih yang maha kuasa Allah swt.
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلاً وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِى اْلعِظَامَ
وَهِيَ رَمِيْمٌ قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْ اَنْشََأهَا اَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ
شَيْءٍ عَلِيْمٌ (يس) Artinya : Dan dia membuat
perumpamaan bagi kami dan dia lupa kepada kejadian nya ia berkata : siapakah
yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh, katakanlah ia
akan dihidupkan oleh Allah yang menciptakan pertama dia maha mengetahui segala
mahluk.
Pintu makam berdiri pada hari senin kliwon
5 sya’ban 1393 / 3 september 1973. Adapun beteng pagar pintu masuk makam itu
mempunyai filosofi penting para leluhur kita sudah membuktikan secara fakta dan
realita bahwa ketekunan keuletan dan ketelitiannya sangat luar biasa di banding
kita. kita tahu beberapa candi di jawa gapura masjid atau pintu masuk makam
para wali garapannya sangat bagus dan halus profilnya indah sekali. Dan tidak
kalah pentingnya lagi kenapa Rasulullah saw setiap kali masuk pintu supaya
berdo’a baik rumah, toilet, akan makan dan lain sebagainya dengan do’a yang
berbeda–beda. Semua perintah Rasul saw baik yang wajib maupun yang sunnah pasti
mengandung hikmah dan rahasia. Kalau kita ingkar juga juga pasti akan mendapat
akibatnya . maka dari itu inilah rahasianya makam atau kuburan di balik
perintah Rasulullah saw yang terdapat pada pintu-pintu makam dengan mengucapkan
salam : الَسَّّلاَمُ عَلَيْكُمْ
يَادَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ وَاِنَّااِنْشَاءَاللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ Alkisah, Wali songo semua
adalah berpredikat qutub (poros) artinya menjadi naungan oleh kaum dari segala
penjuru. Dari wali songo sendiri ada porosnya poros (quthbul aqthob) atau yang
di anggap sebagai ketua atau rajanya sebenarnya yang menjadi quthbul aqthob
wali songo adalah MAULANA SYARIF HIDAYATULLAH (SUNAN GUNUNG JATI) akan tetapi
beliau merasa ada yang lebih tua yang menjadi ketua yaitu raden Rahmatullah
(sunan Ampel) kemudian mandatnya yang di amanatkan para wali songo kepada sanan
gunung jati diserahkan kepada sunan ampel sampai wafatnya kemudian Sunan Gunung
Jati baru menerima mandat semula menjadi Quthbul Aqthob. Sunan Gunung Jati
pernah menyuguhkan Syahadat manunggal dari gurunya yaitu Syaikh DZATUL KAHFI
dari RASULULLAH SAW kepada para wali
songo dan di ikuti para bangsa halus (jin). Setelah para wali songo meninggal
dunia para jin berjanji akan menjaga gerbang atau pintu para wali tersebut
sebagai khadam yang menghantarkan penziarah kehadapan para wali tersebut dengan
cara mengucap salam dan membaca “SYAHADAT MANUNGGAL“ itupun kalau mereka punya
syahadat lebih-lebih syahadat dari sunan gunung jati yaitu : اَشْهَدُ
اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّالله ُوَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسلَّمْ*2 وَسَلِّمْ
16. TOKOH & PENGIKUTNYA
Tokoh
adalah orang yang bisa mengemban masyarakat dengan segala kebijaksanaan dan
cinta kasih sehingga terpancar pada diri orang tersebut mungkin dari ilmunya
atau keturunannya terlebih dari akhlaqul karimahnya menjadi suri tauladan (uswatun
hasanah) bagi semuanya jadilah orang tersebut disegani bukan ditakuti dengan
kata lain mempunyai jiwa kharismatik (haibah atau kewibawaan) Allah berfirman: لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو الله َوَاْليَوْمَ
اْلاَخِرَ وَذَكَرَ الله َكَثِيْرًا Artinya : Sungguh telah ada
bagi kamu semua utusan Allah yang menjadi suri tauladan bagi orang-orang yang
mengharap kan Ridlo Allah dan percaya hari akhir dan selalu mengingat kepada
Allah. (Al ahzab). Pengikut
dan pecinta ada dua kalimat yang hubungannya sangat erat satu qadliyah yang
tidak bisa dipisahkan namun namanya manusia terkadang kurang faham dan menjadi
salah faham karena tidak mau mencari kefahaman tersebut dengan memahami Ayat:َ قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ
الله فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ الله ُوَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ Artinya : katakanlah (nabi
Muhammad) jikalau kamu semua cinta kepada Allah maka Allah akan cinta kepada
kamu semua dan memberi ampun dosa-dosamu. Maka dari itu kekurang fahaman menghayati ayat
ini seseorang gampang memisah tanpa mengaplikasikan sehingga tidak bisa berjalan secara sinkron dan bersinergis.
Contohnya gampang kalau mengaku cinta kepada Allah tapi tidak mau sholat atau
mau sholat tapi tidak ada rasa cinta sehingga melakukan dengan keadaan terpaksa
maka tidak ada atsar di dalamnya. Contoh lagi mengaku cinta kepada Rasulullah
Allah tapi tidak mau mengikuti sunnahnya baik ucapannya perbuatannya dan
taqrirohnya atau lagi sering mendatangi maulid tetapi gampang menghina orang
yang di cintai rasul (ulama’ para wali dan keturunannya nabi) . Contoh lagi
mengaku cinta Allah tanpa cinta Rasulullah atau cinta Rasulullah tapi
mengesampingkan Allah (muludan terus ora tau sholat) atau sebaliknya (jamaah sregep
muludan geting) Padahal kita tahu tanpa
Rasulullah kita tidak kenal Allah misalnya mengucapkan apa-apa sing penting
Allah aturan syariat diterjang semua anggapannya semua Allah sholat
ditinggalkan mereka merasa hatinya sudah sholat di makkah terus bilang kepada
orang lain bahwa dia sudah sholat di makkah dalam jangkauan satu dua langkah
sampai makkah. Pengakuan orang akhi-akhir ini semakin merebak dan malah
kelihatannya mempesona (menipu) anehnya sama-sama diikuti. mereka tidak puasa
secara syariat kalau ditanya kenapa tidak puasa? Mereka menjawab yang penting
hatinya puasa kan tidak perut saja yang pentig tidak mengganggu dan merugika
orang lain, sebaliknya katanya puasa tapi malah ma’siat yang tak ada
henti-hentinya. Jawaban ini menggiurkan apalagi ditambah ucapan sholatmu
puasamu sudah di tanggung oleh sang guru maka tidak usah melakukannya tidak
apa-apa pasti masuk surga. Dan sekarang ini banyak aliran-aliran seperti itu.
Ini semua mereka tidak faham agama islam secara benar dan keseluruhan. Contoh kecintaan
kepada Allah dan Rasulnya harus bersamaan tanpa mengesampingkan salah satu
seperti anak mencintai dan menghormati orang tua serta merta harus menghormati
kakek alasannya kita ada karena ada orang tua kita kenal kakek karena
dikenalkan orang tua dan kita punya
orang tua tanpa adanya kakek pasti mustahil terlahir didunia karena itu
keduanya sama-sama kita hormati dan kita cintai (semoga faham) contoh terakhir
: kita semua pasti tahu kita bisa kenal dan cinta kepada mbah SAYYID THOYYIB
THOHIR siapa yang mengenalkan? tanpa menafikan dan memungkiri sejarah yang
menuntun kita adalah mbah KH. SYAMSURI jadi kalau kita merasa cinta kepada mbah
Sayyid maka cintailah mbah Symsuri tanpa paksaan kalau tidak mau berarti cinta
fiktif (bohong). Kalau kita ziarah kemakam mbah Sayyid tidak mau ( ingkar )
ziarah ke makam mbah Syamsuri maka juga
bohong bagaikan pergi haji ke makkah tidak mau ziarah Rasulullah SAW . Atau
sebaliknya mau ziarah ke mbah Syamsuri tidak mau ziarah ke mbah Sayyid ini juga
su’ul adab atau tidak tau sopan santun padahal semasa hidupnya mbah Syamsuri
sangat menghormati semua Dzurriyyatir Rasul saw. Sebagai wasilahnya :
اَلُ النَّبِيّ ذَرِيْعَتِيْ وَهُمُ اِلَيْهِ
وَسِيْلَتِيْ * اَرْجُوْ بِهِمْ اُعْطَى غَدًا بِيَدِي اْليَمِيْنِي صَحِيْفَتِيْ
* اَهْلُ بَيْتِ اْلمُصْطَفَى الطُّهُرِ هُمْ اَمَانُ اْلاَرْضِ فَادَّكِرِ * شُبِّهُوْا
بِالاْنَجُْمِ الزُّهُرِمِثْلَ مَا قَدْ جَاءَ فِى السُّنَنِ Artinya : Keluarga nabi adalah
perantaraku merakalah yang menjadi wasilahku ku mengharap kelak di hari akhir
nanti mendapat buku catatan dengan tangan kanan (selamat)
sebab mereka.keluarga nabi saw yang suci mereka penyelamat bumi ingatlah mereka
bagaikan bintang-bintang yang bersinar terang bagaikan sesuatu yang datang
dalam sunnah-sunahnya . Adapun tokah-tokoh para
pecinta dan pengikut mbah Sayyid dan mbah Syamsuri sebenarnya banyak tetapi
disini kami hanya menyebutkan sebagian yang kami kenal secara langsung dan
diakui masyarakat sebagai sesepuh pinisepuh (kyai atau ulama’) pertama adalah
mbah Syarbini nama lengkap Muhammad Syarbini
nama lain adalah Muhammad Masyhudi, Muhammad Sulaiman akhir-akhir di tambahi
dengan AMIN beliau terlahir dari orang tuanya yaitu mbah Kertosono pahing suami
dari mbah nyai Sapon Di penagon sebelah barat masjid pada hari jumuah pahing 14
R. awal 1337 H. atau 14 mulud 1849 ( wau
) bertepatan 17 januari 1919 m. menurut masyarakat setempat yang seumur beliau
beliau mulai kecil adalah anak yang tekun beribadah dan mengaji suaranya bagus
kalau melantunkan lagu-lagu banyak perempuan terkesima mendengarkannya beliau
juga gigih dalam bekerja tanpa mengenal lelah kegemaran mengaji diteruskan
hingga dewasa beliau pernah sekolah di baletengahan langgar dalem sekarang yang
dinamakan TBS beliau pernah menjadi bilal mbah ARWANI di masjid KENEPAN kudus
dan juga pernah menikah seorang putri depan masjid kenepan beliau pernah
mengaji kitab arriyadlul badi’ah kepada mbah MA’MUN AHMAD dan pernah nyantri
kepada mbah JAYADI BUNGGORO bae kudus dan pernah mondok di tempat mbah BISRI
MUSTHOFA rembang dan menjadi murid mbah NUR HADI kudus yang terkenal
kedigjayaannya dan dirumah menjadi murid kinasih MBAH SYAMSURI PENAGON merangkap
bilal dan marbutnya. Beliau ngaji sama mbah syamsuri kitab ALFIYYAH, MAJMU’ SYARI’AH karangan kyai
Sholeh darat. Setelah dewasa beliau menikah dengan SUKINI BINTI BAKRI BIN
SONGOWOJOYO janda dari Syarbini ngablak karangnongko. beliau sebelumnya pernah menikah dengan SUMARNI ngrenteng
mendapat putra satu (Selamet tapi meninggal) perkawinannya dengan Sukini
mendapatkan beberapa putra yaitu Abdurrahman, Abdurrahim (wafat kecil) Tumirah
(wafat) Turipah, Rumini (wafat). Dan menikah dengan sulastri mendapatkan dua
anak (Rusman dan Kasmah). Setelah perjalanan yang panjang beliau tetap tekun
dalam beribadah beliau disamping mengerjakan sholat fardlu juga semua sholat
sunnah yang di syari’atkan beliau jalani dan ilmu kanuraganpun di lalap semua
sampai doa-doanya hafal semua setiap hari membaca Al qur’an satu pekan sekali
khatam setiap malam bangun sholat tahajjud jam 02.00 sampai shubuh. ini
dilakukan sampai akhir hayatnya kitab-kitabnya ditaruh disamping tempat
tidurnya untuk mempermudah dalam mengambilnya sekitar tahun 1987 di angkat
menjadi KHOTIB berkhotbah dimasjid penagon rutin jumu’ah wage sampai tahun 1998
karena udzur dan malam sabtu kliwonnya ngaji kitab tafsir di masjid bersama
masyarakat. Peninggalan kitab dan pesan-pesan beliau banyak tapi yang masih
adalah : 1-Tafsiralibriz 2-Fathulqarib
3-Majmu’syari’ah
4-Majmu’syarif
5-Munyaturmurtaji 6-Nurudduja 7-Tashilurrafiq
8-Lubabulma’ni 9-Kumpulan kitab hikmah 1 10-Kumpulan
kitab hikmah 2 11-Alfiyyah
ibnu malik 12-Sullamtaufiq
13-Arriyadlulbadi’ah
14-Ta’limulmutaallim
15-Alumrithi.
Itulah
bagian dari pada kitab beliau dan pesan beliau yang sering disampaikan kepada
keluarga dan orang lain adalah supaya mendawamkan (konsisten) sholat tahajjud
dan baca al qur’an serta menjadi orang yang sabar biar luhur wekasane (mulia di
hadapan Allah dan semua orang) . Demikian riwayat singkat tokoh pecinta dua
wali Allah yang sudah mengabdika diri kepada sang wali dan masyarakat yang tak
kenal lelah bermunajah mencari siraman berkah ridlo dan ampunan dari Allah swt
serta syafa’at rasulullah saw. Akhirnya mendekati waktu wafatnya beliau sakit
kira-kira satu bulan beliau masih tetap sholat pada hari selasa pon sudah udzur
sholat tapi hari rabonya sudah bisa sholat lagi dan tepatnya hari kamis kliwon
8 MUHARRAM 1426 H. 17 FEBRUARI 2005 jam 09.00 pagi beliau telah sowan
kehadlirat ilahi Allah swt. Menurut cucunya yang mendapingi ketika istikhdlor
atau naza’ beliau di liputi bau harum yang mengharumkan semua ruangan.
sepeninggalnya bau harum itu wafatlah beliau (mbah yai syarbini bin M.
kertosono) semoga semua amal baik nya di
terima Allah dan segala dosa nya diampuni nya
dan ditempat kan disisi nya yaitu surga nya Amin. Tokoh kedua adalah
mbah kyai isma’il bin umar mbah isma’il walaupun tidak ada sambung darah dari
mbah syamsuri tapi beliau kerabat atau keponakan dari istri pertamanya mbah
Syamsuri jelasnya Isma’il bin Sumi, Sumi adiknya mbah mur dan mbah Mur
diperistri mbah Syamsuri jadi mulai kecil mbah Isma’il sudah dekat dengan mbah
Syamsuri mbah Isma’il memang mengalami tamat sekolah dan ngaji mondok di kudus
tepatnya di pondok kamal damaran keturunan Sunan Kudus karena beliau piawai dalam
pembacaan kitab kuning seperti sullam taufiq safinatunnajah yang di ajarkan di
rumah nya setelah ngaji al qur’an bersama santri-santrinya dan kitab syu’bul
iman di masjid beliau terkenal kesepuhannya dalam segala hal seperti kitabnya
al qur’an nya tabibnya pijat dengan minyak gorengnya ahli dalam hitungan jawa
ahli pusaka barang antik sembur dan lain-lainnya beliau adalah petani yang
tekun setiap hari kesawah tanpa melalaikan tugas rumah tangganya dan
menjalankan perintah Allah swt. Sepeninggalnya mbah kyai Syamsuri kepemimpinan
menjadi facum tibalah pemilihan kyai yang diikuti dua kandidat yaitu mbah Isma’il
atas dorongan masyarakat dan mbah Yusak atas
inisiatif mbah kamituwo Kardi dan mbah Muhdlor orang dari karang aji istri
Fatimah dan yang menjadi adalah mbah Isma’il yang dianggap masih keponakan mbah
Syamsuri. Tapi tidak lama mbah Isma’il mengundurkan diri setelah dirundung
sakit dan kenyataan setelah mengundurkan diri beliau sehat semua itu tidak
lepas dari opini-opini masyarakat yang sudah terlanjur menjadi kepercayaan
sebelumnya bahwa kalau yang memimpin asli orang penagon maka tidak kuat
mengembannya walaupun itu tidak semua benar menurut kami bisa kuat kalau mau
mendekat dengan shohibul wilayah yaitu mbah Sayyid Thoyyib Thohir dan mbah Syamsuri.
Setelah itu jadilah mbah kyai Yusak yang meneruskannya. Mbah Isma’il adalah
pengikut syahadatain abah Umar Cirebon lewat habib Ali mayong setelah itu ikut
tharekat Naqsyabandiyah kholidiyyah mbah Arwani Kudus sampai khatam setelah itu
kenal dengan para khadam tharekat seperti KH. Maulani, KH. Mansur, sampai
pernah disuruh memijat dan diberi rida’ oleh KH. Mansur. Mbah Isma’il adalah
seorang yang sangat hormat kepada yang lebih tua apalagi yang berpredikat ulama’
terutama ulama’ kudus dan sayang kepada yang lebih muda atau kecil pernah satu
acara buka gedek (mantu) beliau yang mimpin acara do’anya disuruh yang lebih
muda itulah akhlaknya yang jarang ditemukan masa sekarang. Mbah Isma’il adalah
satu masa dengan mbah Syarbini lebih muda sedikit dan satu angkatan menjadi
khotib di masjid penagon. Beliau aktif jama’ah shubuh dan pendukung atas
peringatan khaul pertama yang di adakan pemuda penagon pada tahun 1993 m.
karena memang beliau dulunya yang memperingati khaul tapi secara sederhana
beliau punya murid kesayangan dua yaitu Abdurrahman dan Wardoyo samasa hidupnya
sering disanjungnya. Kami pernah diberi rida’ buatannya sendiri yang sekarang
masih ada. Pernah jariyah meja kecil di masjid yang buat ngaji sekarang pernah
jariah kipas angin di musholla Nurul Hidayah Penagon sekarang masih ada. Kalau
mustoko musholla adalah dari mbah Syarbini dan masih banyak amal beliau yang
lain inilah sekilas riwayat tokoh sesepuh kita yang perlu kita ikuti prilaku
dan mauidhoh hasanahnya akhirnya beliau mengalami sakit sangat berat yaitu struke
dari penyakit darah tingginya yang di derita. Pada hari KAMIS PON 27 shafar
1420 H/1 juni 2000 m. beliau telah sowan kehadlirat Allah swt meninggalka kita
semua pesan beliau yang masih kami ingat adalah A. apik apike wong yoiku wong nom kang lakune
koyo wong tuwo, ojo dadi wong tuwo polahe koyo wong nom B.
merakko marang ulama’ mongko bakal
selamet. C.
Aku dipesen mbah Syamsuri podo ngamalake moco sholawat lan lakhaula….x100 bar
shalat mengko ono dewe maksudnya ada rahasia dibalik itu nantinya aka terjadi. Yang
tau rahasia itu adalah mbah SYAMSURI sendiri semoga amal kebaikan mbah Isma’il
diterima disisi Allah swt dan kekhilafannya diampuninya amin x 3. Tokoh yang
ketiga adalah MBAH KH. YUSAK bin kyai basran beliau asli orang desa ngetuk yang
awalnya menjadi santri mbah kyai Syamsuri dan khidmah menggembala kambingnya.
Perlu diingat bahwa nabi Muhammad saw pernah menggembala kambing dan biasanya
mereka-mereka penggembala kambing nanti akan menjadi pemimpin sangatlah pas dan
telaten memimpin rakyat masyarakatnya. Usianya pun bertambah wajah beliau
lumayan tanpan ngajinya pinter sepeninggal mbah kyai Syamsuri pada suatu beliau
ru’yah atau mimpi bertemu mbah Syamsuri, mbah Syamsuri menyuruh memakai pakaian
bekasnya dan ini ditafsiri beliau menjadi isyarat untuk memperistri janda mbah
Syamsuri yaitu mak nyai (nyai Karni) ternyata benar mbah Karni diperistri mbah
Yusak tapi tidak punya anak dan mbah Yusak meneruskan tampuk kepemimpinannya
sebagai kyai masjid dan kyai masyarakat . Aktifitas beliau adalah pedagang
hewan hewan sapi kerbau dan bertani dalam keluarga yang kecukupan dulu akan
berangkat haji tapi hartanya dicuri orang
baru sekitar tahun 1997 beliau bisa menunaikan haji. Dalam aktifitas
keagamaan sangatlah padat sebagai imam tunggal rawatib dan pernah di damping
bapak haji wardoyo untuk mengurus masjid kurang lebih selama 32 tahun beliau
setiap ba’dal maghrib mengajar al qur’an dan setiap tengah malam melakukan
sholat tahajjud setiap malam sabtu dan pengajian ramadlan mengajar kitab
adzkiya’ dan diteruskan kitab Durrotun Nasihin sampai akhir hayatnya. Beliau
mempunyai jiwa sosial tinggi kalau ada orang punya hajat mantu beliau pasti
datang nyumbang kalau ada orang sakit beliau bezuk tak terkecuali kami ketika
masih ngaji kepada beliau sekitar umur 10 tahun kelas lima SD kami sakit tipus
lama sekali dan beliau bezuk. Setelah itu beliau kena sakit setroke hingga
wafat (rabo kliwon 27 ruwah 1427/20 september 2006) Pernah beliau berpesan
ketika kami khatam al qur’an “supaya tetap belajar terutama ilmu fiqih dan
jadilah orang sabar dan nrimo”. Semoga amal beliau diterima olah Allah swt dan
kekhilafannya diampuni dan ditempatkan disurganya Amin. Tokoh yang ke empat
adalah Mbah kyai Tamziz (modin) Menurut salah satu putra beliau, beliau dari
ngetuk keturunan dari desa Bunggoro bae kudus. konon menjadi modin di penagon
tidak sembarang orang karena belum tentu kuat beliau hampir dimakan macannya
mbah Syamsuri tapi perlu diketahui bahwa mbah Tamziz itu keturunan Bunggoro
menurut salah satu putranya masih ada keturunan darah biru dari mataram alhasil
beliau bisa menjadi MODIN di penagon. Beliau juga menjadi khotib dan mengajar
kitab taqrib pada malam sabtunya tidak lama karena beliau sudah udzur dan
mengundurkan diri dari khutbahnya. Beliau mengurusi masjid sebelum mbah kyai Yusak
dan pernah menjadi kyai dan itupun tidak lama, beliau sering menjadi pemimpin
do’a di masjid, khajatan, selamatan terlebih dalam acara khaul mbah Sayyid
Thoyyib Thohir dan mbah Syamsuri. Beliau alim dalam kitab kuning satu angkatan
murid bersama mbah Syarbini mondok di bunggoro mbah JAYADI dan akhirnya beliau
tetap melayani masyarakat menjadi modin sampai akhir hayatnya kami tidak sempat
banyak ketemu dengan beliau karena itu kami tidak punya banyak pesan dari
beliau tapi ada satu kesan yang unik dari beliau yaitu beliau adalah salah satu
orang yang punya motor 75 merah pada suatu hari kami masih kecil sekitar umur
belasan sempat mencoba menaiki motor tersebut tiba-tiba kami bisa mengendarainya
dari itu awalnya kami bisa menaiki sepeda montor. Semoga amal baiknya diterima
oleh Allah swt dan kesalahannya diampuninya amin. Tokoh yang kelima adalah mbah
MUJI bin Kastowijoyo yang wafat jumu’ah legi mbah Muji adalah seorang juru
kunci mbah Sayyid Thoyyib Thohir menurut cerita beliau menjadi juru kunci atas
perintah mbah Kardi bin Sarmo Moreso bin Singowijoyo yang sebelumnya juru kunci
adalah mbah Kardi sendiri. Mbah Muji di samping sebagai penjawab qabul bagi
orang-orang yang punya hajat yang datang ziarah ke makam mbah Sayyid Thoyyib Thohir
juga menjaga dan merawat makam sekitarnya selalu menjaga kebersihan
tumbuh-tumbuhan bangunan dan penempatan orang-orang yang akan di kubur. Beliau
menjadi perawat atau juru kunci kehidupannya serba tenang dan kecukupan walaupun
kelihatan pas-pasan. Beliau menikah dua kali juga bisa mencukupi istrinya yang
kami tahu semenjak beliau disuruh menjadi wakil shahibul hajat mengijab
qabulkan hajat seseorang beliau masuk ke makam dengan merunduk sopan santun
memang pintu makam posisi rendah filosofi dari pembuat pintu supaya penziarah
tahu tatanan atau etika sowan kepada orang-orang shaleh masuk salam dan
merunduk apabila pamit pulang juga merunduk sambil mundur bukan membelakanginya
dan lebih baik mencium tempatnya untuk
ngalap berkah (tabarrukan). Sebelum acara di mulai beliau meletakkan bunga
bawaan shahibul hajat untuk ditaruh di nisan mbah Sayyid dan yang sebagian
ditaruh dimakam mbah Syamsuri. selanjutnya Beliau adalah seorang yang taat
beribadah sezaman mbah Syarbini beliau pernah ketemu mbah Sayyid walaupun dalam
mimpi beliau pernah mengatakan bahwa beliau keturunan dari orang-orang yang
makamnya di tengah makam berbatu nisan besar-besar yang terkenal MBAH MANTRI.
Akhirnya beliau udzur dan sakit sehingga wafat. Semoga amal baik beliau menjadi
muhibbin ahli baiti rasulillah saw dibalas oleh Allah swt dan kesalahannya
diampuninya dan tempatkan di surganya. Amin. Tokoh yang keenam adalah MBAH
KARDI alias MBAH PRAPTO REJO alias MBAH M. SAMO PRAYITNO beliau dilahirkan di
penagon tahun 1909 m. beliau putra mbah SARMO MORESO yang wafat kamis pon 10
syawal 1363 h/28 januari 1944 m. dan beristrikan mbah MBAH KAMIRAH yang wafat
selasa kliwon 29 sya’ban 1383 h/14 januari 1964 m. dan mbah Sarmo Moreso saudara tua kandung mbah
BAKRI. Mbah Bakri punya anak mbah SUKINI istri dari mbah SYARBINI jadi mbah
kardi dengan mbah Sukini adalah SEPUPU (anak ndulur). Mbah Kardi menjadi bekel
(kamituwo) ketika masih muda masih sekolah SMP kira-kira umur 17 tahun tepatnya
tahun 1925 sebelum merdeka dan sebelum NU lahir. Beliau dengan
tulisan-tulisannya yang bagus rapi bisa menulis jawa dwipo (tulisan jowo) arab,
Indonesia dan jepang kemungkinan belanda juga karena beliau sekolah dan menjadi
kamituwo masih dibawah pemerintahan HINDIA BELANDA. Beliau menikah beberapa
kali pertama dengan dengan mbah Mirah binti H. Abdul syukur pada hari sabtu
legi tanggal 28 sapar 1858 (jimakir) / 29 shofar 1346 H/ 27 agustus 1927 M.
Dikaruniai tiga anak yang dua laki-laki (kukoh atau suratno dan sareh) dan yang
satu perempuan (tani). Nikah kedua dengan mbah Rasit ngetuk dikaruniai dua anak
perempuan (Sukati dan Narti). Dan nikah yang ketiga dengan mbah Sari adiknya
Rasit dikaruniai anak tiga (Sriatun, Sritatik, Saat). Selanjutnya mbah Kardi
punya peninngalan pusaka, al qur’an stambul jimat-jimat dan buku antara lain : 1-Buku
jawa dwipa (aksara jawa) tentang tembang
pucung, agama, rahasia perempuan. 2-Buku jawa dwipa (aksara jawa) tentang kawruh
sejati ditulis tahun 1948 m/ 1879 Jawa. 3-Almanak(jawa) 3 jilid. 4-primbon
jawa peninggalan kakeknya (Singojoyo) 3 jilid. 5-buku-buku
jawa umum. Beliau
mulai menjabat kamituwo di dukuh penagon hari selasa kliwon 29 maret 1927 m.
ada yang mengatakan diangkat tahun 1925 m. Beliau mengabdi kepada masyarakat
kurang lebih 65 tahun. Sebagai orang yang tegas disiplin dan sangat disegani
suaranya lantang berpuluh-puluh tahun mengabdi kepada masyarakat dan Negara
beliau tetap rendah hati sering berkata : Aku dadi kamituwo ngene iki mung sak
dermo nglakoni, dadi wong urip dadiyo wong sing sabar lan ngalah mongko luhur
wekasane” selang satu tahun sebelum meninggal dunia beliau sangat rajin beramal
dan beribadah kalau pergi jum’atan perginya paling awal sampai meninggal dunia.
Beliau punya peninggalan doa tolak balak بسم
الله الرحمن الرحيم قل هو بليء امبولئ امبالئ كوو ويتن فراني توكغ نا لمبو فوتيه كدوغ
انا جكراوغسا رجه ايمان سلامت Akhirnya beliau meninggal
sekitar tahun 1997 semoga semua dosa dan kesalahannya diampuni oleh Allah dan
amal baiknya diterima sebagai amal shaleh amin. 17. SILSILAH KH. SYAMSURI Di lihat dari perangai seorang
mbah Syamsuri adalah ulama’ besar ulama’ yang senantiasa takut kepada Allah swt
. اِنَّمَا
يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ اْلعُلَمَاءُ
Artinya
: Sesungguhnya dari pada hamba Allah yang paling takut kepadanya adalah ULAMA’. Maulana habib LUTHFI BIN
ALI BIN YAHYA pekalongan pernah berkata : Rata-rata yang menjadi paku bumi
adalah para ahli baitin nabi (para habib atau syarifah) kalau tidak pasti
orang-orang yang punya cipratan darah darinya
(kyai atau ulama’) beliau-beliau adalah bagaikan kapal yang di tumpangi
ummat kalau tidak dari beliau mungkin tidak akan lama menjadi kapal. Dan itu
benar bahwa mbah Syamsuri adalah darah biru (darah keturunan Rasulullah dan
keraton mataram) darah keturunan Rasulullah tidak akan terputus walau tertutup.
Nabi saw bersabda : كُلُّ
سَبَبٍ وَنَسَبٍ مُنْقَطِعٌ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ اِلاَّ سَبَبِيْ وَنَسَِبْي Artinya:
semua
sabab dan nasab akan putus di hari qiyamat kecuali sababku dan nasabku. Inilah silsilah mbah Syamsuri
selengkapnya : KH. Syamsuri bin M. Rais bin Abdul Ghani bin KH. Hasan Bisri bin
marhum bin Yunus bin Nur Syahid bin Nur Hadi bin Karthi Nata bin Dandang
Kumbang bin Jayaprana bin Hariyomadi bin Prawito ngerdin bin Bagus Mu’min bin
Raden Trenggono bin Sultan Abdul Fattah cucu Brawijaya (sunan lawu) yang di
islamkan walisongo di majapahit yang situsnya masih ada sampai sekarang di
trowulan mojokerto jawa timur. Di lihat dari silsilah ini mbah Syamsuri juga
keturunan mbah Sunan Kalijaga karena Sunan Prawoto (mu’min) bin Trenggono yang
beristrikan R.pembanyun binti Sunan Kalijaga dari istri Dewi Sarokah binti
Sunan Gunung jati. Dan bersaudara dengan Ratu Kalinyamat binti Trenggono (jepara)
dan berkerabat dengan ibu Mas Semangkin anak prawoto yang menjadi putri angkat
oleh Ratu Kalinyamat dan Semangkin di garwo selir oleh Panembahan Senopati.
Semangkin (mayong) punya saudara namanya prihatin. Mbah syamsuri juga terkenal
keturunan sunan mupusan seorang yang lahir dari makam karena beliau dalam
kandungan ibunya meninggal dunia, di kubur dalam keadaan hamil tua. dan ketika
besar pernah beribadah di pupus pisang. Sunan mupusan (mbah Nur Hadi) selain
menurunkan di bunggoro, nglau, dan jabal khair (jebol) beliau juga keturunan
pasir negarin Demak. Mbah buyutnya pasir keturunan dari mataram. Kalau mbah
dari istrinya mbah Hasan Bisri dari padurenan keturunan dari candi eyang SINGOPADON. Adapun silsilah Mursyidah thariqah
mbah Syamsuri yaitu KHALWATIYYAH SAMANIYYAH terkenal di daerahnya dengan nama
SYATHARIYYAH adalah: mbah KH. Syamsuri
(syaikh Muhammad Nur Hasan Thoyyib) > syaikh Muhammad Hasan Jenamin
(kuanyar) > syaikh Abdurrahman > syaikh Murtadlo > Syaikh shodiqon bin
umar khan > Syaikh Abdussomad bin Abdurrahman (Palembang) > Syaikh sayyid
Muhammad Saman (samaniyyah) > syaikh sayyid Abdullah > syaikh sayyid
mustofa bakri (khalwatiyyah) > syaikh Abdul qadir aljilani >sayyidina
Ahmad Al badawi > Sayyidina Ahmad Arrifa’i > Sayyidina al imam Ilyas >
Sayyidina ibnu Abbas > Sayyidina wamaulana MUHAMMAD saw > sayyidina
Jibril > ALLAH SWT AZZA WAJALLA. Thariqah ini pernah akan diturunkan kepada
Habib Ali Mayong Tapi habib Ali tidak berani menerimanya. 18. MASJID PENAGON Awal
mulanya adanya masjid penagon yang mendirikan
adalah mbah Syamsuri yang sebelumnya belum ada. Tapi konon khabarnya sebelumnya
sudah ada musholla yang didirikan mbah H. Abdul syukur masa sebelum mbah
Syamsuri yaitu masa mbah Joyowongso (mertua mbah Syamsuri). Setelah mbah Syamsuri
bermukim di penagon muncullah inisiatif membangun masjid disamping menjadi
tempat ibadah juga untuk kegiatan keagamaan dan sebagai sentral bertemunya para
tokoh masyarakat dalam membangun manusia yang agamis dalam suasana yang dinamis
dan kondusif. Masjid di bangun mengalami beberapa perehaban kurang lebih lima
rehaban. Pertama: sekitar tahun 1920 menurut sesepuh setempat masjid dibangun
masih dengan atap welit kesulo dan kecil tapi aneh kalau hujan tidak bocor dan
muat jama’ah lumayan banyak (keramat). Kedua: sekitar tahun
1940 pembangunan mulai maju yang diakomodir dan dimobilisasi (diurusi) oleh
mbah Isma’il mbah Syarbini dan mbah Tamziz. Masjid dibangun dengan tembok
walaupun laburnya masih tanah atapnya genteng dan pintunya dari bambu waktu
itulah mbah Syamsuri memegang tampuk kepemimpinan. Ketiga:
sekitar tahun 1960 pembangunan mulai tambah maju sejak di pegang oleh mbah kyai
Yusak di tambah lantai berjobin pintunya kayu jendelanya kaca dengan kaca
kembang bermimbar bermustaka ukir peninggalan mbah kyai Syamsuri. Masjid masih
sejuk karena masih banyak pohon rindang tumbuh disekitarnya. Keempat:
sekitar tahun 1987-1990 m. pembangunan mulai pesat dan besar di pegang oleh
mbah kyai Yusak didampingi H. Wardoyo. Pembangunan bertahap yang direhab
belakang dulu baru yang depan. Pada waktu itu masjid sudah dibilang cukup besar
dan bagus karena kemajuan bangunan sudah seperti masjid-masjid lain kaca riben
hitam kayu jati berkeramik kernit dan lain-lain. Untuk masyarakat yang sebatas
perdukuhan kurang lebih 300 kepala keluarga masjid sudah lebih dari cukup untuk
sholat berjama’ah dan jum’atan akan tetapi kalau dilihat masyarakat yang pulang
kampung setahun sekali (lebaran) kelihatannya tidak muat, terjadilah perehaban total kelima: sekitar tahun 2005 sampai sekarang
2012 masih belum sempurna. Semoga para muassis pendiri masjid penagon khususnya
mbah Syamsuri mendapat pahala sebagai amal jariyahnya sampai akhir nanti dan
para pengurusnya diberi ganjaran yang setimpal serta berkah sampai anak cucu
mereka dan ahli quburnya diberi rahmat dan ampunan dari Allah swt dan diberi
kenikmatan di alam quburnya sampai hari kiamat amin. 19.
TRADISI MBAH SYAMSURI Masjid
Baitussalam penagon, nama Baitussalam itu nama yang baru inisiatif mbah Tamziz
dan H. Wardoyo ketika itu mbah Tamziz berkata kepada anaknya H. Wardoyo” yo
mesjide kok durung ono jenenge terus jenenge opo yo ? baitussalam leh wis pak“
saat itulah nama masjid dengan sebutan BAITUSSALAM padahal sebelumnya hanya
disebut MASJID PENAGON masjid mbah Syamsuri. Dalam sejarah kehidupan dunia
sudah diakui bahwa seni budaya dan adat istiadat suatu daerah itu tidak
terlepas dari siempunya (sang pembawa budaya) apabila membawa budaya islami
maka keturunan dan peninggalannya tidak terlepas atau tidak jauh dari peninggalan
adat tersebut. Sebaliknya kalau membawa adat atau budaya yang bertolak belakang
dengan norma-norma keagamaan maka daerah tersebut biasanya gersang dalam
kehidupannya yang tanpa aturan. Dan adat yang sudah menjadi kebiasaan bisa
menjadi hukum ( Al ‘adah Muhakkamah ) karena itu budaya-budaya yang sudah
dirintis para pendahulu kita lebih-lebih para wali-wali Allah kita tidak
gampang merubah apalagi menghilangkannya kalau kita tidak ingin kehilangan apa
yang namanya berkah walaupun sepintas kelihatannya menurut syari’at islam tidak
ada. Kalau bisa menambah budaya bukan menghilangkannya (Al muhafadhotu Alalqadimissholih
Wal ahdzu bil jadidil Ashlah) melestarikan budaya yang sudah baik dan mengambil
yang lebih baik dari yang baru (beristifadah). Antara kebiasaan yang dilakukan
mbah syamsuri adalah : 1@
Sholat memakai pakaian serban jubah. 2@ Mengaji, mengajar dan suka menghormati tamu
terutama para habaib. 3@ Maulid dengan terbang papat yang masih
exis sampai sekarang. 4@
Ziarah, silaturrahim dan memperingati peringatan khaul. 5@
Wejangan atau gemblengan 10 syuro dengan air kembang lamzau. 6@ Sedekah bumi.
7@ Sedekah sungai yang punya piaraan hewan
terutama kerbau yang sering dimandikan disungai. 8@
Barikan qubur dan lain-lain. Alhasil kehidupan masyarakat setempat melekat dari
kebudayaan para leluhurnya. Seperti orang-orang pesisir pantai yang agamanya
masih kuat, karena dipesisir tersebut adalah pintu penyebaran agama islam masuk
sampai kenusantara. 20.PENUTUP Demikianlah sejarah ringkas “ASSAYYID THOYYIB
THOHIR” Dan “MBAH KH. SYAMSURI PENAGON” sejarah yang penting sekali untuk perlu
dipahami dimengerti dan dihayati oleh setiap muslim umumnya dan bagi masyarakat
setempat khususnya tidak hanya dari segi-segi nilai kesejarahannya melainkan
bagaimana para generasi sekarang ini mewujudkan tanggung jawabnya menghidupkan
terus obor, pamor dan ruh perjuangan kedua beliau ini disertai kebijaksanaannya
yang kondisional (tawazun, tawasuth, tasamuh). Sehingga agama islam semakin
harum semerbak hidup dalam dalam qalbu dan prilaku kehidupan setiap muslim bermasyrakat,
berbangsa dan bertanah air. Buku kecil ini masih dalam tahap penyempurnaan
(revisi) sehingga masih banyak riwayat atau sejarah mengenahi kedua beliau ini
yang belum dapat dibahas dan ditulis di buku ini, untuk itu saya mohon do’a
restu dan dukungan serta masukannya kepada para pembaca semoga penulis dapat
menyempurnakan buku ini. Dan kepada semua fihak yang telah memberikan bantuan
untuk terleksananya penyusun buku ini tak lupa kami sampaikan banyak terima
kasih. Semoga Allah senantiasa
memberikan bimbingan dan berkah serta manfa’at kepada kita semua Amin. Penyusun
DAFTAR PUSTAKA (MARAJI’) 1- Al
qur’an terjamahan depag Ri Jakarta
2-
Annurul jaly (manaqib syaikh syadzili). 3-
Allujjainudani (manaqib syaikh Abdul
qadiraljilani).
4- Kamus yunus. 5- Kamus popular Depag Jakarta. 6-
Sejarah syaikh Kholil bangkalan Madura.
7-
Lampiran silsilah KH. syamsuri penagon.
8-
kitab Azdziba Al berzanji. 9- Lampiran silsilah kyai Minhaj jebol. 10-
Buku sejarah sunan Prawoto.
11-Kitab Faroidussaniyyah (KH. Sya’roni). 12-
Fatwa habib Hasan bin ali assyihab. 13- Fatwa habib Ahmad bin ali alkaf. 14- Fatwa habib Ahmad bin hasan aljufri
15-Fatwa
habib Umar bin Ahmad Al muthohar. 16- Fatwa Habib Luthfi bin Ali bin Yahya. 17-
Fatwa habib Idrus alkaf.
18-
Fatwa Syarifah alwiyyah alydrus. 19-
Fatwa KH. Ma’ruf Asnawi.
20-
Fatwa KH. Ali Mansur.
21- Fatwa KH. Basyari penggung. 22- Fatwa KH. Khoiruzzyad turaikhan. 23- Fatwa KH. Qornain langgar dalem. 24- Fatwa KH. Ibnu Sahil sinanggul. 25- Fatwa KH. Yusak bin Basran. 26- Fatwa Mbah yai Isma’il bin umar. 27- Fatwa mbah yai Syarbini. 28-
Fatwa mbah Abdurrahman syarbini. 29-
Fatwa sesepuh tokoh masyarakat. DAFTAR ISI:
1-Muqaddimah. 2-Nama cikal bakal. 3-Siapa
assayyid thoyyib thohir.
4-Semasa
hidup nya. 5-Masa perjuangan nya. 6-Beberapa
keramat nya. 7-Makam assayyid thoyyib
thohir. 8-Nama
KH. Syamsuri penagon. 9-Siapa
KH.Syamsuri penagon. 10-Semasa
hidup nya.
11-Masa
perjuangan nya. 12-Beberapa
keramat nya. 13-Makam
dan pemakamanya. 14-Makam
besar bernisan karang. 15-Randu alas
kropak dan benteng. 16-Tokoh
pecinta dan pengikutnya. 17-Silsilah
nasab dan gurunya. 18-Masjid penagon dan perubahannya. 19-Tradisi
dan kebudayaannya. 20-Penutup.
21-Daftar pustaka. 22-Profil
tentang penulis. FOTO Nur.Amin
Ayah:
Abdurrahman bin Muhammad syarbini bin Kertosono. Ibu:
Marsih binti Giri bin Munsyarif. Adalah penulis buku sejarah “Assayyid Thoyyib
Thohir & KH. Syamsuri Penagon” Dilahirkan pada hari selasa kliwon 2 besar
1906 (jim akhir) atau 3 Dzulhijjah 1394 H. atau tanggal 17 Desember 1974 TU. Di
dukuh penagon Rt1/6 kecamatan Nalumsari kabupaten jepara 59466 jawa tengah.
Berdomisili di kajeksan No: 78 Rt2/2 kota kudus 59314. Riwayat pendidikan lulus
SD tahun 1986, lulus madin Sabilul Huda Nalumsari tahun 1990, lulus MI qudsiyyah
kudus tahun 1991 (hanya setahun), lulus MTS Qudsiyyah kudus tahun 1995, lulus
MA Qudsiyyah kudus tahun 1998 dan Khidmah di madrasah qudsiyyah kudus tahun
2000 sampai sekarang, khidmah di ma’had qudsiyyah kudus tahun 2011 sampai
sekarang, khidmah di madrasah Diniyyah Nalumsari tahun 1997 sampai sekarang,
khidmah dan mendirikan musholla Nurul Hidayah tahun 1996, khidmah Al qur’an di
rumah ustadz Abdul Alim tahun 1989-1990, mondok di Damaran takhasshus alqur’an
KH. Nur muttaqin tahun 1991-1996, dirumah KH. Sya’roni Ahmadi tahun 1996-1997,
dimasjid dan dirumah KH. Mansur maskan tahun 1997, dirumah KH. Ulil Albab
Arwani tahun 1997. Dimasjid KH. Yusak tahun 1987-1988. Dirumah mbah yai Syarbini
tahun 1986-1989. Ngaji kitab Syarqawi ‘ala hud-hud, Hikam, Kifayatul atqiya’,
Irsyadul ibad, Dasuqi ala ummil barohin, Tuhfatulmurid kepada KH. Turaichan
ajhuri kudus. Ngaji kepada guru sepuh di Qudsiyyah mbah Ma’ruf Asnawi (Uqudul
juman & Ghoyatul wusul). Mbah Syaroni Ahmadi (Faroidussaniyyah, Ilmul
qiroat dan Faidlul asani qiro’at sab’ah). Mbah Yahya arif (Zed dan Tuhfatulmurid).
Mbah Ma’ruf Irsyad (Tuhfatulmurid). Mbah Yasin (Falak,Abi jamroh). Yai Halim
ma’ruf (Balaghoh Ma’ani, Ibnu aqil, Qira’atul Arabiyyah, Insya’). Yai Nadjib
Hassan (Tafsir Jalalain). Yai Saifuddin (Balaghoh Badi’, Arudl dan Falak). Yai
Hamid (Balaghoh Bayan, Abi jamroh, Tahrir dan Qurratul uyun Ramadlanan). Yai Hafidh
Syathori (Uqudul juman). Yi Fathur Rahman (Bahasa Inggris dan Ilmu Jiwa). Dan para
asatidz lainnya. Pernah ikut organesasi ANSHOR tahun 1989, IPNU tahun 1990,
penataran P4 tahun 1992, NU ranting nalumsari tahun 1996-1997, wakil katib
syuriyyah NU Ancab Nalumsari tahun 1998-2005, ketua LBM (lembaga Bahsul Masail)
Ancab Nalumsari tahun 2006 sampai sekarang. Istri: Istiqomah binti Rif’an bin masijan bin
Kasturo. Anak:
Hayyin Najah Janiyya & Hababah Muqtafiya. Hobbi:
Semua Seni dan baca buku. Visi
& Missi: Hidup yang lebih baik dari yang kemarin selalu beristifadah
bertafaqquh fiddin berusaha lebih bisa bermafaat kepada orang lain. Selalu
dalam Ridlo Allah, cinta Rasulullah saw,
bakti kepada orang tua, guru dan melaksanakan perintahnya dan menghindari semua
larangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar