Mukjizat Muhammad
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Mukjizat Nabi Muhammad (Arab:معجزات محمد)
adalah kemampuan luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
untuk membuktikan kenabiannya.[1] Dalam Islam, mukjizat
terjadi hanya karena izin Allah SWT, mukjizat terbesar NabiMuhammad adalah Al-Qur'an. Selain itu,
Nabi Muhammad Saw juga diyakini pernah membelah bulan pada masa Nabipenyebaran
Islam di Mekkah dan melakukan Isra dan Mi'raj dalam tidak
sampai satu hari.
Dalam hadits
yang diriwayatkan Abu Hurairah dikatakan
bahwa Rasulullah Bersabda, “Tidak ada seorang pun di antara para nabi kecuali
mereka diberi sejumlah mukjizat yang di antaranya manusia beriman kepadanya dan
mukjizat yang aku terima adalah wahyu. Allah mewahyukannya
kepadaku. Maka aku berharap kiranya menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya
pada hari kiamat.”[2]
Menurut syariat Islam, tidak ada
mukjizat yang diberikan Allah kepada seorang nabi melainkan mukjizat itu pun
diberikan kepada Nabi saw. secara persis sama atau bahkan lebih hebat.[3] Seperti Sulayman yang sanggup
berbicara kepada hewan, Isa yang dapat
mengetahui rahasia hati umatnya dan seterusnya.
Irhasat .
Tradisi Islam
banyak menceritakan bahwa pada masa kelahiran dan masa sebelum kenabian, Nabi Muhammad SAW sudah diliputi
banyak irhasat (pertanda).[4] Muhammad
dilahirkan pada tanggal 22 April 570 di kalangan
keluarga bangsawan Arab, Bani Hasyim. Ibnu Hisyam, dalam Sirah Nabawiyah menuliskan Muhammad memperoleh namanya
dari mimpi ibunya,[5] Aminah binti Wahab ketika mengandungnya. Aminah memperoleh mimpi bahwa ia
akan melahirkan "pemimpin umat". Mimpi itu juga yang menyuruhnya
mengucapkan, "Aku meletakkan dirinya dalam lindungan Yang Maha Esa dari
segala kejahatan dan pendengki." Kisah Aminah dan Abdul Muthalib juga
menunjukkan bahwa sejak kecil Muhammad adalah anak yang luar biasa.[6]
Berikut ini
adalah irhasat yang terjadi pada saat sebelum, sesudah kelahiran dan masa kecil
Muhammad:
Sebelum dan sesudah kelahiran
- Aminah binti Wahab, ibu Muhammad pada saat mengandung Rasulullah Muhammad SAW tidak pernah merasa lelah seperti wanita pada umumnya,
- Raja Khosrow (Kekaisaran Sassania dari Persia) dan para pendita Majusi bermimpi yang menakutkan.[7]
- Dinding istana Raja Khosrow tiba-tiba retak dan empat belas menaranya Dewan Kekaisaran ini runtuh,[8]
- Padamnya api yang disembah penganut Agama Majusi secara tiba-tiba,
- Terjadinya gempa yang merobohkan tempat ibadah di sekitar Kerajaan Rum,
- Danau dan sawah mengering.
- Saat melahirkan Muhammad, Aminah binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.
- Keluarnya cahaya dari faraj Aminah yang menerangi istana negeri Syam.[9]
- Muhammad dilahirkan dalam keadaan sudah berkhitan.[10]
- Lahir dengan tali pusar sudah terputus.[11]
Balita dan kanak-kanak
- Halimah binti Abi-Dhua'ib, ibu susuan Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya.[12] Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Muhammad karena yatim. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa'd, ia menerima Muhammad. Selama dengan Halimah, Muhammad hidup nomaden bersama Bani Sa'd di gurun Arab selama empat tahun.[13]
- Ternak kambing Halimah menjadi gemuk-gemuk dan susunya pun bertambah,[14]
- Pada usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.
- Abdul Muthalib, kakek Muhammad menuturkan bahwa berhala yang ada di Ka'bah tiba-tiba terjatuh dalam keadaan bersujud saat kelahiran Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding Ka'bah berbicara,[15] "Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala ini, kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh Alam Ini."[16]
- Ketika Muhammad berusia empat tahun,[17] ia pernah dibedah perutnya oleh dua orang berbaju putih yang terakhir diketahui sebagai malaikat. Peristiwa itu terjadi di ketika Muhammad sedang bermain dengan anak-anak Bani Sa'd dari suku Badui. Setelah kejadian itu, Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah.[18] Sirah Nabawiyyah, memberikan gambaran detai bahwa kedua orang itu, "membelah dadanya, mengambil jantungnya, dan membukanya untuk mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka mencuci jantung dan dadanya dengan salju."[19] Peristiwa seperti itu juga terulang 50 tahun kemudian saat Muhammad diIsra'kan ke Yerusalem lalu ke Sidratul Muntaha dari Mekkah.[20]
- Dikisahkan pula pada masa kecil Muhammad, ia telah dibimbing oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan kakeknya meninggal. Dikisahkan bahwa Muhammad pernah diajak untuk menghadiri pesta dalam tradisi Jahiliyah, namun dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah dan tidur di jalan sehingga ia tidak mengikuti pesta tersebut.[21]
Remaja
- Pendeta Bahira menuturkan bahwa ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad. Muhammad saat itu berusia 12 tahun sedang beristirahat di wilayah Bushra dari perjalannya untuk berdagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Pendeta Bahira menceritakan bahwa kedatangan Muhammad saat itu diiringi dengan gumpalan awan yang menutupinya dari cahaya matahari. Ia juga sempat berdialog dengan Muhammad dan menyaksikan adanya sebuah "stempel kenabian" (tanda kenabian) di kulit punggungnya.[22]
- Tanah yang dilalui oleh unta Muhammad diperpendek jaraknya oleh Jibril, sebelah sisi kanan dijaga oleh Israfil dan sisi kirinya dijaga oleh Mikail kemudian
Mukjizat
Berikut adalah
mukjizat-mikjizat yang diperolehnya ketika Muhammad telah menerima wahyu ketika
ia berusia 40 tahun. Abu Sa'ad an-Nisaburi menyebutkan dalam bukunya yang
berjudul Kitabu Syarafil Musthafa, bahwa kekhususan Muhammad berjumlah
enam puluh. Sebagian ulama menyebutkan bahwa Nabi saw. telah dianugerahi tiga
ribu mukjizat dan kekhususan. Sedangkan di dalam Al-Quran itu sendiri terdapat
sekitar enam
Fisik
- Dapat melihat dengan jelas dalam keadaan gelap.[26]
- Wajah Muhammad memancarkan cahaya dikegelapan pada waktu sahur.[27]
- Dua Sahabat Muhammad dibimbing oleh dua cahaya, setelah bertemunya.[28]
- Peluh yang keluar dari tubuh Muhammad memiliki bau harum,[29] jika Muhammad berjabat tangan dengan seseorang maka aroma harum itu akan membekas selama beberapa hari ditangan orang tersebut.[30]
- Tubuh Muhammad memancarkan petir ketika hendak di bunuh oleh Syaibah bin 'Utsman pada Perang Hunain.
- Muhammad yang sanggup menghancurkan batu besar dengan tiga kali pukulan, dikala menjelang Perang Khandaq, padahal pada saat itu Muhammad belum makan selama 3 hari.[31]
- Muhammad sanggup merubuhkan seorang pegulat bertubuh tinggi dan kekar, Rukanah al-Mutthalibi bin Abdu Yazid hanya dengan dua kali dorongan saja.[32]
Do'a
- Mendo'akan kedua mantan menantunya (Uthbah dan Uthaibah) dimakan binatang buas, setelah mereka berkata kasar kepada Muhammad.[33]
- Mendoakan untuk menumbuhkan gigi salah seorang sahabatnya bernama Sabiqah yang rontok sewaktu perang.
- Mendoakan Anas bin Malik dengan banyak harta dan anak.[34]
- Mendoakan supaya Kerajaan Kisra hancur, kemudian doa tersebut dikabulkan.[35]
- Mendoakan Ibnu Abbas menjadi orang yang faqih dalam agama Islam.[36]
Kharisma dan kewibawaan
- Tatapan mata membuat Umar bin Al-Khaththab dan Abu Jahm lari terbirit-birit, ketika mereka berencana untuk membunuh Muhammad pada malam hari.[37]
- Tatapan mata yang menggetarkan Ghaurats bin Harits, yaitu seorang musuh yang pernah menghunus pedang kearah leher Muhammad.[38]
- Menjadikan tangan Abu Jahal kaku.
- Jin yang bernama Muhayr bin Habbar membantu dakwah Muhammad, kemudian jin itu diganti namanya oleh Muhammad menjadi Abdullah bin Abhar.
Menghilang, menidurkan dan mengalahkan musuh
- Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan Amr bin at-Thufail dan Ibad bin Qays utusan dari Bani Amr pada tahun 9 Hijriah atau Tahun Utusan[39]
- Menghilang saat akan dilempari batu oleh Ummu Jamil, bibi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka'bah dengan Abu Bakar.[40]
- Menidurkan 10 pemuda Mekkah yang berencana membunuhnya dengan taburan pasir. Keluarnya beliau melalui orang-orang yang menunggunya di pintu rumahnya untuk membunuhnya.
- Melemparkan segenggam tanah ke arah musuh sehingga mereka dapat dikalahkan
Fenomena Alam
- Menghentikan gempa yang terjadi di Mekkah[42] dan Madinah,[43] dengan cara menghentakkan kakinya dan memerintahkan bukit supaya tenang.
- Menurunkan hujan[44] dan meredakan banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami musim kemarau.[45]
- Berbicara dengan gunung untuk mengeluarkan air bagi Uqa'il bin Abi Thalib yang kehausan.
- Membelah bulan dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.[47][48]
Makanan dan minuman
- Paha kambing yang telah diracuni berbicara kepada Muhammad setelah terjadi Perang Khaibar.[49]
- Makanan sedikit yang bisa dimakan sebanyak 800 orang pada Perang Khandaq.[51]
- Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.[53]
- Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipat.[54]
- Menjadikan beras merah sebanyak setengah kwintal yang diberikan kepada orang Badui Arab tetap utuh tidak berkurang selama berhari-hari.[55]
- Ikan al Anbar menjadi hidangan bagi 300 pasukan Muhammad.[56]
- Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada Muhammad. [57]
- Air memancar dari sela-sela jari.[58] Kemudian air itu untuk berwudhu 300 orang sahabat hanya dengan semangkuk air.[59][60][61]
- Wadah yang selalu penuh dengan air, walau sudah dituangkan hingga habis.[62]
- Mengeluarkan air dari sumur yang ada di tengah gurun pasir, ketika Khalid bin walid pada saat itu masih menjadi musuhnya.[63]
- Mengeluarkan mata air baru untuk pamannya Abu Thalib yang sedang kehausan.[64]
- Semangkuk susu yang bisa dibagi-bagikan kepada beberapa orang-orang Shuffah, Abu Hurayrah dan Muhammad.[65]
Bayi, hewan, tumbuhan dan benda mati
- Seorang bayi berumur satu hari bersaksi atas kerasulan Muhammad.[67]
- Bayi berumur 2 tahun memberi salam kepada Muhammad.[68]
- Unta besar yang melindungi Muhammad dari kejahatan Abu Jahal.[76]
- Seekor burung mengadu kepada Muhammad tentang kehilangan anaknya.[77]
- Pohon kurma dapat berbuah dengan seketika.[78]
- Sebuah tandan kurma yang bercahaya diberikan kepada Qatadah bin Nu'man sebagai obor penerang jalannya pulang.[82]
- Memerintahkan pohon untuk menjadi penghalang ketika Muhammad hendak buang hajat pada suatu perjalanan.[85]
- Batang kayu yang kering menjadi hijau kembali ditangannya.
- Mimbar menangis setelah mendengar bacaan ayat-ayat Allah.[87]
- Batu kerikil bertasbih ditelapak tangan Muhammad.[91]
- Memanggil batu agar menyeberangi sungai dan mengapung, menuju kearah Muhammad dan Ikrimah bin Abu Jahal.[92]
- Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Muhammad.[93]
- Memberinya sebatang kayu yang berubah menjadi pedang kepada Ukasyah bin Mihsan, ketika pedangnya telah patah dalam sebuah pertempuran.
- Merubah emas hadiah raja Habib bin Malik menjadi pasir di Gunung Abi Qubaisy.
- Secara tiba-tiba ada sarang laba-laba, dua ekor burung yang sedang mengeramkan telur dan cabang-cabang pohon yang terkulai menutupi mulut gua di Gunung Thur, sewaktu Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran orang
Menyembuhkan
- Menyembuhkan betis Ibnu al-Hakam yang terputus pada Perang Badar, kemudian Muhammad meniupnya, lalu sembuh seketika tanpa meresakan sakit sedikit pun.
- Menyembuhkan mata Qatadah tergantung di pipinya yang terluka pada Perang Uhud, kemudian oleh Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.
- Menyembuhkan daya ingat Abu Hurayrah yang pelupa.[96]
- Menyembuhkan penyakit mata Ali bin Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin dalam Perang Khaibar.[97]
- Menyembuhkan luka gigitan ular yang diderita Abu Bakar dengan ludahnya saat bersembunyi di Gua Hira[98] (dalam kisah lain dikatakan Gua Tsur)[99] dari pengejaran penduduk Mekah.
- Menyembuhkan luka bakar ditubuh anak kecil yang bernama Muhammad bin Hathib dengan ludahnya.[100]
- Menyembuhkan luka bakar Amar bin Yasir yang telah dibakar oleh orang-orang kafir.[101]
- Menyembuhkan anak yang bisu sejak lahir, sehingga bisa berbicara.[102]
- Air seni Muhammad pernah terminum oleh pembantunya yang bernama Ummu Aiman, sehingga menyembuhkan sakit perut pembantunya.[104]
- Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.
- Menyembuhkan penyakit kusta istri Mu'adz bin Afra' dengan tongkatnya.[105]
- Menyambung tangan orang Badui yang putus setelah dipotong oleh dirinya sendiri sehabis menampar Muhammad.
- Menyembuhkan putri raja yg cacat tanpa tangan & kaki.
- Mengeluarkan susu dan menyembuhkan penyakit pada domba milik Ummu Ma'bad.[106][107]
Menghidupkan orang mati
Hal ghaib dan ru'yah
- Mendapatkan bantuan dari Malaikat Jundallah ketika dalam Perang Badar.[109]
- Mengetahui kejadian yang tidak dilihat olehnya.[110]
- Mengetahui apa yang telah terjadi, sedang terjadi, yang akan terjadi.
- Sanggup melihat dan mendengar apa yang ada dilangit dan bumi.[113]
- Sanggup mengetahui isi hati sahabat dan lawannya.
- Mengetahui yang terjadi di dalam kubur.[114]
- Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi unta merah, dan disekitarnya ada banyak anjing yang menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat Perang Jamal di wilayah Hawwab yang mengalami kejadian yang diramalkan Muhammad.[116]
- Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah kematian Muhammad.[117]
- Meramalkan Abdullah bin Abbas akan menjadi "bapak para khalifah" yang terbukti pada keturunah Abdullah bin Abbas yang menjadi raja-raja kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun.[118]
- Meramalkan umatnya akan terpecah belah menjadi 73 golongan.[119]
- Mengetahui nasib cucu-cucunya dikemudian hari, seperti nasib Hasan yang akan bermusuhan dengan Mua'wiyyah bin Abu Sufyan beserta keturunannya. Nasib Husain yang akan dibantai tentara Yazid, anak lelaki Mua'wiyyah disebuah Padang Karbala.[120]
- Mengetahui akan adanya Piagam Pemboikotan oleh tokoh-tokoh Quraisy.
Mukjizat terbesar
- Isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu Mi'raj dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha, untuk menerima perintah salat dalam waktu tidak sampai satu malam.
Mengalami fisik terluka dan sakit
Dari kesemua
mukjizat yang dimilikinya, ia pernah mengalami sakit seperti halnya manusia
pada umumnya. Keadaan-keadaan yang dialami fisik Muhammad seperti terluka
karena pukulan, sabetan pedang bahkan rasa sakit akibat demam sama seperti apa
yang sering dialami oleh fisik manusia biasa.
Dalam sejarah
Islam, beberapa kali Muhammad terluka dan mengalami kesakitan akibat peperangan
dengan musuhnya, di antaranya ketika terjadinya Perang Uhud, dalam kondisi
yang sangat kritis itu, 'Utbah bin Abi Waqqash melempar Muhammad dengan batu sehingga
ia terjatuh, mengakibatkan gigi seri bawah kanan terkena dan juga melukai bibir
bawahnya.
Kemudian Abdullah bin Syihab Al Zuhry tiba-tiba
mendekati Muhammad dan memukul hingga keningnya terluka, tidak hanya itu saja
datang pula Abdullah bin Qami'ah seorang penunggang kuda mengayunkan
pedang ke bahu Muhammad dengan pukulan yang keras, pukulan pedang itu tidak
sampai menembus dan merusak baju besi yang ia kenakan.
Lalu kembali Abdullah bin Syihab Al Zuhry memukul di
bagian tulang pipi Muhammad hingga ada dua keping lingkaran rantai topi besi
yang terlepas menembus pipi Muhammad dan akibat pukulan pedang itu ia mengalami
kesakitan selama sebulan.
Peristiwa lain
yang dialami oleh Muhammad, bahwa ia-pun mengalami sakit demam, bahkan menurut
hadits dikisahkan demamnya lebih parah, melebihi demam yang dialami dua orang
dewasa. Sebagaimana yang pernah diriwayatkan oleh Abdullah bin
Mas'ud.[121]
Apa yang
dialami oleh Muhammad seperti yang dikisahkan di atas, menunjukkan bahwa ia
juga mengalami keadaan yang sama seperti manusia pada umumnya, sesuai dengan
fitrah sebagai manusia biasa.
Catatan kaki
3.
^ Umar bin Sawad
mengatakan bahwa Imam Syafi’i rahimahullah berkata kepadanya, “Apa yang Allah
berikan kepada para nabi maka hal itu pun diberikan kepada Nabi Muhammad saw.”
5.
^ Ibnu Hisyam, Al-Sirah
Al-Nabawiyyah, 1: 293. Makna dari nama Muhammad adalah "Orang yang sering
dipuji" atau "Orang yang layak dipuji."
8.
^ Beberapa
irhasat (petanda-petanda) kebangkitan seorang rasul telah berlaku beberapa
ketika, sebelum kelahiran Rasulullah, di antaranya runtuhan empat belas anjung
dewan Kisra Parsi, terpadamnya api yang disembah penganut agama majusi,
robohnya gereja-gereja di sekitar Romawi yang sebelum ini penuh sesak dengan
para pengunjung, tasik sawah mengering. (Kisah ini diriwayatkan oleh al-
Baihaqi).
9.
^ Ibnu Sa'd
meriwayatkan bahwa ibu Rasulullah (s.a.w) menceritakan: " Ketika ku
melahirkannya, satu cahaya telah keluar dari farajku, menerangi
mahligai-mahligai di negeri Syam", periwayatannya hampir sama dengan apa
yang diriwayatkan oleh al-Irbadh bin Sariah.
10.
^ Rasulullah SAW
bersabda: Di antara kemuliaan yang diberikan Allah SWT kepadaku adalah, aku
dilahirkan dalam keadaan sunah dikhitan, karena itu tidak ada orang yang
melihat aurat/kemaluanku. (HR. al- Thabrani, Abu Nuaym, al Khatib dan ibn
Asakir) (diriwayatkan dari Ibn Abbas, Ibn Umar, Anas, Abu Hurairah. menurut
Diya^ al Maqdisi, hadits ini shahih. Al Hakim selain menilai shahih, juga
mengatakan mutawatir. Lihat al Khasa^is al kubra, Jlid.1, hal. 90-91)
11.
^ Kisah dari
Ibnu Adiy dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas, al Dhiya al Maqdisi dari Abbas Ibnu
Abdul Muthalib dan Ibnu Asakir dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW lahir dalam
keadaan tali pusar sudah putus. (Hadist ini tidak sepopuler dan sekuat hadits
yang menceritakan kalau Beliau SAW terlahir dalam keadaan sunah dikhitan)
14.
^ "Halimah
kemudian mengambil Muhammad dan dibawanya pergi bersama2 dgn teman2nya ke
pedalaman. Dia bercerita, bahwa sejak diambilnya anak itu, ia merasa mendapat
berkah. Ternak kambingnya gemuk2 dan susunya pun bertambah. Tuhan telah
memberkati semua yg ada padanya." Sejarah Hidup Muhammad, karangan Muhammad Husain
Haekal, bab III,
Muhammad: Dari Kelahiran sampai Perkawinannya. hal 57.
17.
^ Menurut
pendapat mayoritas pakar sejarah, saat itu Muhammad berusia empat atau lima
tahun. Namun, Ibnu Ishaq berpendapat
bahwa usia Muhammad saat itu adalah tiga tahun
22.
^ Ibnu Hisyam, Al-Sirah
Al-Nabawiyyah, 1: 319 : Ibnu Hisyam dalam bukunya menuturkan bahwa
"Stempel Kenabian" adalah tanda yang terdapat pada setiap nabi yang
tertulis dalam kitab Pendeta Bahira
23.
^ Dalam kitab as-Sab'iyyatun
fi Mawadhil Bariyyat. Kejadian ini berlangsung selama perjalanan dari Syiria ke pulang ke Mekkah, ketika
Muhammad diperintahkan Maysarah membawakan suratnya kepada Khadijah saat
perjalanan masih 7 hari dari Mekkah. Namun, Muhammad sudah sampai di rumah
Khadijah tidak sampai satu hari. Allah memerintahkan pada malaikat Jibril, Mikail, dan mendung untuk membantu Muhammad.
Jibril diperintahkan untuk melipat tanah yang dilalui unta Muhammad dan menjaga
sisi kanannya sedangkan Mikail diperintahkan menjaga di sisi kirinya dan
mendung diperintahkan menaungi Muhammad.Kauma (2000), hal 90-91
25.
^
Books.Google.com Benarkah Nabi Muhammad & Umatnya Lebih Istimewa hal 39 By
Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin Muhammad Al Qasthalani. (Lihat Syahru Mawahibil
Laduniyyah, V/206)
26.
^ Diriwayatkan
oleh Ibn Adiy, al Baihaqy dan Ibnu ‘Asakir dari ‘Aisyah RA mengisahkan “bahwa
Rasululloh SAW dapat melihat dalam keadaan gelap maupun terang”(lihat
Al-Khasa’is al-Kubra Karya al-Suyuti jilid1, hal.104)
27.
^ Aisyah berkata
bahwa: "Ketika aku sedang menjahit baju pada waktu sahur (sebelum subuh)
maka jatuhlah jarum dari tanganku, kebetulan lampu pun padam, lalu masuklah
Rasulullah SAW. Ketika itu juga aku dapat mengutip jarum itu kerana cahaya
wajahnya, lalu aku berkata, "Ya Rasulullah alangkah bercahayanya wajahmu!
Seterusnya aku bertanya: "Siapakah yang tidak akan melihatmu pada hari
kiamat?" Jawab Rasulullah SAW: "Orang yang bakhil." Aku bertanya
lagi: "Siapakah orang yang bakhil itu?" Jawab baginda: "Orang yang
ketika disebut namaku di depannya, dia tidak mengucap shalawat ke atasku."
28.
^ Diriwayatkan
oleh Anas bin Malik: Ada dua orang sahabat Nabi SAW meninggalkan Nabi SAW.
Ditengah malam yang gelap gulita keduanya berjalan dengan ada dua sinar yang
menerangi perjalanan keduanya yang ada di depannya. Tatkala keduanya berpisah
diperempatan jalan, masing-masing setiap orang ditemani sebuah sinar yang
membimbing mereka pulang ke rumah." (Sahih Bukhari, Juz 1, Buku8, no 454).
29.
^ Dari Anas bin
Malik RA: Nabi biasa memasuki rumah Ummu Sulaim dan tidur di atas kasurnya
sedangkan Ummu Sulaim sedang pergi. Anas berkata: "Pada suatu hari
Rasulullah SAW datang dan tidur di atas kasur Ummu Sulaim, kemudian Ummu sulaim
dipanggil dan dikatakan padanya: Ini adalah Nabi SAW tidur di rumahmu dan di
atas kasurmu. Anas berkata : Ummu Sulaim datang dan Nabi sedang berkeringat,
lalu keringatnya tersebut dikumpulkan di atas sepotong kulit kemudian Ummu
Sulaim membuka talinya dan mulai meyerap keringat tersebut lalu memerasnya ke
dalam bejana, maka Nabi kaget dan berkata: Apa yang kamu lakukan Ummu Sulaim?
Ummu Sulaim berkata: Wahai Rasulullah kami mengharapkan berkahnya bagi
anak-anak kami" Beliau berkata: Engkau benar. (HR Muslim 4/1815)
33.
^ Uthbah dan
Uthaibah pergi kerumah Rasulallah dengan membawa kedua putri beliau. Meraka
berkata kepada Rasul, "Wahai Muhammad! Aku ceraikan putrimu dan aku
menjauhi agamamu dan aku tidak akan mengikutimu selama-lamanya!" Melihat
kelakuan mantan menantunya yang tidak sopan itu beliau kemudian berdoa,
"Semoga mereka mati dengan cara dimakan binatang buas."
34.
^ Diriwayatkan
daripada Anas r.a daripada Ummu Sulaim katanya: Wahai Rasulullah! Aku
menjadikan Anas sebagai khadammu, tolonglah berdoa untuknya. Rasulullah SAW pun
berdoa: Ya Allah, banyakkanlah harta dan anaknya dan berkatilah apa yang
diberikan kepadanya. Berkata Anas: "Demi Allah, harta bendaku memang
banyak dan anak begitu juga anak dari anakku memang banyak sekali dan sekarang
sudah berjumlah lebih dari 100 orang. Hadits sahih Bukhari, Muslim, kitab
kelebihan para sahabat.
37.
^ "Aku dan
Abu Jahm pernah berkomplot untuk membunuh Rasulallah SAW. Maka aku atur rencana
jahat itu bersama Abu Jahm, dan kami sepakati pembunuhan dilaksanakan pada
malam hari. Pada suatu malam, berangkatlah kami menuju rumah Rasulallah SAW. Setelah
mendengar ketokan kami, pintu segera dibuka oleh beliau sambil membaca surah
al-Haqqah. Rasulallah SAW. menatap kami dengan tajam, tiba-tiba Abu Jahm
memukul lenganku seraya berkata, 'Selamatkanlah dirimu dengan segera.' Akhirnya
kami berdua lari terbirit-birit." (Dikisahkan oleh Umar bin al-Khaththab).
Peristiwa yang dialami oleh Umar tersebut termasuk salah satu perkara yang
menyebabkan dirinya masuk Islam. 50 mukjizat Rasulullah oleh Fuad Kauma, hal.
13-15.
42.
^ Gempa pertama
di Mekkah, Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah,
ad-Daruquthni, dan lainnya dari Utsman bin Affan bahwa dia berkata, “Apakah
kalian tahu Rasulullah pernah berada di atas Gunung Tsabir di Mekkah. Bersama
beliau; Abu Bakar, Umar dan saya. Tiba-tiba gunung berguncang hingga
bebatuannya berjatuhan. Maka Rasulullah menghentakkan kakinya dan berkata:
Tenanglah Tsabir! Yang ada di atasmu tidak lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua
orang Syahid.” (Hadits riwayat Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah, ad-Daruquthni, dan
lainnya)
43.
^ Gempa kedua di
Madinah, hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin
Malik, dia berkata: “Nabi naik ke Uhud bersamanya Abu Bakar, Umar dan Utsman.
Tiba-tiba gunung berguncang. Maka Nabi menghentakkan kakinya dan berkata:
Tenanglah Uhud! Yang ada di atasmu tiada lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua
orang syahid.” Di antara pelajaran besar dalam dua riwayat di atas bahwa
ternyata gunung tidak layak berguncang saat ada 4 manusia terbaik ada di
atasnya. Nabi harus menghentakkan kaki dan mengeluarkan perintah kepada gunung
untuk menghentikan guncangan tersebut. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)
44.
^ Diriwayatkan
oleh Anas bin Malik. (Sahih Bukhari, Volumn 002, Bukukan 017, Hadith
Nomor;Jumlah 143).
45.
^ Diriwayatkan
oleh Anas: Pernah lama Madinah tidak turun hujan, sehingga terjadilah
kekeringan yang bersangatan. Pada suatu hari Jumat ketika Rasulullah SAW sedang
berkotbah Jumat, lalu berdirilah seorang Badui dan berkata: "Ya
Rasulullah, telah rusak harta benda dan lapar segenap keluarga, doakanlah
kepada Allah agar diturunkan hujan atas kita. Berkata Anas: Mendengar
permintaan badui tersebut, Rasulullah mengangkat kedua tangannya ke langit
(berdoa). Sedang langit ketika itu bersih, tidak ada awan sedikitpun. Tiba-tiba
berdatanganlah awan tebal sebesar-besar gunung. Sebelum Rasulullah SAW turun
dari mimbarnya, hujan turun dengan selebat-lebatnya, sehingga Rasulullah SAW
sendiri kehujanan, air mengalir melalui jenggot Beliau. Hujan tidak berhenti
sampai Jumat yang berikutnya, sehingga kota Madinah mengalami banjir besar,
rumah-rumah sama terbenam. Maka datang Orang Badui berkata kepada Rasulullah
SAW, Ya Rasulullah, sudah tenggelam rumah-rumah, karam segala harta benda.
Berdoalah kepada Allah agar hujan diberhentikan di atas kota Madinah ini, agar
hujan dialihkan ketempat yang lain yang masih kering. Rasulullah SAW kemudian
menengadahkan kedua tangannya ke langit berdoa: Allahuma Hawaaliinaa Wa laa
Alainaa (Artinya: Ya Allah turunkanlah hujan ditempat-tempat yang ada disekitar
kami, jangan atas kami). Berkata Anas: Diwaktu berdoa itu Rasulullah SAW
menunjuk dengan telunjuk beliau kepada awan-awan yang dilangit itu, seakan-akan
Beliau mengisyaratkan daerah-daerah mana yang harus didatangi. Baru saja
Rasulullah menunjuk begitu berhentilah hujan di atas kota Madinah. (Sahih
Bukhari, juz 8 no 115).
46.
^ Peristiwa
tertahannya matahari tenggelam tidak pernah terjadi kecuali satu atau dua kali saja.
Sebagaiman dikisah oleh Abdullah ibn Mas^ud, ia Berkata: "Kami bersama
Rasulullah SAW dalam satu peperangan, sampai akhirnya merasa kelelahan, hingga
nampak wajah yang pucat dan lesu pada pasukan kaum muslimin dan wajah gembira
pada kelompok munafik." Setelah melihat kondisi seperti ini Beliau
berkata: "Demi Allah, matahari tidak akan tenggelam sampai kalian ke
daerah Ruzaq." Utsman tahu bahwa Allah dan Rasul-Nya tidak bohong, Beliau
lalu membeli 14 ekor unta sekaligus makanannya. 9 ekor di antaranya diberikan
kepada Nabi SAW, wajah kaum muslimin langsung berseri-seri, sebaliknya wajah
kaum munafik merunyam. Lalu Rasulullah mengangkat tangannya sampai terlihat
putih ketiaknya.Beliau berdoa mendoakan kebaikan untuk Utsman. (Hadits riwayat
al Baihaqy) (lihat Mu^jam Kabir karya al Tabarani, hadist no: 7255). Kisah
lainnya adalah sebagai berikut Tercegahnya matahari dari terbenam. Waktu beliau
melakukan perjalanan pulang dari Isra’, beliau berjumpa dengan rombongan
kafilah; dan ini diberitahukan kepada orang-orang musyrik bahwa rombongan
kaiilah itu akan tiba pada hari anu. Tetapi ketika hari yang disebutkan beliau
itu tiba, rombongan tersebut masih juga belum datang, padahal matahari sudah
hampir tenggelam. Maka dengan izin Allah, matahari itu bertahan, hingga
akhirnya rombongan kalilah yang disebutkan oleh beliau itu datang. Matahari
kembali muncul sesudah tenggelam. Peristiwa ini terjadi berkata doa Nabi s.a.w.
untuk Ali bin Abi Thalib r.a. agar Ali dapat menunaikan salat Ashar pada
waktunya.
47.
^ "Telah
hampir saat (qiamat) dan telah terbelah bulan." (Quran, 54:1). Berita
tentang terbelahnya bulan pada zaman Nabi SAW banyak diriwayatkan oleh para
Shahabat, sehingga hadis tentang terbelahnya bulan adalah hadis Muthawatir.
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Masud: "Pada masa hidup Nabi SAW, bulan
terbelah dua dan melihat ini Nabi SAW bersabda: "Saksikanlah!" (Sahih
Bukhari, juz 4 no 830). Diriwayatkan oleh Anas: "Ketika orang-orang Mekah
meminta Rasulullah SAW untuk menunjukkan mukjizat, maka Nabi menunjukkan bulan
yang terbelah." (Sahih Bukhari, juz 4 no 831). Diriwayatkan oleh Ibnu
Abbas: "Bulan terbelah menjadi dua pada masa hidup Nabi SAW." (Sahih
Bukhari, juz 4 no 832). Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: "Orang-orang
Mekah meminta Nabi SAW untuk menunjukkan sebuah mukjizat. Maka Beliau
menunjukkan bulan yang terbelah menjadi dua bagian, sehingga gunung Hira' itu
dapat mereka lihat di antara dua belahannya."(Sahih Bukhari, juz 5 no
208). Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Diwaktu kami bersama-sama Rasulullah
SAW di Mina, maka terbelah bulan, lalu sebelahnya berlindung dibelakang gunung,
maka sabda Rasulullah SAW: "Saksikanlah! " Saksikanlah!"(Sahih
Bukhari, juz 5 no 209). Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Abbas: "Pada masa
hidup Nabi SAW bulan terbelah menjadi dua." (Sahih Bukhari, juz 5 no 210).
Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Bulan terbelah menjadi dua." (Sahih
Bukhari, juz 5 no 211). Lihat juga di:(Sahih Bukhari, juz 6 no 350) (Sahih
Bukhari, juz 6 no 387) (Sahih Bukhari, juz 6 no 388) (Sahih Bukhari, juz 6 no
389) (Sahih Bukhari, juz 6 no 390) (Sahih Bukhari, juz 6 no 391)
48.
^ (Sahih Muslim,
Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6721) (Sahih Muslim,
Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6724) (Sahih Muslim,
Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar, juz 039 no 6725) (Sahih Muslim,
Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar, juz 039 no 6726) (Sahih Muslim,
Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6728) (Sahih Muslim,
Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6729) (Hadits sahih
Muslim, juz 039 no 6730). Hadits riwayat Muslim No.5010, 5013, 5015
49.
^ Wanita Yahudi
yang memberi racun di daging kambing bernama Zainab binti Hârits, Dari Ibnu Syihâb, ia mengatakan ,
“Dahulu Jâbir radhiyallâhu'anhu menceritakan bahwa ada seorang wanita Yahudi
dari penduduk Khaibar yang meracuni seekor kambing bakar. Kemudian
menghadiahkannya kepada Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam".
Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam pun mengambil paha kambing itu dan
memakannya. Beberapa Sahabat pun juga ikut makan bersama Beliau. Tiba-tiba
Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallamberkata kepada para Sahabat, "Jangan
kalian makan !." Lalu Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam
mengutus seseorang untuk memanggil wanita (yang memberi kambing) itu dan wanita
itu pun datang.Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam pun segera bertanya
kepadanya, "Apakah kamu telah meracuni kambing ini?" Wanita itu
menjawab, "Siapa yang telah memberitahumu?" Rasulullâh Shallallâhu
'Alaihi Wasallam menjawab, "Paha kambing ini yang telah mengabariku."
Wanita itu berkata, "Ya" (aku telah meracuninya). Rasulullâh Shallallâhu
'Alaihi Wasallam bertanya lagi, "Apa yang kamu kehendaki dari perbuatanmu
ini?" Wanita itu berkata dalam hati, "Jika dia seorang nabi, makanan
pasti itu tidak akan membahayakannya. Dan jika dia bukan seorang nabi, maka
kami akan selamat dari gangguannya." Selanjutnya Rasulullâh Shallallâhu
'Alaihi Wasallam memaafkan wanita itu dan tidak menghukumnya. Majalah As-Sunnah
Edisi 10/Thn. XIII/Muharram 1431H/Januari 2010M.
50.
^ Diriwayatkan
oleh Abdullah: "Sesungguhnya kami mendengar makanan yang dimakan
Rasulullah SAW mengagungkan nama Allah." (Sahih Bukhari, juz 5 no 779.
51.
^ Diriwayatkan
daripada Jabir bin Abdullah katanya: Semasa parit Khandak digali, aku melihat
keadaan Rasulullah SAW dalam keadaan sangat lapar. Maka akupun segera kembali
ke rumahku dan bertanya kepada isteriku, apakah engkau mempunyai sesuatu
(makanan)? Kerana aku melihat Rasulullah SAW tersangat lapar. Isteriku mengeluarkan
sebuah beg yang berisi satu cupak gandum, dan kami mempunyai seekor anak
kambing dan beberapa ekor ayam. Aku lalu menyembelihnya, manakala isteriku
menumbuk gandum. Kami sama-sama selesai, kemudian aku memotong-motong anak
kambing itu dan memasukkannya ke dalam kuali. Apabila aku hendak pergi
memberitahu Rasulullah SAW, isteriku berpesan: Jangan engkau memalukanku kepada
Rasulullah SAW dan orang-orang yang bersamanya. Aku kemudiannya menghampiri
Rasulullah SAW dan berbisik kepada Baginda: Wahai Rasulullah! Kami telah
menyembelih anak kambing kami dan isteriku pula menumbuk satu cupak gandum yang
ada pada kami. Karena itu, kami menjemput baginda dan beberapa orang bersamamu.
Tiba-tiba Rasulullah SAW berseru: Wahai ahli Khandak! Jabir telah membuat
makanan untuk kamu. Maka kamu semua dipersilakan ke rumahnya. Rasulullah SAW
kemudian bersabda kepadaku: Jangan engkau turunkan kualimu dan jangan engkau
buat roti adonanmu sebelum aku datang. Aku pun datang bersama Rasulullah SAW
mendahului orang lain. Aku menemui isteriku. Dia mendapatiku lalu berkata: Ini
semua adalah karena kamu, aku berkata bahawa aku telah lakukan semua pesananmu
itu. Isteriku mengeluarkan adonan roti tersebut, Rasulullah SAW meludahinya dan
mendoakan keberkatannya. Kemudian Baginda menuju ke kuali kami lalu meludahinya
dan mendoakan keberkatannya. Setelah itu Baginda bersabda: Sekarang panggillah
pembuat roti untuk membantumu dan cedoklah dari kualimu, tapi jangan engkau
turunkannya. Ternyata kaum muslimin yang datang adalah sebanyak seribu orang.
Aku bersumpah demi Allah, mereka semua dapat memakannya sehingga kenyang dan
pulang semuanya. Sementara itu kuali kami masih mendidih seperti sediakala.
Demikian juga dengan adonan roti masih tetap seperti asalnya. Sebagaimana kata
Ad-Dahhak: Masih tetap seperti asalnya. Sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman.
52.
^ Diriwayatkan
daripada Anas bin Malik r.a katanya: Abu Talhah telah berkata kepada Ummu
Sulaim: Aku mendengar suara Rasulullah SAW begitu lemah. Tahulah aku baginda
dalam keadaan lapar. Apakah engkau mempunyai sesuatu? Ummu Sulaim menjawab: Ya!
Kemudiannya dia menghasilkan beberapa buku roti dari gandum dan setelah itu,
mengambil kain tudungnya dan membungkus roti itu dengan separuh kain tudung,
lalu disisipkan di bawah bajuku, sedangkan yang separuh lagi diselendangkan
kepadaku. Selepas itu pula dia menyuruhku pergi ke tempat Rasulullah SAW.
Akupun berangkat membawa roti yang dibungkus kain tudung itu. Aku mendapatkan
Rasulullah SAW yang sedang duduk di dalam masjid bersama orang-ramai dan berada
di sisi mereka. Rasulullah SAW bertanya: Abu Talhah yang mengutusmu? Aku
menjawab: Ya, benar! Rasulullah SAW bertanya lagi: Untuk makanan? Aku menjawab:
Ya! Rasulullah SAW bersabda kepada orang-ramai yang bersama baginda: Bangunlah
kamu sekalian! Rasulullah SAW lalu berangkat diiringi para sahabat dan aku
berjalan di antara mereka untuk segera memberitahu Abu Talhah. Maka Abu Talhah
berkata: Wahai Ummu Sulaim! Rasulullah SAW telah datang bersama orang yang
ramai, padahal kita tidak mempunyai makanan yang mencukupi untuk mereka. Dia
menjawab: Allah dan RasulNya lebih tahu. Lalu Abu Talhah menjemput Rasulullah
SAW, dan Rasulullah SAW pun masuk bersamanya. Rasulullah SAW bersabda: Bawakan
ke sini apa yang ada di sisimu wahai Ummu Sulaim! Ummu Sulaim terus membawa
roti tersebut kepada baginda kemudian memerah bekas lemaknya untuk dijadikan
lauk dimakan dengan roti. Kemudian Rasulullah SAW mendoakan makanan itu.
Setelah itu baginda bersabda: Izinkan sepuluh orang masuk! Abu Talhah memanggil
sepuluh orang Sahabat. Mereka makan sehingga kenyang kemudian keluar.
Rasulullah SAW menyambung: Biarkan sepuluh orang lagi masuk. Sepuluh orang
berikutnya pun masuk dan makan sehingga kenyang lalu keluar. Rasulullah SAW
kemudian bersabda lagi: Suruhlah sepuluh orang lagi masuk. Demikian berlaku
terus-menerus sehingga semua orang dapat makan hingga kenyang, padahal jumlah
mereka adalah lebih kurang tujuh puluh atau delapan puluh orang. (Sahih
Bukhari, Muslim, kitab Minuman).
53.
^ Diriwayatkan
daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar bahwa: ketika kami sedang bersama
Rasulullah dengan jumlah seratus tiga puluh orang.Nabi SAW bertanya :
Apakah ada yang mempunyai makanan? ternyata ada sekitar satu sha^ bersama
seorang laki-laki, maka makanan itu dijadikan adonan, lalu datanglah seorang
musyrik tinggi dengan rambut berantakkan yang membawa domba-domba yang sedang
digiring. Apa domba-domba ini untuk dibeli atau diberi? Orang itu menjawab:
untuk dijual, maka Rasulullah SAW membeli seekor domba, kemudian domba itu
dimasak dan Rasulullah memerintahkan supaya hati domba itu dipanggang.
Abdurrahman berkata: Demi Allah, setiap seratus tiga puluh orang sahabat diberi
sepotong dari hati domba itu, jika dia hadir maka diberikannya. Jika tidak
hadir maka disimpan bagiannya.Abdurrahman berkata: Daging itu ditempatkan di
dua bejana dan kami makan dari keduanya hingga kenyang, dan tersisa daging di
dalam dua bejana itu sehingga saya meletakkannya di punggung unta. (Hadits
sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman).
54.
^ Diriwayatkan
daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar katanya Mereka yang disebut Ashaab
As-Suffah adalah orang-orang miskin. Rasulullah SAW pernah bersabda suatu
ketika: Siapa mempunyai makanan untuk dua orang, dia hendaklah mengajak orang
yang ketiga dan sesiapa mempunyai makanan untuk empat orang, dia hendaklah
mengajak orang kelima, keenam atau seperti diriwayatkan dalam Hadis lain. Abu
Bakar r.a datang dengan tiga orang. Nabi pula pergi dengan sepuluh orang dan
Abu Bakar dengan tiga orang yaitu aku, ibu dan bapaku. Tetapi aku tidak pasti
adakah dia berkata: Isteriku dan khadamku berada di antara rumah kami dan rumah
Abu Bakar. Abdul Rahman berkata lagi: Abu Bakar makan malam bersama Nabi SAW
dan terus berada di sana sehinggalah waktu Isyak. Selesai sembahyang, dia
kembali ke tempat Nabi SAW lagi, sehinggalah Rasulullah SAW kelihatan
mengantuk. Sesudah lewat malam, barulah dia pulang. Isterinya menyusulinya
dengan pertanyaan: Apa yang menghalang dirimu untuk pulang menemui tetamumu?
Abu Bakar berkata: Bukankah engkau telah menjamu mereka makan malam? Isterinya
menjawab: Mereka tidak mau makan sebelum engkau pulang, padahal anak-anak sudah
mempersilakan tetapi mereka tetap enggan. Akupun berundur untuk bersembunyi.
Lalu terdengar Abu Bakar memanggil: Hai dungu! Diikuti dengan sumpah-serapah.
Kemudian dia berkata kepada para tetamunya: Silakan makan! Barangkali makanan
ini sudah tidak enak lagi. Kemudian dia bersumpah: Demi Allah, aku tidak akan
makan makanan ini selamanya! Abdul Rahman meneruskan ceritanya: Demi Allah,
kami tidak mengambil satupun kecuali sisanya bertambah lebih banyak lagi,
sehinggalah apabila kami sudah merasa kenyang, makanan itu menjadi bertambah
banyak daripada yang sedia ada. Abu Bakar memandangnya ternyata makanan itu
tetap seperti sedia atau bahkan lebih banyak lagi. Dia berkata kepada
isterinya: Wahai saudara perempuanku! Bani Firas apakah ini? Isterinya
menjawab: Tidak! Demi cahaya mataku, sekarang ini makanan tersebut bertambah
tiga kali ganda lebih banyak daripada sediakala. Lalu Abu Bakar makan dan
berkata: Sumpahku tadi adalah dari syaitan. Dia makan satu suap, kemudian
membawa makanan tersebut kepada Rasulullah SAW dan membiarkannya di sana hingga
pagi hari. Pada waktu itu di antara kami (kaum muslimin) dengan suatu kaum akan
dilangsungkan satu perjanjian. Apabila tiba waktunya, kamipun menjadikan dua
belas orang sebagai ketua saksi, masing-masing mengepalai beberapa orang. Hanya
Allah yang tahu berapa orangkah sebenarnya yang diutuskan bersama mereka. Cuma
yang pastinya Rasulullah SAW memerintah agar dipanggilkan mereka kesemuanya.
Lalu kesemuanya makan dari makanan yang dibawa oleh Abu Bakar atau sebagaimana
yang diriwayatkan dalam riwayat yang lain. (Sahih Bukhari, Muslim, Kitab Minuman).
58.
^ Diriwayatkan
oleh 'Abdullah: "Dalam pandangan kami mukjizat adalah anugerah Allah,
tetapi dalam pandangan kalian mukjizat adalah peringatan. Suatu ketika kami
menyertai Rasulullah SAW dalam sebuah perjalanan dan kami nyaris kehabisan air.
Nabi SAW bersabda: "Bawalah kemari air yang tersisa!" orang-orang membawa
kantung yang berisi sedikit air. Nabi SAW memasukkan telapak tangannya kedalam
kantung itu dan berkata, "Mendekatlah pada air yang diberkahi dan ini
berkah dari Allah." Aku melihat air memancar dari sela-sela jemari tangan
Rasulullah SAW." (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).
59.
^ Diriwayatkan
oleh Anas bin Malik:
"Semangkuk air dibawa kehadapan Nabi SAW di Al Zawra. Nabi SAW memasukkan
kedua telapak tangannya kedalam mangkok itu dan air memancar dari
jari-jemarinya. Semua orang berwudhu dengan air itu. Qatadah berkata kepada
Anas, "Berapa orang yang hadir pada waktu itu?" Anas menjawab,
"Tiga ratus orang atau mendekati tiga ratus orang." (Sahih Bukhari,
juz 4 no 772). Lihat juga: (Sahih Bukhari juz 4 no 777) (Sahih Bukhari juz 1 no
340)
60.
^ Hadits riwayat
Muslim No.4224, (Sahih Muslim, Book 030, no 5656; Sahih Muslim, Book 030, no
5657; Sahih Muslim Book 030, no 5658; Sahih Muslim, Book 030, no 5659)
61.
^ Mu'adz bin
Jabal menceritakan: Membuat Oase dari air jari-jemari Nabi (Sahih Muslim, Book
030, Number 5662).
62.
^ Imran
menceritakan: Wadah air yg penuh air dituangkan sampai habis tetapi tetap penuh
kembali membuat sekampung masuk Islam (Sahih Bukhari, Volume 1, Book 7, Number
340).
63.
^ “HISTORICAL
EVENTS OF MAKKAH” Author by Imtiaz Ahmad M. Sc., M. Phil. (London) Nabi Muhammad
(SAW) menghindar dari Khalid bin Walid menuju tempat yang tidak terdapat air.
Beliau menemukan sebuah sumur yang masih ada bekas jejak air di dasarnya.
Beliau masukkan sedikit air ke mulut beliau lalu disemburkannya kedalam sumur,
lalu beliau minta salah seorang sahabat untuk membidikkan anak panah beliau
(SAW) ke dasar sumur. Para sahabat pun kemudian menyaksikan air memancar dari
dasar sumur itu sampai setinggi bibir sumur. Maka rombongan Muslimin pun
mengisi penuh tempat-tempat air mereka dan mendirikan salat Dzuhur. Khalid bin
Walid berkata kepada pasukannya, “Kita telah menyia-siakan kesempatan emas.
Seharusnya tadi kita serang mereka selagi mereka sibuk salat. Kita akan serang
mereka di waktu mereka mengerjakan salat berikutnya.” Pada waktu itu Allah
(SWT) pun mewahyukan petunjuk-Nya kepada Muslimin perihal tata-cara mendirikan
salat sewaktu dalam keadaan bahaya semisal perang. Salat semacam ini disebut
Salatul-Khauf.
64.
^ Satu mukjizat
dari Rasulullah SAW diawal-awal kenabian adalah ada mata air yang keluar dari
bawah kakinya. Seperti dikisahkan dalam kitab al-Khasa^ish, suatu ketika
Rasulullah SAW berjalan bersama pamannya Abu Thalib. ketika sampai di daerah
Dzi al Majaz, Abu Thalib merasa haus padahal mereka tidak membawa air.
Rasulullah SAW yang melihat pamannya kehausan menanyakan hal itu untuk
memastikan, Abu Thalib membenarkan bahwa dirinya haus. Rasulullah SAW kemudian
mengorek-ngorek tanah yang dipijaknya, tak lama kemudian keluarlah air dari
tanah itu dan Beliau SAW mempersilahkan pamannya untuk minum.
65.
^ Diriwayatkan
dari Abu Hurairah ra.: demi Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya,
(kadang-kadang) aku tidur di atas tanah dengan perut lapar dan (kadang-kadang)
aku ikatkan sebuah batu ke perutku untuk menahan lapar. Suatu hari aku duduk di
jalan yang biasa dilalui mereka (Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya). Ketika
Abu Bakar lewat aku memintanya membacakan untukku sebuah ayat alquran dan aku
memintanya hanya dengan maksud barangkali ia dapat menghilangkan rasa laparku,
tetapi ia lewat begitu saja. Kemudian Umar lewat didepanku dan aku memintanya
membacakan untukku sebuah ayat dari kitab Allah dan aku memintanya hanya dengan
maksud barangkali ia dapat menghilangkan rasa laparku, tetapi ia lewat begitu
saja. Akhirnya Abul Qasim (Nabi Muhammad Saw) lewat dan ia tersenyum ketika
melihatku karena ia tahu maksudku hanya dengan melihat wajahku. NabiMuhammad
Saw bersabda, “Wahai Abu Hirr!” aku menjawab, “Labbaik ya Rasulullah”. Nabi
Muhammad Saw bersabda kepadaku, “Ikuti aku”. Nabi Muhammad Saw pergi dan aku
berjalan dibelakangnya, mengikutinya. Kemudian Nabi Muhammad Saw masuk kedalam
rumahnya dan aku meminta izin masuk kerumahnya dan diizinkan. Nabi Muhammad Saw
melihat semangkuk susu dan berkata, “Darimana ini?” mereka berkata, “Itu hadiah
dari si fulan untukmu”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Wahai Abu Hirr!” aku
menjawab, “Labbaik ya Rasulullah”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Panggillah
orang-orang shuffah” Orang-orang shuffah adalah tamu-tamu Islam yang tidak
memiliki keluarga, uang atau seseorang yang dapat mereka mintai pertolongan dan
setiap kali objek sedekah diberikan kepada Nabi Muhammad Saw, Nabi Muhammad Saw
akan memberikannya kepada mereka sedangkan Nabi Muhammad Saw sendiri sama
sekali tidak menyentuhnya. Dan setiap kali hadiah apapun diberikan kepada Nabi
Muhammad Saw, Nabi Muhammad Saw akan memberikannya sebagian untuk mereka dan
sebagian untuk diri Nabi Muhammad Saw. Perintah Nabi Muhammad Saw itu membuatku
kecewa dan aku berkata kepada diriku sendiri, “Bagaimana mungkin susu semangkuk
cukup untuk orang-orang Shuffah?” menurutku susu itu hanya cukup untuk diriku sendiri.
Nabi Muhammad Saw menyuruhku memberikan susu itu kepada mereka. Aku akan takjub
seandainya masih ada sisa untukku. Tetapi bagaimanapun aku harus taat kepada
perintah Allah dan Rasul-Nya. Maka aku pergi menermui orang-orang Shuffah itu
dan memanggil mereka. Mereka pun berdatangan dan meminta izin masuk kedalam
rumah. Nabi Muhammad Saw memberi mereka izin. Mereka duduk di dalam rumah itu.
Nabi Muhammad Saw bersabda, “Wahai Abu Hirr!” aku menjawab, “Labbaik ya
Rasulullah”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Bawalah susu ini dan berikan kepada
mereka”. Maka aku membawa semangkuk susu itu kepada mereka satu persatu dan
setiap mereka mengembalikannya kepadaku setelah meminumnya, mangkuk susu itu
tetap penuh. Setelah mereka semua selesai minum dari mangkuk susu itu aku
memberikannya kepada Nabi Muhammad Saw yang memegang mangkuk itu seraya
tersenyum jenaka dan berkata kepadaku, “Wahai Abu Hirr!” aku menjawab, “Labbaik
ya Rasulullah”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Masih cukup untuk engkau dan aku”,
aku berkata, “Engkau berkata benar ya Rasulullah!” Nabi Muhammad Saw bersabda,
“Duduklah dan minumlah” aku duduk dan meminumnya. Nabi Muhammad Saw
berkali-kali memintaku untuk meminumnya hingga aku berkata, “Tidak, demi Zat
yang mengurusmu sebagai pembawa kebenaran, perutku sudah sangat kenyang”. Nabi
Muhammad Saw bersabda, “Berikan kepadaku”. Ketika kuberikan mangkuk itu
kepadanya, Nabi Muhammad Saw memuji dan menyebut nama Allah dan meminum sisa
susu itu. (Hadits riwayat Sahih Bukhari).
66.
^ Diriwayatkan
daripada Anas bin Malik katanya: Sesungguhnya beberapa orang dari daerah
Urainah datang ke Madinah untuk menemui Rasulullah SAW mereka telah mengidap
sakit perut yang agak serius. Lalu Rasulullah SAW bersabda kepada mereka:
Sekiranya kamu mau, keluarlah dan carilah unta sedekah, maka kamu minumlah susu
dan air kencingnya. Lalu mereka meminumnya, dan ternyata mereka menjadi sehat.
Kemudian mereka pergi kepada sekumpulan pengembala lalu mereka membunuh pengembala
yang tidak berdosa itu dan mereka telah menjadi murtad (keluar dari Islam.)
Mereka juga telah melarikan unta milik Rasulullah SAW, kemudian peristiwa itu
diceritakan kepada Rasulullah SAW. Lalu baginda memerintahkan kepada para
Sahabat agar menangkap mereka. Setelah ditangkap lalu mereka dihadapkan kepada
baginda SAW. Maka Rasulullah SAW pun memotong tangan dan kaki serta mencungkil
mata mereka. Kemudian baginda membiarkan mereka berada di al-Harrah (sebuah
daerah di Madinah yang terkenal penuh dengan batu hitam) sehingga mereka
meninggal dunia. (Sahih Bukhari, Muslim, kitab qishas dan diyat).
67.
^ Prophethood for Teens, Bukti (11c): Mukjizat Rasulullah
saw. Seorang bayi
berumur satu hari ditanya oleh Nabi Muhammad saw., “Siapakah aku?” dan dia
menjawab, “Engkau adalah nabi Allah.” Sejak saat itu, dia dapat berbicara.
(Diriwayatkan oleh Khatib)
68.
^ Prophethood for Teens, Bukti (11c): Mukjizat Rasulullah
saw. Seorang
penyembah berhala wanita, yang sering mencaci maki Nabi Muhammad saw, bertemu
Nabi saw. dengan bayi berumur dua tahun di pundaknya. Bayi tersebut memberi
salam kepadanya, mengejutkan ibunya yang penyembah berhala. Ketika ditanya,
bayi tersebut menjawab bahwa dia telah diberitahu oleh Tuhan segala alam
tentang Nabi Muhammad saw.
69.
^ Abi said
al-Khudri berkisah, ketika seorang penggembala sedang menggembalakan dombanya,
tiba-tiba ada seekor serigala yang berusaha memangsa dombanya. sang penggembala
itupun segera mencegahnya. Setelah gagal memangsa domba, serigala itu akhirnya
duduk dan berkata kepada si penggembala, ”apa kah engkau tidak takut kepada
Allah swt? engkau telah menghalangiku untuk mengambil rezekiku. Si penggembala
berkata “aneh, ada serigala yang bias berbicara seperti manusia.“ Si serigala
berkata ,”Engkau ini yang lebih aneh. Engkau sibuk menggembala domba-dombamu
dan meniggalkan seorang nabi yang tidak pernah ada nabi yang lebih agung yang
diutus Allah swt melebihi dirinya. Baginya telah dibukakan pintu-pintu sorga
dan para penghuni sorga yang mulia menyaksikan perbuatan sahabat-sahabat beliau
. padahal antara dirimu dengan Nabi hanya dibatasi oleh lembah ini. Sang
penggembala domba ini berkata,” lantas siapa yang akan menjaga domba ini sampai
aku kembali?” Serigala itu menjawab,” aku yang akan menjaga nya sampai kau
kembali,” Sang penggembala itu kemudian menyerahkan penjagaan dombanya kepada
serigala dan ia pun berangkat menuju ke tempat rasulullah saw. setelah sampai,
iapun menceritakan kejadian yang dialaminya itu kepada rasulullah. Setelah ia
masuk islam dan mendapatkan ilmu dari rasulullah, beliau memberi perintah
kepada penggembala itu, ”kembalilah kepada gembalamu, niscaya engkau dapati
gembalaanmu masih dalam keadaan lengkap.” Ia pun segera kembali dan mendapati
hewan gembalaanya dalam keadaan lengkap tak berkurang seekor apapun. setelah
itu ia pun menyembelih seekor dombanya untuk serigala tadi. Kitab Anwarul
muhammadiyah oleh Assayyid Alhabib Muhammad Rafiq Bin Luqman Alkaff Gathmyr.
Hadits sahih Bukhari Juz 3 no 517.
71.
^ Prophethood for Teens, Bukti (11c): Mukjizat Rasulullah
saw. Suatu hari
seorang Arab berkata, “Siapa ini?” Rasulullah, jawab mereka. “Demi Latta dan
‘Uzza,” Jawab orang tersebut, “Kau adalah musuh terbesarku, dan agar kaumku
tidak menyebutku lamban, kubunuh kau.” “Berimanlah,” kata Nabi saw. Orang Arab
tersebut melempar kadal hijau dari lengan bajunya, dan berkata, “Aku tidak akan
beriman sampai kadal ini beriman.” Tiba-tiba kadal itu dalam bahasa Arab yang
elok berseru, “Wahai hiasan dari semua yang akan dikumpulkan pada hari
pembalasan, kau akan memimpin orang-orang yang ikhlas ke surga.” “kepada siapa
kamu menyembah?” kata Nabi saw.. Kadal tersebut menjawab, “kepada Tuhan yang
menguasai melebihi segala, Yang Maha Tahu, dan telah menjadikan api sebagai
alat penghukumnya.” “Siapa aku?” Muhammad saw. melanjutkan. Kadal tersebut
menjawab, “Engkau adalah utusan Tuhan semesta alam, dan penutup para nabi.
Bahagialah orang yang mengenalmu, dan tiada harapan orang yang mengingkarimu.
“Tidak ada bukti yang lebih jelas daripada ini,” Kata orang Arab tersebut, “dan
walaupun aku datang ke sini menganggapmu musuh terbesarku, aku sekarang
mencintaimu lebih dari hidupku, ayahku, atau ibu. Kemudian dia mengulangi
syahadatnya, menjadi Muslim, dan kembali ke Bani Salim, asalnya, kemudian lebih
membawa seribu orang lebih untuk memeluk Islam.
72.
^ Diriwayatkan
oleh Abu Na'im di dalam kitab 'Al-Hilyah' bahwa seorang lelaki lewat di sisi
Nabi SAW. dengan membawa seekor kijang yang ditangkapnya, lalu Allah Taala
(Yang berkuasa menjadikan semua benda-benda berkata-kata) telah menjadikan
kijang itu berbicara kepada Nabi SAW: "Wahai Pesuruh Allah, sesungguhnya
aku mempunyai beberapa ekor anak yang masih menyusu, dan sekarang aku sudah
ditangkap sedangkan mereka sedang kelaparan, oleh itu haraplah perintahkan
orang ini melepaskan aku supaya aku dapat menyusukan anak-anakku itu dan
sesudah itu aku akan kembali ke mari." Bersabda Rasulullah SAW.
"Bagaimana kalau engkau tidak kembali kesini lagi?" Jawab kijang itu:
"Kalau aku tidak kembali ke mari, nanti Allah Ta'ala akan melaknatku
sebagaimana Ia melaknat orang yang tidak mengucapkan shalawat bagi engkau
apabila disebut nama engkau disisinya. "Lalu Nabi SAW. pun bersabda kepada
orang itu: "Lepaskan kijang itu buat sementara waktu dan aku jadi
penjaminnya. "Kijang itu pun dilepaskan dan kemudian ia kembali ke situ
lagi. Maka turunlah malaikat Jibril dan berkata: "Wahai Muhammad, Allah
Ta'ala mengucapkan salam kepada engkau dan Ia (Allah Ta'ala) berfirman:
"Demi KemuliaanKu dan KehormatanKu, sesungguhnya Aku lebih kasihkan umat
Muhammad dari kijang itu kasihkan anak-anaknya dan Aku akan kembalikan mereka
kepada engkau sebagaimana kijang itu kembali kepada engkau."
73.
^ Ketika itu
kami bersama Nabi besar Muhammad Saw tengah berada dalam sebuah
peperangan.Tiba-tiba datang seekor unta mendekati beliau, lalu untu tersebut
berbicara, "Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulan (pemilik unta tersebut)
telah memanfaatkan tenagaku dari semenjak muda hinga usiaku telah tua seperti
sekarang ini. Kini ia malah hendak menyembelihku. Aku berlindung kepadamu dari
keinginan si fulan yang hendak menyembelihku." Mendengar pengaduan sang
unta, Rasulullah Saw memanggil sang pemilik unta dan hendak membeli unta
tersebut dari pemiliknya. Orang itu malah memberikan unta tersebut kepada
beliau..Unta itu pun dibebaskan oleh Nabi kami Muhammad Saw.
74.
^ Juga ketika
kami tengah bersama Muhammad Saw, tiba-tiba datang seorang Arab pedalaman
sambil menuntun untanya. Arab baduy tersebut meminta perlindungan karena
tangannya hendak dipotong, akibat kesaksian palsu beberapa orang yang berkata
bohong. Kemudian unta itu berbicara dengan Nabi kami Muhammad Saw, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya orang ini tidak bersalah. Para saksi inilah yang telah
memberikan pengakuan palsu karena mereka telah dipaksa. Sebenarnya pencuriku
adalah seorang Yahudi."
75.
^ Muhammad
berbicara dengan seekor unta pembawa hadiah raja Habib bin Malik untuk membuktikan bahwa hadiah
tersebut bukan untuk Abu Jahal melainkan untuk Muhammad.
76.
^ Sejarah Hidup
Muhammad karya Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury, Robbani Press, Jakarta,
2002, halaman 126. Keesokan harinya Abu Jahal mengambil batu. Kemudian duduk
menanti Rasulullah. Rasulullah SAW pun datang dan melakukan salat. Ketika
Rasulullah SAW sedang sujud, Abu Jahal mengangkat batu, kemudian menuju kearah
beliau. Ketika sudah mendekati beliau, Abu Jahal berbalik ketakutan dengan muka
pucat, dan kedua tangannya tidak kuat lagi menahan batu tersebut sehingga ia
lemparkan. Abu Jahal kemudian didatangi oleh tokoh-tokoh Qurasih dan mereka
bertanya, “Wahai Abul Hakam, apa yang terjadi padamu?” Abu Jahal menjawab,
“...setelah aku mendekatinya, tampak kepadaku didekatnya seekor unta jantan.
Aku sama sekali belum pernah melihat unta jantan seperti itu, baik kepala,
pangkal leher dan taringnya. Dia hampir menerkamku.” Ibnu Ishaq berkata,
“Disebutkan kepadaku bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Itu adalah Jibril alahis
salam . Seandainya dia mendekat, pasti akan diterkamnya.”
77.
^ "Bahwa
ada seekor burung bersedih karena kehilangan anaknya. Burung itu mengepakkan
sayapnya di atas kepala Nabi dan berbicara dengannya. Lalu beliau bersabda,
'Siapakah di antara kalian yang telah membuat burung ini kehilangan anaknya?'
Seorang lelaki menjawab: 'Saya.' Beliau bersabda, "Kembalikanlah
anaknya." (Hadits Ar-Razi) Kami pernah bersama Nabi SAW dalam suatu
perjalanan. Beliau keluar dari rombongan untuk suatu keperluan. Lalu kami
melihat seekor burung humarah (berwarna merah) bersama dua anaknya. Maka kami
mengambil kedua anaknya itu. Burung humarah itu terbang mendekat kebumi pada
saat Nabi SAW datang. Beliau bersabda, "Siapakah yang telah membuat burung
ini sedih karena kehilangan anaknya? Kembalikanlah anaknya kepadanya."(Diriwayatkan
oleh Abu Dawud). Benarkah Nabi Muhammad & Umatnya Lebih Istimewa, hal 27-28
By Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin Muhammad Al Qasthalani.
78.
^ Diriwayatkan
oleh Jabir: Sewaktu Bapakku meninggal, ia masih mempunyai utang yang banyak.
Kemudian, aku mendatangi Rasulullah SAW untuk melaporkan kepada Beliau mengenai
utang bapakku. Aku berkata kepada Rasulullah: Ya Rasulullah, bapakku telah
meninggalkan banyak hutang. Aku sendiri sudah tidak mempunyai apa-apa lagi
kecuali yang keluar dari pohon kurma. Akan tetapi pohon kurma itu sudah dua
tahun tidak berbuah. Hal ini sengaja aku sampaikan kepada Rasulullah agar orang
yang memiliki piutang tersebut tidak berbuat buruk kepadaku. Kemudian
Rasulullah mengajakku pergi ke kebun kurma. Sesampainya disana beliau mengitari
pohon kurmaku yang dilanjutkan dengan berdoa. Setelah itu beliau duduk seraya
berkata kepadaku, "Ambillah buahnya." Mendengar perintah Rasulullah
SAW tersebut, aku langsung memanjat pohon kurma untuk memetik buahnya yang
tiba-tiba berbuah. Buah kurma itu kupetik sampai cukup jumlahnya untuk menutupi
utang bapakku, bahkan sampai lebih. Hadits sahih Bukhari Juz 4 no 780.
79.
^ Ratapan batang
pohon kurma kepada Rasulullah SAW. dan tangisannya dengan suara keras yang bisa
didengar seluruh orang yang berada di masjid beliau. Itu terjadi setelah
Rasulullah SAW. meninggalkannya. Sebelumnya Rasulullah SAW. berkhutbah di atas
batang tersebut sebagai mimbar beliau. Ketika beliau telah dibuatkan mimbar,
dan tidak naik lagi ke atas batang kurma tersebut, batang tersebut meratap
menangis dan rindu kepada Rasulullah SAW. Suara tangisnya seperti tangis unta
yang hamil sepuluh bulan. Batang pohon kurma tersebut tidak berhenti menangis
hingga Rasulullah SAW. datang padanya, dan meletakkan tangannya yang mulia di
atasnya. Ia pun berhenti menangis.
80.
^ Dikisahkan
oleh Jabir bin Abdullah, "Sang nabi sering berdiri dekat sebuah pohon
palem kurma. Ketika sebuah tempat duduk disediakan baginya, kami mendengar
pohon itu menangis bagaikan unta betina hamil sampai sang nabi jongkok dan
memeluk pohon itu. Hadits shahih riwayat Imam Bukhari vo.II no.41.
81.
^ Dikisahkan
oleh Ibnu Umar, "Sang nabi sering berkutbah sambil berdiri dekat batang
pohon kurma. Ketika dia dibuatkan tempat duduk, dia lebih memilih duduk. Pohon
kurma itu mulai menangis dan sang nabi menghampirinya, mengelusnya dengan
tangannya (agar pohon itu berhenti menangis).Hadits shahih riwayat Imam Bukhari
vo.IV no.783.
82.
^ Nabi saw telah
memberi Qatadah bin Nu'man r.a. sebuah tandan kurma, setelah salat Isya
berjamaah bersamanya pada malam yang gelap gulita. Beliau bersabda,
"Pulanglah dengan membawa tandan ini. Ia akan menyinarimu dari kedua
tanganmu sepuluh kali telapak tanganmu. Jika memasuki rumah, kamu akan melihat
sesuatu berwarna hitam, maka pukullah dia hingga keluar, karena dia itu adalah
setan." Maka Qatadah pulang dan tandan kurma itu menyinari hingga dia
masuk kedalam rumahnya dan menemukan warna hitam lalu dipukulnya hingga keluar.
(Hadits riwayat Abu Na'im dari buku berjudul "Benarkah Nabi Muhammad &
Umatnya Lebih Istimewa," hal 17-18, By Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin
Muhammad Al Qasthalani).
83.
^ Kisahnya,
orang Arab dusun mendekat kepada beliau, kemudian beliau bersabda kepada orang
Arab Dusun tersebut, “Hai orang Arab dusun, engkau akan pergi ke mana?” Orang
Arab dusun tersebut menjawab, “Pulang ke rumah.” Rasulullah SAW. bersabda,
“Apakah engkai ingin kebaikan?” Orang Arab dusun tersebut berkata, “Kebaikan
apa?” Rasulullah SAW. bersabda, “Engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah dan Rasul-Nya.” Orang Arab dusun tersebut berkata, “Siapa yang menjadi
saksi atas apa yang engkau katakan?” Rasulullah SAW bersabda, “Pohon ini.”
Beliau bersabda begitu sambil menunjuk ke arah salah satu pohon di tepi lembah.
Kemudian pohon tersebut berjalan hingga berdiri di depan beliau. Beliau meminta
pohon tersebut bersaksi hingga tiga kali, dan pohon tersebut pun bersaksi
seperti sabda Rasulullah SAW.
84.
^ Pohon
berpindah tempat. Dikisahkan pula oleh Ibnu Abbas. Seorang Arab Badui datang
kepada Muhammad dan berkata, "Bagaimana aku bisa tahu bahwa engkau seorang
nabi?" Rasul menjawab, "Dengan kesaksian pohon kurma itu bahwa saya
adalah Rasul Allah." Si Arab Badui setuju. Rasul kemudian memanggil pohon
kurma itu dan pohon itu bergerak menghampiri Nabi Saw. lalu merunduk dihadapannya.
Setelah itu, Rasul menyuruh pohon tersebut untuk kembali lalu ia pun kembali ke
tempatnya. Si Arab Badui memeluk Islam saat itu juga dan disitu juga. (Hadits
riwayat Tirmidzi).
85.
^ Dalam
perjalan, Beliau ingin membuang hajat. Diceritakan dari Jabir ibn Abdillah RA,
ia bercerita: "Pada suatu hari saya berjalan bersama Rasulullah SAW, kami
tiba dilembah yang luas, tiba-tiba Rasulullah ingin buang hajat. Saya
mengikutinya dengan membawakannya air, Rasulullah SAW melihat ke kanan dan kiri
ternyata tidak ada yang dapat dijadikan tirai (penghalang) kecuali dua pohon
yang berjauhan di pinggir lembah. Rasulullah SAW kemudian berjalan menuju
kearahnya dan memetik batangnya sambil berkata: 'Ikut aku dengan izin Allah.'
Rasulullah berjalan menuju pohon yang satunya melakukan hal yang sama. Kedua
pohon tadi berjalan bersama Rasulullah SAW dan menjadi tirai bagi Rasulullah
SAW. Tak lama kemudian saya mendengar suara orang yang datang, ternyata
Rasulullah SAW dan saya melihat pohon itu sudah kembali ke tempat
asalnya." (Lihat Sahih Muslim, hadits nomor 5328)
86.
^ Suatu hari
sekelompok orang Yahudi menemui Rasulullah saw., Malik bin as-Sayf, satu dari
mereka, berkata “Engkau meyatakan dirimu adalah Utusan Allah, namun aku tidak
percaya pada misimu hingga permadani yang aku duduki menyaksikan kenabianmu.”
Sedangkan Abu Lababah, seorang Yahudi yang lain dalam kelompok tersebut,
menyatakan bahwa ia tidak akan percaya hingga cemeti yang ia pegang di
tangannya memberikan kesaksian yang serupa. Seorang Yahudi yang lain Ka’ab bin
al-Asyraf menyatakan hal yang serupa dengan rekan-rekannya hingga keledainya
menyaksikan kebenaran Nabi. Rasulullah saw. bersabda: “Tidaklah bagi hamba Yang
Maha Tinggi, setelah bukti mukjizat misi mereka telah dikaruniakan pada mereka,
untuk menganggap diri mereka sendiri menunjukkan bukti seperti yang kamu
inginkan. Sebaliknya, mereka harus merendah pada Tuhan dan menaatiNya, dan
ridha dengan apa yang ingin Ia Karuniakan pada mereka. Namun bukankah
penjelasan tentang aku dan kenabianku yang ada dalam Taurat, Injil dan suhuf
Ibrahim cukup untuk meyakinkanmu kebenaran pernyataanku?” “Dan tidakkah kamu
menemukan bukti dalam kitab-kitab tersebut bahwa Ali bin Abi Thalib adalah
saudaraku, penerusku, khalifah dan ciptaan terbaik setelah aku? Tidakkah cukup
bagimu bahwa Allah telah menganugerahkan kepadaku suatu mukjizat yang demikian
jelas sepeti Qur’an yang seluruh manusia bersama-sama tidak ada yang mampu
membuat (serupa dengan Qur’an)? “Saya tidak berani memohon pada Tuhanku untuk
memberikan keinginan-keinginanmu yang tidak masuk akal, namun aku tegaskan
bahwa bukti-bukti mukjizat misiku yang Ia telah kehendaki terwujud, adalah
cukup memuaskanku dan meyakinkanmu. Jika sekarang Ia berkehendak
menganugerahkan apa yang engkau minta, itu adalah dari ketakterhinggaan
karuniaNya padaku dan padamu! Jika Ia tidak memenuhi keinginan-keinginanmu, itu
adalah karena hal tersebut adalah sia-sia, terutama karena Ia telah membawakan
bukti yang lengkap bagi keimanan. Rasulullah saw. belum lama selesai
menyelesaikan sabdanya, maka kemudian dengan kekuatan Ilahiah, permadani yang
diduduki oleh Malik bin as-Sayf berbicara dan berkata: “Aku bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan selain Satu Tuhan Yang Maha Indah, yang tidak memiliki sekutu,
(namun) Sendiri dalam mencipta dan mengatur segala sesuatu. Kepadanya seluruh
maujud bergantung, sedangkan Ia bebas dari ketergantungan terhadap apa pun.
Baginya perubahan dan kerusakan adalah mustahil. Ia tak memiliki istri, tak
memiliki anak, dan tiada yang menemaniNya dalam kerajaanNya (KekuasaanNya). Dan
aku bersaksi bahwa engkau, wahai Muhammad, adalah hambaNya dan utusanNya yang
telah Ia utus sebagai petunjuk agama, dan nabi dari keimanan yang benar, dan
yang Ia ingin menangkan di atas seluruh agama lain, walaupun orang-orang yang
musyrik tidak menyukainya. Dan aku juga bersaksi bahwa ‘Ali bin Abi Thalib
adalah saudaramu, penerusmu dan khalifah ummatmu, dan makhluk terbaik
setelahmu. Barangsiapa mencintainya mencintaimu, dan musuhnya adalah juga
musuhmu. Barangsiapa menaatinya menaatimu, barangsiapa melawannya melawanu, dan
barangsiapa menaatimu menaati Allah, dan layak memperoleh kebahagiaan dan keridhaanNya.
Barangsiapa tidak menaatimu, tidak menaati Allah dan akan memperoleh siksa
neraka yang paling pedih.”Menyaksikan permadani tersebut bersaksi seperti itu,
orang-orang Yahudi tersebut tercengang. Namun mereka mengatakan bahwa kejadian
tersebut hanyalah sihir yang nyata. Pernyataan tersebut membuat permadani
tersebut naik dan membuang orang-orang Yahudi yang duduk di atasnya, dan dengan
kekuatan Ilahiah kembali permadani tersebut berbicara dan berkata: “Yang Maha
Tinggi mengaruniakan kepadaku bahwa aku adalah sebuah permadani, dan Ia
membuatku bersaksi atas KetunggalanNya dan KeagunganNya, dan bersaksi bahwa
NabiNya Muhammad adalah Nabi yang paling utama, dan utusan bagi semua makhluk
dan dibangkitkan dalam keadilan dan kebenaran bersama hamba-hamba Allah. (Ia
membuatku) juga bersaksi atas imamah saudaranya, penerusnya dan wazirnya, dan
diciptakan dari cahayanya, temannya, kepercayaannya, dan pengemban amanahnya,
pelaksana janji-janji Muhammad, penolong teman-temannya, dan menakluk
musuh-musuhnya. “Aku taat pada ia yang Muhammad telah menunjuknya sebagai Imam,
dan membenci musuhnya. Oleh karena itu, tidaklah layak orang-orang kafir
menginjakku dan duduk di atasku, tidak ada yang layak melakukan itu padaku
kecuali mereka yang beriman pada Allah, rasulNya dan penerusnya.” Maka Nabi
saw. memerintahkan pada Salman, Abu Dzar, Miqdad, dan Amir duduk di atas
permadani tersebut, dan berkata, “Engkau telah beriman pada apa yang elah
disaksikan olehnya.” Kemudian Ia Yang Maha Tinggi berturut membuat cemeti di
tangan Abu Lababah maupun keledai Ka’ab bin al-Asyraf berbicara dan bersaksi
atas KetuggalanNya, kenabian Rasulullah Muhammad saw. dan imamah Imam ‘Ali bin
Abi Thalib as.. Namun mereka semua tetap tidak beriman pada kebenaran
Rasulullah saw! Setelah orang-orang Yahudi tersebut pergi maka turunlah ayat:
“Sesungguhnya orang-orang kafir (ingkar) sama saja bagi mereka kamu peringatkan
atau tidak kauperingatkan, mereka tak beriman.” (Al-Baqarah:6)
87.
^ Diriwayatkan
oleh Ibn Umar: Rasulullah SAW naik keatas mimbar dan berkotbah. Sedang
Rasulullah SAW berkotbah, Rasulullah SAW mendengar mimbar itu menangis seperti
tangisan anak kecil, sehingga seakan-akan mimbar itu mau pecah. Lalu Rasulullah
SAW turun dari mimbar dan merangkul mimbar itu sehingga tangisnya berkurang
sampai mimbar itu diam sama sekali. Rasulullah SAW berkata, "Mimbar itu
menangis mendengar ayat-ayat Allah dibacakan di atasnya." Sahih Bukhari
juz 4 no 783.
88.
^ Jabar bin
Samra RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Aku bisa mengenal
batu-batu yang biasa mengucapkan salam kepadaku, bahkan ketika aku belum
menjadi Rasul. Bahkan sekarangpun aku bisa mengenalinya.” Hadits riwayat Muslim
89.
^ Ucapan salam
dari pohon dan batu. Ali bin Abu Thalib meriwayatkan, "Saya sedang bersama
nabi Saw di Mekkah. Setiap gunung dan pohon yang dilewatinya mengucapkan,
'As-Salaamu 'alayka yaa Rasulallah' (Semoga keselamatan selalu menyertaimu,
wahai Rasulallah),'" (Hadits Muslim dalam Misykat). 300 Mukjizat Muhammad
Saw. oleh Badr A Zimbadani.
90.
^ Ibnu Ishaq
berkata bahwa Abdul Malik bin Ubaidillah bin Abu Sufyan bin Al-Ala' bin Jariyah
Ats-Tsaqafi berkata kepadaku dan ia mendengar dari beberapa orang
berilmu," Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam -ketika Allah berkehendak
memuliakannya dan memberikan kenabian kepadanya- ingin keluar untuk buang
hajat, beliau pergi ke tempat yang jauh hingga rumah-rumah tidak terlihat
olehnya dan berhenti di syi'ab (jalan di antara dua bukit) Makkah, dan
lembah-lembahnya. Setiap kali beliau berjalan melewati batu dan pohon, pasti
keduanya berkata, 'As-Salaamu Alaika ya Rasulullah.' Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam menoleh ke sekitarnya; kanan, kin, dan belakang, namun tidak
melihat apa-apa kecuali pohon dan batu. Itulah yang terjadi pada Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam jangka waktu tertentu; bermimpi dan
mendengar salam hingga Jibril datang kepada beliau dengan membawa kemuliaan
dari Allah ketika beliau berada di Gua Hira' pada bulan Ramadhan." Sirah
Nabawiyah Ibnu Hisyam. Jilid 1 : 196.
91.
^ Abu Dzar ra.
ia berkata, "Saya pernah hadir dalam sebuah pertemuan disisi Nabi saw.
Saya melihat beberapa batu kerikil yang dipegang beliau mengucapkan tasbih.
Saat itu di antara kami ada Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Mereka semua yang
hadir dipertemuan itu mendengar tasbih benda tersebut. Kemudian batu-batu
kerikil itu oleh Nabi saw. diserahkan kepada Abu Bakar yang dapat didengar oleh
semua orang yang hadir dipertemuan itu. Ketika diberikan lagi kepada beliau
kerikil itupun masih tasbih ditangan beliau, kemudian beliau menyerahkan kepada
Umar dan batu kerikil itu pun mengucapkan tasbih ditangannya yang bisa didengar
oleh semua orang yang hadir dipertemuan. Kemudian Nabi saw. menyerahkan kepada
Utsman dan ia pun mengucapkan tasbih ditangannya. Tetapi ketika oleh Nabi batu
kerikil itu diserahkan kepada kamu, ia tidak mau bertasbih bersama seorang pun
di antara kami. (Diriwayatkan oleh Thabrani dalam buku haditsnya Al-Mu'jamul
Ausath nomor 1244 dan oleh Abu Nu'man dalam Dalaa'ilun Nubuwwah I/404.)
92.
^ Ikrimah bin
Abu Jahal ra. Dia berkata, "Jika kamu memang benar seorang Nabi, maka
panggilah batu yang ada diseberang itu agar berenang dan tidak tenggelam."
Lalu nabi mengisyaratkan tangannya dan batu itu pun terlepas dari tempatnya dan
mengapung di atas air hingga sampai kepada Nabi saw. Begitu menyaksikan itu
Ikrimah bersaksia atas kerasulannya, Nabi berkata kepadanya, "Ini cukup
bagimu." Ikrimah berkata, "Batu itu kembali lagi hingga tempatnya
semula."
93.
^ Diriwayatkan
daripada Abdullah bin Mas'ud katanya: Ketika Nabi SAW memasuki Mekah terdapat
sebanyak tiga ratus enam puluh buah berhala di persekitaran Kaabah. Lalu Nabi
SAW meruntuhkannya dengan menggunakan tongkat yang berada di tangannya seraya
bersabda: Bermaksud: Telah datang kebenaran dan musnahlah kebatilan karena
sesungguhnya kebatilan itu, adalah sesuatu yang pasti musnah. Bermaksud:
Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan bermula dan tidak akan
berulang. Ibnu Abu Umar menambah: Peristiwa itu terjadi pada masa pembukaan
Kota Mekah. (Sahih Bukhari, kitab Jihad).
96.
^ Abu Hurairah
mengeluh kepada Rasulullah SAW bahwa dia terlalu pelupa. Lalu Rasulullah SAW
membentangkan kainnya di atas tanah, lalu memegang-megang kainnya dengan tangan
beliau. Abu Hurairah disuruh Rasulullah memeluk kain itu. Sejak itu Abu
hurairah tidak pernah lupa-lupa lagi. Dan beliau terkenal paling banyak
menghafal hadis. Hadits sahih Imam Bukhari dan Imam Muslim.
97.
^ Rasulullah SAW
bersabda pada saat peristiwa penaklukkan Khaibar, "Esok hari aku (Nabi
SAW) akan memberikan bendera kepada seorang yang akan diberikan kemenangan oleh
Allah swt melalui tangannya, sedang ia mencintai Allah dan Rasulnya, dan Allah
dan Rasulnya mencintainya". Maka semua orangpun menghabiskan malam mereka
seraya bertanya-tanya di dalam hati, kepada siapa di antara mereka akan diberi
bendera itu. Hingga memasuki pagi harinya masing-masing mereka masih
mengharapkannya. Kemudian Rasulullah SAW bertanya: "Ke mana Ali?"
lalu ada yang mengatakan kepada beliau bahwa Ali sedang sakit kedua matanya.
Lantas Rasulullah SAW meniup kedua mata Ali seraya berdoa untuk kesembuhannya.
Sehingga sembuhlah kedua mata Ali seakan-akan tidak terjadi apa-apa sebelumnya.
Lalu Rasulullah SAW memberikan bendera itu kepadanya. Hadits sahih Bukhari.
98.
^ Ludah
Rasulullah SAW tidaklah sama dengan ludah manusia biasa, ludah beliau harum
baunya dan kadang dijadikan sebagai obat penyembuh berbagai penyakit seperti
penawar racun sebagaimana yang pernah terjadi pada diri Abu Bakar di goa Hiro,
atau penyembuh pada mata Ali Bin Abi Thalib yang hampir buta di Perang Khaibar,
atau mata seorang sahabat lainnya pada perang uhud. Wail Ibn Hajar bercerita:
" Rasulullah SAW pernah disodorkan wadah berisi air, Beliau meminumnya,
lalu meludah di wadah itu, kemudian air dalam wadah dituangkan ke dalam sumur,
tiba-tiba dari sumur merebak bau wangian yang harum. (Hadits riwayat Ahmad)
99.
^ Dalam riwayat
lain, tentang peristiwa yang dialami oleh Abu Bakar RA sewaktu bersama
Rasulullah SAW di goa Tsur untuk sembunyi, kaki Abu Bakar digigit binatang yang
ada di lubang yang terdapat di dalam goa tersebut. Akan tetapi Abu Bakar tidak
bergerak supaya Rasulullah SAW yang sedang tidur dipangkuannya tidak terbangun.
Hanya air matanya yang membasahi wajah Rasulullah SAW, dan Beliau terbangun lau
bertanya : "Ada apa wahai Abu Bakar?" Dia menjawab :
"Kaki saya digigit hewan yang ada dalam lubang. Semoga Ayah dan Ibuku
menjadi tebusan bagimu". lalu Rasulullah meludahi gigitan itu dan
sembuhlah kaki Abu Bakar. (lihat : al-Rahiq al-Makhtum, Hal.149)
100.
^ Muhammad bin
Hathib pernah berkata, "Ketika masih kanak-kanak, sebuah periuk tumpah
mengenai tubuhku dan seluruh kulit tubuhku terbakar, lalu ayahku membawaku
kepada Rasulallah saw, kemudian beliau meludahi kulit yang terbakar seraya
berdoa, 'Jauhkanlah penyakit wahai Tuhan sekalian manusia,' maka akupun menjadi
sehat tidak merasakan apa-apa. (Hadits riwayat Imam Nasa'i). Keterangan:
Muhammad bin Hathib bin Harits bin Mu'ammar al-Jamhi al-Kufi, adalah seorang
sahabat kecil. Ia lahir di atas perahu sebelum rombongan orang mukmin sampai ke
Habasyah. Ia adalah orang paling pertama dalam Islam diberi nama Muhammad. Para
ulama berselisih pendapat tentang gelarnya, apakah Abu Qasim atau Abu Ibrahim.
Ia telah meriwayatkan hadits dari Nabi saw, Ali dan ibunya Ummu Janil.
Meninggal pada tahun 94H atau sebagian berpendapat tahun 86H. Lihat Syarhul
Mawabil Laduniyyah, V/192.
101.
^ Umar bin Maymun, ia berkata,
"Orang-orang kafir telah membakar Amar bin Yadir, kemudian Nabi saw
melewainya dan mengusapkan tangannya pada kepala Amar lalu bersabda,
"Wahai api, jadilah kamu dingin dan jadilah kamu keselamatan bagi Amar,
seperti kamu dulu pada Ibrahim." (Hadits riwayat Ibnu Sa'ad dari Umar bin
Maymun)
102.
^ Dalam kitab al
Khasais, dikisahkan suatu ketika Rasulullah SAW didatangi seorang ibu yang
menggendong anaknya yang bisu. Si ibu ini menceritakan: Anakku ini belum pernah
bicara sejak ia dilahirkan. Rasulullah SAW bertanya: siapakah saya? Anak itu
tiba-tiba bisa bicara dan menjawab: Engkau adalah Rasulullah. (Hadits riwayat
Al Baihaqy)
103.
^ Riwayat lain,
Fudayk bercerita bahwa ayahnya datang menemui Rasulullah SAW mengeluhkan
matanya yang putih, dan tidak bisa melihat. Rasulullah bertanya apa yang
menyebabkannya? Beliau menjawab: Aku pernah menginjak telur ular, pecah dan
mengenai mataku hingga akhirnya buta. Rasulullah SAW meniup mata Abu Fudayk dan
dia bisa melihat kembali. (Hadits riwayat Ibn Abi Syaibah, Ibn Sakan, al
Baghawi, dan Abu Nuaim serta at Tabari)
104.
^ Ummu Aiman RA
pernah bercerita: Suatu ketika Rasulullah SAW menginap di rumah. Ketika malam
Beliau SAW bangun dan buang air di bejana. Tak lama kemudian saya terbangun dan
mencari minum karena kehausan. Saya mendapatkan air di bejana dan saya langsung
meminumnya. Esok paginya, Rasulullah SAW berkata kepada saya:"Wahai Ummu
Aiman, tolong buangkan air yang ada di bejana". Saya pun menjawab:
"Wahai Rasulullah demi Zat yang telah mengutusmu dengan haq, saya sudah
minum air yang ada di dalamnya". Rasulullah SAW tertawa sampai terlihat
giginya lalu bersabda "Sungguh perutmu tidak akan sakit lagi setelah
ini." Semenjak kejadian itu tidak pernah Rasulullah SAW menyuruh
sahabatnya minum air kencingnya. (Lihat Nisa^ hawl al Rasul, hal 45-46)
105.
^ "Bahwa
istri Mu'adz bin 'Afra' menderita kusta lalu melaporkannya kepada Rasulallah
saw, lalu beliau mengusapnya dengan sebuah tongkat maka Allah menghilangkan
penyakit kusta itu darinya. (Disebutkan oleh Ar-Razi) Benarkah Nabi Muhammad
& Umatnya Lebih Istimewa hal 32, By Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin Muhammad Al
Qasthalani.
106.
^ Benarkah Nabi
Muhammad & Umatnya Lebih Istimewa, By Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin Muhammad
Al Qasthalani Sekelompok
Sahabat Nabi melewati tenda Ummu Ma’bad di padang pasir, dan berusaha membeli
daging dan kurma darinya, tetapi wanita itu sama sekali tidak mempunyai apa-apa
untuk dimakan. Lalu Nabi menunjuk kepada satu-satunya domba yang sedang
berbaring di pojok, dan bertanya: “Apakah ia mempunyai susu?” Dia berkata: Ia
terlalu lemah.” Nabi bertanya: “Apakah Engkau mengizinkan aku untuk memerah
susunya?” Dia berkata: “Engkau yang lebih kusayangi daripada ayah dan ibu, jika
aku tahu ia mempunyai susu maka aku pasti telah memerahnya sebelumnya.” Lalu
Rasul Allah memanggil domba itu, dan meletakkan tangannya pada kantung susu
domba, dan menyerukan nama Allah, serta berdoa untuk wanita itu dan dombanya.
Tiba-tiba domba itu menegakkan kakinya ke arahnya, dan susu mulai mengalir.
Nabi meminta sebuah wadah untuk susu itu, dan memerah banyak susu ke dalamnya.
Lalu dia memberikannya kepada wanita itu agar diminum hingga kenyang, dan dia
memberikannya kepada para sahabatnya sampai perut mereka kenyang, dan dia
sendiri minum paling akhir. Setelah mereka memuaskan rasa dahaga, Nabi memerah
susu sekali lagi sampai wadah itu penuh, dan dia meninggalkannya dan mereka
meneruskan perjalanan. Beberapa lama kemudian suami wanita itu, Abu Ma’bad,
tiba dengan menuntun beberapa ekor kambing lapar yang rupanya sangat
menyedihkan dan yang sumsumnya hampir kering. Ketika dia melihat susu itu, dia
terkejut dan bertanya kepadanya: “Dari mana engkau dapatkan susu ini, Ummu
Ma’bad? Sebab domba itu telah kering dan tidak ada ternak perah di rumah ini.”
Wanita itu berkata: “Benar, tapi seorang pria mulia telah melewati tempat ini
dan begini, begitu.” Dia berkata: “Lukiskan penampilannya, Umm Ma’bad!? Wanita
itu berkata: “Aku melihat seorang pria yang sangat bersih, dengan wajah
cemerlang, dengan sopan santun sempurna. Dia tidak kurus dan tidak botak; lemah
lembut dan anggun; matanya hitam legam, dengan bulu mata melengkung, suaranya
merdu dan lehernya bersinar, janggutnya tebal, alis matanya melengkung indah.
Ketika dia diam, kemuliaan melingkupinya, dan ketika dia berbicara dia tampak
berwibawa, dan kecemerlangan cahaya mengelilinginya. Seorang pria yang paling
tampak dan bercahaya dari jauh, dan yang paling manis dan lembut hati dari
dekat.”
108.
^ Dikisahkan sebuah
kisah seorang lelaki yang berkata kepada Nabi saw, "Saya tidak akan
beriman kepadamu sehingga kamu mampu menghidupkan putriku untukku." Dalam
kisah itu disebutkan bahwa Nabi mendatangi kuburannya lalu berkata, "Wahai
fulanah." Lalu anak itu berkata, "Aku sambut panggilanmu dan dengan
setia menerima perintahmu serta semoga kebahagiaan senantiasa dilimpahkan
kepada baginda Rasulallah." (Dala'ilun Nubuwwah karya Imam Bayhaqi, dari
buku berjudul "Benarkah Nabi Muhammad & Umatnya Lebih Istimewa"
hal32, By Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin Muhammad Al Qasthalani).
109.
^ "Sungguh
Allah telah menolong kamu dalam Peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika
itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertawakallah kepada Allah, supaya kamu
mensyukuri-Nya. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang Mukmin,
"Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu
malaikat yang diturunkan (dari langit)?" Ya (cukup), jika kamu bersabar dan
bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya
Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda." (Ali
'Imran 3:123-125)
110.
^ Rasulullah SAW
dapat mengetahui kejadian yang tidak disaksikan ataupun yang tersembunyi atas
izin Allah SWT. Jika kejadian ini itu sudah terjadi atau sedang terjadi,
disebut ikhbar. jika hal itu baru akan terjadi, dikenal dengan istilah nubu^at.
Semua ikhbar dipastikan benar adanya, dan semua nubu^at pasti akan terjadi.
Hanya saja waktunya yang tidak dapat dipastikan oleh manusia seperti kita,
kapan hal itu akan terjadi. Dalam kitab Nubu^at al Rasulullah SAW karya
Muhammad Waliyullah al Nadawi memuat 188 Nubu^at baik yang sudah terjadi
sekarang atau belum. di antaranya Peristiwa kedatangan seorang yang bernama
Uways. Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya akan datang kepada kalian
seorang yang bernama Uways, tinggal di yaman, tidak ada yang tinggal bersamanya
kecuali ibunya.(dalam riwayat lain, dia sangat berbakti kepada orang tuanya,
dan berpenyakit belang, dia berdoa kepada Allah SWT dan Allah menyembuhkan
penyakit dari badannya kecuali ada sisa sebesar kepingan Dinar atau Dirham.
Barangsiapa di antara kalian yang bertemu dengan dia, mintalah dia untuk
memohonkan ampunan atas kalian. (Hadits riwayat Muslim)
111.
^ Dari Abu
Hurairah ra. ia berkata: Suatu hari Rasulullah saw. salat mengimami kami. Usai
salat beliau bersabda: Hai Fulan! Mengapa kamu tidak membuat salatmu bagus?
Tidakkah orang yang salat merenungkan bagaimana salatnya? Sesungguhnya ia salat
untuk dirinya sendiri. Demi Allah, sungguh aku dapat melihat belakangku,
sebagaimana aku melihat didepanku. (Hadits riwayat Muslim)
112.
^ Anas Bin Malik
RA berkata : Suatu hari Rasulullah SAW salat bersama kami, seusai salat
Beliau menghadapkan wajahnya kepada kami, dan bersabda :” Wahai Manusia,
aku berada di depan kalian, janganlah mendahuluiku dalam ruku dan jangan pula
dalam sujud. Sesungguhnya aku melihat kalian baik yang berada di depan maupun
kalian yang dibelakang. Selain itu, ketika Beliau tidur mata terpejam namun
hati tetap terjaga.
113.
^ Dari Abu Dzar
menceritakan, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya aku melihat apa yang
tidak kalian lihat, dan aku mendengar apa yang tidak kalian dengar, getaran dan
goncangan langit dan sungguh langit ada goncangannya, dan tidak ada ruang lebih
dariempat jari kecuali ada malaikat yang sujud kepada Allah SWT. Demi Allah
jikalau kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit
tertawa dan lebih banyak menangis, dan kalian juga akan sedikit bermesraan
dengan wanita (lawan jenis) di atas ranjang, dan kalian pasti akan keluar ke
jalan-jalan untuk bersujud kepada Allah. Dan aku berharap kalaulah aku hanya
sebuah pohon yang terpotong. (Hadits riwayat al Tirmidzi, Ibnu Majah dan Abu
Nuaym) (al Tirmidzi berkata hadits ini hasan gharib)/(lihat al Khasa^is karya
al Suyuti hal. 113)
114.
^ Rasulullah
adalah dapat mengetahui kondisi penghuni kubur tertentu. Beliau dapat
mengetahui penghuni kubur dalam keadaan disiksa atau sedang istirahat bak di
kebun surga. Beliau juga dapat menceritakan masa lalu orang tersebut dengan
ganjaran atau balasan yang diberikan. Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata:
Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat,
sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang
satu disiksa karena ia dulu senang mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa
karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta
pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan
salah satunya pada sebuah kuburan, dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain
seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum
kering.(Hadits riwayat Bukhari, Muslim)
119.
^ Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "…Ummatku akan terpecah belah
menjadi 73 golongan, semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan.
Hadits riwayat At-Tirmidzi.
120.
^ "Saya
sedang memangku Imam Husain as. Ketika Nabi saw. datang dan memandangnya sambil
menitikkan air mata. Saya bertanya kepada beliau mengapa menangis. Rasul saw.
mengungkapkan bahwa Jibril telah memberitahunya bahwa para pengikutnya akan
membunuh cucunya, Husain ra." (Baihaqi meriwayat dari Ummu al-Fadhl).
121.
^ Hadits riwayat
Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Aku menemui Rasulullah saw. ketika beliau
dalam keadaan kurang sehat. Aku mengusap beliau dengan tanganku. Aku katakan
kepada beliau: "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya engkau benar-benar
terjangkit demam yang sangat parah." Rasulullah saw. bersabda: "Apa
yang aku rasakan sekarang ini adalah sama seperti yang dialami oleh dua orang
di antara kamu." Aku berkata: "Kalau begitu engkau memperoleh dua
pahala kali lipat." Rasulullah saw. bersabda: "Benar." Kemudian
Rasulullah saw. bersabda: "Setiap muslim yang ditimpa musibah sakit dan
lainnya, maka Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya, seperti daun yang
rontok dari pohonnya." (Hadits riwayat Muslim)
Referensi
·
Maulana Wahiduddin Khan (2005). Muhammad:
Nabi Untuk Semua. Jakarta: Pustaka Alvabet ISBN 979-3064-09-9
·
Kumpulan Hadits dari Shahih Muslim
·
Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Ringkasan
Shahih Bukhari. Jakarta: Gema Insani
·
Kelahiran
Rasulullah Dan Empat Puluh Tahun Sebelum Pengutusan. Sumber: Sirah Nabawiyah, Penulis
Syaikh Shi Fiyyurahman al-Mubarakfuri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar