Masalah
12 Keutamman sholawat Fatih yang lainnya
Pada hal 58 tertulis, Fadlilah
Sholawat fatih lainnya yang ditanyakan Syaikh Ahmad kepada rasulullah Saw,
ketika beliau diperintahkan untuk mengamalkannya adalah bahwa satu kali
Sholawat fatih menyamai 6 kali khatam Al Qur’an.
Tanggapan: Keutamaan sholawat fatih ini
menyamai 6 kali khatam Al Qur’an? Sungguh sesuatu yang syubhat dan tidak bisa
dimengerti karena hanya sekali sholawat fatih menyamai 6 kali khatam Al Qur’an,
bagaimana bisa!! perkataan seorang manusia seperti sholawat menyamai dengan 6
kali khatam Al Qur’an?
Yang banyak kita ketahui dari
hadist-hadist sahih hal yang menyamai keutamaan sebuah surah/ayat adalah dengan
al qur’an juga bukan dengan sholawat, diantaranya:
a.
Dari Abu Darda ra ia berkata, dari Nabi Sholallahu ‘alaihi wasallam, ia
bersabda: Apakah diantara kamu merasa lemah bila membaca sepertiga Al Qur’an
dalam satu malam, mereka berkata (para sahabat), bagaimana bisa dapat membaca
sepertiga Al Qur’an (dalam satu malam)? Rasulullah bersabda ” Qul Huwallahu
Ahad adalah sama dengan sepertiga Al Quran. (HR Muslim, bab Keutamaan Surat
Al-ikhlas)
b.
Dari Anas bin Malik ra, sesungguhnya Rasulullah sholallhu ‘alaihi wasallma
bersabda kepada seorang laki-laki dari sahabatnya, apakah sudah kawin wahai
fulan? Ia menjawab belum, semi Allah wahai Rasulullah, dan saya tidak mempunyai
sesuatu untuk kawin, Rasulullah bersabda, bukankah kamu telah hafal : Qul
huwallahu ahad”, ia menjawab benar, lalu rasulullah bersabda: ia adalah
sepertiga al quran, Rasulullah bertanya lagi, bukankah kamu telah hafal “Idza
jaa anashrullahiwal fath”, ia menjawab benar, lalu rasulullah bersabda : ia
adalah seperempat Al Quran, lalu Rasulullah bertanya lagi, bukankah kamu telah
hafal “Qulya ayyuhal kafirun”, ia menjawab benar, lalu rasulullah bersabda, ia
adalah seperempat Al Quran, beliau bertanya lagi bukankah kamu hafal Idza
zulzilatil ardhu”, ia menjawab benar, lalu rasulullah bersabda ” ia adalah
seperempat Al Quran, terakhir rasulullah bersabda “kawinlah, kawinlah kamu. (HR
Tirmidzi dalam sunannya, takhrij Kitab Fadhi’ul Quran li Athiq bin Ghaits
al-Balady hal 166)
c.
Dari Anas bin malik ia berkata, Rasulullah bersabda, barang siapa membaca “Idza
zul zilati”, sama baginya separuh alquran, barang siap membaca “Qulya ayyuhal
kafirun” sama dengan baginya seperempat Al Quran, dan barang siapa membaca “Qul
Huwallahu Ahad”, sama dengan sepertiga Al Quran. (HR Tirmidzi dalam kitab
sunannya, takhrij Kitab Fadhi’ul Quran li Athiq bin Ghaits al-Balady hal 161)
d.
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah
yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.”(HR. Bukhari dan Tirmidzi dari
Ali bin Abi Thalib. Dan datang dari hadits ‘Utsman bin ‘Affan riwayat Ahmad,
Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
e.
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu
kebaikan. Dan satu kebaikan menjadi sepuluh kali semisal (kebaikan) itu. Aku
tidak mengatakan: alif lam mim itu satu huruf, namun alif satu huruf, lam satu
huruf, dan mim itu satu huruf.” (HR.Tirmidzi dan yang lainnya dari Abdullah bin
Mas’ud dan dishahihkan oleh Al-Albani rahimahullah)
Dari hadist-hadist tersebut diatas
kita sadar bahwa yang harus menyamai alquran adalah dengan ayat al quran juga
dan itupun tidak sampai melebihi beberapa kali khatam al Quran seperti sholawat
fatih tersebut. Allah hanya memerintahkan kita bersholawat, seperti firmannya: “Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya”. (AL Ahzab : 56)
Adapun menyifati Rasulullah dengan “الْفَاتِحِ لِمَا أَغْلَقَ” “membuka apa yang tertutup/terkunci” secara mutlak
dalam sholawat fatih ini, tanpa membatasinya dengan kehendak Allah, maka adalah
suatu kesalahan. Karena Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam tidak membuka
kota Makkah kecuali dengan kehendak Allah. Beliau juga tidak mampu membuka hati
pamannya sehingga beriman kepada Allah, bahkan ia mati dalam keadaan menyekutukan
Allah. Bahkan dengan tegas Al-Qur’an menyeru kepada Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wa Salam, dengan firmannya
Artinya: “Sesungguhnya kamu tidak
akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi,tetapi Allah memberi
petunjuk kepada orang yang dikehendakiNya, …” (Al-Qashash: 56)
Kesimpulan:
Keutamaan sholawat fatih ini adalah
sebuah kedustaan karena tidak disampaikan dengan sanad dan riwayat yang diambil
oleh ahlus sunnah, dan juga tidaklah pantas perkataan seorang manusia menyamai
keutamaan Al qur’an terlebih hingga enam kali khatam. Menurt riwayat yang sahih
seharusnya surah/ayat alquranlah yang seharusnya bisa menyami al quran tersebut
seperti hadist-hadist tersebut diatas.
الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ – وَاَللَّهُ
أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar