Rahasia
Anggota Tubuh Menurut Islam 1 Agustus 2011
Rahasia Anggota Tubuh dari Kepala
Hingga Kaki
. Rahasia wajah tampan .
Rasulullah saw bersabda:
إنَّ
الله لا ينظرُ إلى صُورِكُم وأموالِكم ، ولكن ينظرُ إلى قلوبكم وأعمالكم. (م)
“Sesungguhnya Alloh tidak melihat
kepada rupa kalian atau harta kalian , akan tetapi Dia melihat kepada hati dan
amal kalian.” HR Muslim dari hadits Abu Hirr ra.
Yang dimaksud dengan “melihat” di
sini adalah nazhrul I’tibar (menilai/menganggap). Syaikh Ibnu Daqiqil ‘ied
menegaskan, “Maksudnya, pembalasan dari Alloh Swt tidak disesuaikan kepada rupa
atau harta kita, tetapi berdasarkan hati dan amal kita.”
Syaikh Ibnu Rajab al-Hanbali
menegaskan, “Bisa jadi seseorang yang rupanya menawan dan hartanya melimpah,
akan tetapi hatinya rapuh tanpa taqwa. Sementara ada orang lain yang tidak
menarik sama sekali dari segi dunia akan tetapi hatinya meluap-luap dipenuhi
ketaqwaan kepada Alloh Swt. Orang kedua ini tentu yang dinilai mulia oleh Alloh
Swt.” Meskipun penduduk di atas muka bumi memandangnya dengan pandangan hina
karena kefakirannya dan keburukan wujud lahirnya.
Syaikh Ibnu Rajab melanjutkan,
“Bahkan demikianlah biasanya! Orang yang mewah di dunia, lebih sering adalah
calon penghuni neraka, sementara orang yang dinilai rendah dan remeh di dunia
lebih sering merupakan penghuni jannah. Hal ini dapat dimengerti dari hadits
shahih berikut:
كَمْ
مِنْ أَشْعَثَ أَغْبَرَ ذِى طِمْرَيْنِ لاَ يُؤْبَهُ لَهُ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى
اللَّهِ لأَبَرَّهُ مِنْهُمُ الْبَرَاءُ بْنُ مَالِكٍ.
“Betapa banyak orang yang berambut
kumal, berdebu, mengenakan dua pakaian yang lusuh, dan tidak dipedulikan (oleh
orang lain), namun bila dia bersumpah dengan nama Alloh niscaya Dia memuluskan
sumpahnya. Termasuk dari mereka adalah Bara` bin Malik.” HR Turmudzi &
Ahmad dari hadits Anas ra; hadits shahih li ghairihi.
Maka dari itu ulama` menasihatkan:
لاَ
عِبْرَةَ بِحُسْنِ الظَّاهِرِ وَ زُخْرُفِ الِّلسَانِ مَعَ خُبْثِ الْجِنَانِ.
(الفيض القدير 5 / 49)
“Tidaklah berarti keindahan lahir
dan kefasihan lidah yang disertai dengan busuknya hati.”
. Rahasia rambut .
Rasulullah saw bersabda:
لاَ
تَنْتِفُوا الشَّيْبَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَشِيبُ شَيْبَةً فِى الإِسْلاَمِ إِلاَّ
كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ/إِلاَّ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِهَا
حَسَنَةً وَحَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً.
“Janganlah kalian mencabut uban.
Tiadalah seorang muslim beruban di masa Islam, melainkan uban itu menjadi sinar
di hari kiamat kelak.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Melainkan Alloh mencatat
satu kebaikan dan menggugurkan satu kesalahan (dosa) untuk setiap satu
ubannya.” HR Abu Dawud dari hadits ‘Amr bin Syu’aib dari bapaknya dari
kakeknya. Menurut Syaikh Munawi dalam at-Taisir, isnadnya shalih (baik). Syaikh
al-Arna’uth menilai hadits ini shahih lighairihi.
Orang yang beruban mendapat
kehormatan yang telah direkomendasikan oleh Nabi saw dalam hadits shahih
berikut:
إِنَّ
مِنْ إِجْلَالِ الله إِكْرَامَ ذِي الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ وَ حَامِلِ الْقُرْآنِ
غَيْرِ الْغَالِي فِيهِ وَ الْجَافِي عَنْهُ وَ إِكْرَامَ ذِي السُّلْطَانِ
الْمُقْسِطِ.
“Sesunguhnya termasuk dari
pengagungan kepada Alloh ialah menghormati orang tua, pengemban Al-Qur’an yang
tidak berlebih-lebihan padanya tetapi bukan pula orang yang menjauh darinya,
serta memberikan penghormatan kepada penguasa yang adil”. HR Abu Dawud dari
hadits Abu Musa ra; hadits hasan.
. Rahasia mata .
Rasulullah saw bersabda:
إِسْتَعِيْذُوْا
بِاللهِ تَعَالَى مِنَ الْعَيْنِ, فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ.
“Berlindunglah kepada Alloh Ta’ala
dari mata, sebab mata itu adalah sesuatu yang bisa benar-benar terjadi.” HR
Hakim dari hadits ‘Aisyah ra. Menurut Hakim, hadits ini shahih ‘ala syarthi
Syaikhain.
Hadits ini cukup membingungkan
sebagian ikhwan, akan tetapi kiranya hadits shahih berikut akan memperjelas apa
yang dimaksud dengan “mata itu benar-benar terjadi”:
أَبو
أُمَامَةَ بْن سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ يَقُولُ: اغْتَسَلَ أَبِي سَهْلُ بْنُ
حُنَيْفٍ بِالْخَرَّارِ فَنَزَعَ جُبَّةً كَانَتْ عَلَيْهِ وَعَامِرُ بْنُ
رَبِيعَةَ يَنْظُرُ قَالَ وَكَانَ سَهْلٌ رَجُلًا أَبْيَضَ حَسَنَ الْجِلْدِ قَالَ
فَقَالَ لَهُ عَامِرُ بْنُ رَبِيعَةَ مَا رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ وَلَا جِلْدَ
عَذْرَاءَ [لم توطأ/لم تثقب] قَالَ فَوُعِكَ سَهْلٌ مَكَانَهُ وَاشْتَدَّ وَعْكُهُ
فَأُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأُخْبِرَ أَنَّ
سَهْلًا وُعِكَ وَأَنَّهُ غَيْرُ رَائِحٍ مَعَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَتَاهُ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ سَهْلٌ بِالَّذِي
كَانَ مِنْ أَمْرِ عَامِرٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَلَامَ يَقْتُلُ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ أَلَّا بَرَّكْتَ إِنَّ الْعَيْنَ
حَقٌّ تَوَضَّأْ لَهُ فَتَوَضَّأَ لَهُ عَامِرٌ فَرَاحَ سَهْلٌ مَعَ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ بِهِ بَأْسٌ. (طأ) [وعك فلان:
أصابه ألم من شدة التعب]
Abu Umamah bercerita, “Bapakku, Sahl
bin Hunaif mandi di Kharrar maka dia melepas jubah yang dia pakai, sementara
‘Amir bin Rabi’ah memandanginya. Sahl memang lelaki berkulit putih dan indah
menawan. Maka ‘Amir bin Rabi’ah berkomentar, “Belum pernah aku melihat seperti
yang kulihat hari ini, bahkan tidak pula kulit seorang gadis perawan. Tiba-tiba
Sahl langsung sakit di tempat, dan sakitnya semakin menjadi-jadi. Maka
Rasulullah saw didatangi dan diberitahu, “Sahl sakit dan tidak dapat pulang
bersama Anda wahai Rasulullah.” Maka beliau mendatanginya dan Sahl mengabari
beliau perihal kejadian yang dilakukan oleh ‘Amir. Maka Rasulullah saw
bersabda, “Dengan dasar apa seseorang dari kalian membunuh saudaranya?
Mengapakah Anda (wahai ‘Amir) tidak mendoakan keberkahan? Berwudhulah Anda
untuk Sahl .” Maka ‘Amir pun berwudhu untuk Sahl, lalu Sahl dapat pulang
bersama Rasulullah saw seolah-olah tidak ada apa-apa. HR Malik; hadits shahih.
. Rahasia hidung .
Rasulullah saw bersabda:
إِذَا
اسْتَيْقَظَ أُرَاهُ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَتَوَضَّأَ فَلْيَسْتَنْثِرْ
ثَلَاثًا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيْشُومِهِ. (خ)
“Bila seseorang dari kalian bangun
dari tidurnya lalu berwudhu maka hendaklah dia melakukan istintsar
(mengeluarkan air dari hidung; setelah istinsyaq) sebanyak 3 kali, sebab setan
bermalam di lubang hidungnya.” HR Bukhari dari hadits Abu Hirr ra.
. Rahasia telinga .
Ada diriwayatkan:
إِذَا
جَعَلْتَ إِصْبَعَيْكَ فِي أُذُنَيْكَ سَمِعْتَ خَرِيْرَ الْكَوْثَرِ . ( قط.
موضوع )
“Bila Anda meletakkan kedua jari
Anda pada kedua telinga Anda, niscaya Anda dengar suara air mengalir telaga
Kautsar .” HR Daraquthni; hadits MAUDHU’ (PALSU).
Menurut Syaikh Ibnul Atsir,
maksudnya adalah suara yang semisal
dengan suara air mengalir di telaga
Kautsar. Jadi bukan suaranya yang sebetulnya. Namun sekali lagi, hadits ini
palsu. Jadi tidak perlu dibicarakan lebih lanjut secara detail.
. Rahasia pipi .
Melihat orang berpipi masuk ke
dalam, pasti komentar yang keluar adalah “Betapa kurusnya Anda.” Hal senada
pernah dilontarkan kepada salah seorang ulama`, namun dengan tenang penuh
wibawa dia menjelaskan, “Kulihat kuda yang dapat berlari kencang adalah kuda
yang telah dikuruskan; bukan kuda yang gemuk dagingnya.” Maksud beliau, badan
kurus biasanya terasa lebih ringan untuk melakukan ibadah. Maka termasuk suatu
kelebihan bila Anda berbadan tambun namun giat dan dahsyat melakukan shalat
tahajud di saat mata-mata terlelap. Orang gemuk hendaknya berhati-hati, sebab
ada hadits shahih berikut ini:
إِنَّهُ
لَيَأْتِى الرَّجُلُ الْعَظِيمُ السَّمِينُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ يَزِنُ عِنْدَ
اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ وَقَالَ اقْرَءُوا ( فَلاَ نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَزْنًا ).
“Sesungguhnya akan datang seorang
lelaki yang besar lagi gemuk di hari kiamat, namun di hadapan Alloh
timbangannya tidak lebih berat daripada sayap seekor nyamuk.” Beliau bersabda,
“Silakan baca ayat (yang artinya): “Maka Kami tidak menegakkan timbangan bagi
mereka di hari kiamat kelak. ” Muttafaqun ‘alaih dari hadits Abu Hirr ra.
. Rahasia mulut .
Siapa nyana ternyata mulut bisa
menyebabkan ridha Alloh Swt. “Bila untuk berdzikir tentunya!” demikan komentar
seorang ikhwan. “Tidak harus!” kata ikhwan yang lain. “Bahkan untuk ‘permainan’
bisa jadi meridhakan Alloh Swt juga. Dalam Riyadhus Shalihin tentang pembahasan
mu’amalah dengan istri, Syaikh Nawawi mengutip sebuah hadits shahih yang
menunjukkan bolehnya/baiknya pasutri saling menyuapi makanan (dulang-dulangan,
Jw.), yaitu:
إِنَّكَ
لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا ، حَتَّى اللُّقْمَةَ
تَرْفَعُهَا إِلَى فِى امْرَأَتِكَ.
“Sesungguhnya Anda tidak
menginfakkan apapun melainkan pasti diberi pahalanya, hingga suapan yang Anda
angkat ke mulut istri Anda.” Muttafaqun ‘alaih dari hadits Sa’d bin Abi Waqqash
ra.
Hadits ini dapat dipaham memberi
makan kepada istri (meskipun istri memakannya sendiri tanpa disuapi oleh
suami), namun bisa juga dimaknai menyuapkan makanan ke mulut istri. Sebagian
sahabat ketika mendengar hadits semisal ini, dia pulang lalu menyuapi istrinya.
Istrinya heran, maka dia jelaskan bahwa Nabi saw menyabdakan hal itu. Maka
wahai ikhwan kami yang telah beristri, jangan sekali-kali seumur hidup keluarga
Anda tidak pernah dihiasi dengan sunnah Nabi yang mulia ini.
. Rahasia bibir .
Ada diriwayatkan hadits yang unik: أَكْثِرُوا ذِكْرَ اللهِ حَتَّى يَقُولُوا : مَجْنُونٌ.
“Perbanyaklah dzikir kepada Alloh
hingga mereka menganggapmu gila.”
HR Ahmad; hadits DHA’IF.
Kata Syaikh Munawi, al-Hafizh
menilai hadits ini hasan. “Penilaian hasan tersebut justru tidak hasan (tidak
baik),” tolak Syaikh al-Albani. Sebab dalam sanadnya terdapat rawi bernama
Darrâj Abus Samh, yang dikenal banyak membawa hadits-hadits mungkar. Syaikh
Dzahabi menukilkan beberapa contoh hadits mungkarnya, dan hadits di atas adalah
salah satunya! (Adh-Dha’ifah 517)
Kiranya cukup bagi kita untuk
senantiasa menggerak-gerakkan bibir dengan dzikir meskipun orang-orang merasa
aneh dari hal itu, sebuah hadits shahih berikut ini:
َانّ
رَسُول اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا صَلَّى هَمَسَ شَيْئاً لاَ نَفْهَمُهُ
وَلاَ يُحَدِّثُنَا بِهِ – قَالَ – فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- « فَطِنْتُمْ لِى ». قَالَ قَائِلٌ نَعَمْ. قَالَ « فَإِنِّى قَدْ ذَكَرْتُ نَبِيًّا مِنَ
الأَنْبِيَاءِ أُعْطِىَ جُنُوداً مِنْ قَوْمِهِ فَقَالَ مَنْ يُكَافِئُ هَؤُلاَءِ
أَوْ مَنْ يَقُومُ لِهَؤُلاَءِ ». أَوْ كَلِمَةً شَبِيهَةً بِهَذِهِ شَكَّ
سُلَيْمَانُ قَالَ « فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ اخْتَرْ لِقَوْمِكَ بَيْنَ إِحْدَى
ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ أُسَلِّطَ
عَلَيْهِمْ
عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ أَوِ الْجُوعَ أَوِ الْمَوْتَ – قَالَ –
فَاسْتَشَارَ قَوْمَهُ فِى ذَلِكَ فَقَالُوا أَنْتَ نَبِىُّ اللَّهِ نَكِلُ ذَلِكَ
إِلَيْكَ فَخِرْ لَنَا. قَالَ فَقَامَ إِلَى صَلاَتِهِ – قَالَ – وَكانُوا
يَفْزَعُونَ إِذَا فَزِعُوا إِلَى الصَّلاَةِ – قَالَ – فَصَلَّى قَالَ أَمَّا عَدُوٌّ
مِنْ غَيْرِهِمْ فَلاَ أَوِ الْجُوعُ فَلاَ وَلَكِنِ الْمَوْتُ. قَالَ فَسُلِّطَ
عَلَيْهِمُ الْمَوْتُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَمَاتَ مِنْهُمْ سَبْعُونَ أَلْفاً
فَهَمْسِى الَّذِى تَرَوْنَ أَنِّى أَقُولُ اللَّهُمَّ يَا رَبِّ بِكَ أُقَاتِلُ
وَبِكَ أُصَاوِلُ [سطا عليه ليقهره] وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ.
Rasulullah saw bila selesai shalat
beliau berbisik dengan sesuatu yang kami tidak pahami dan beliau tidak
memberitahu kami mengenainya. (Lalu setelah ditanya) beliau menjawab, “Apakah
kalian mengetahui hal itu?” Seseorang menjawab, “Ya.” Beliau menjawab, “Aku
teringat seorang nabi yang dianugerahi beberapa tentara (yang besar) dari
kaumnya, hingga dia (merasa bangga) dan berkata, “Siapa yang mampu menandingi
mereka atau melawan mereka?” Atau kalimat yang semisal itu (Syaikh Sulaiman
ragu). Maka Alloh pun mewahyukan kepadanya: Pilihlah untuk kaummu salah satu
dari 3 pilihan, 1) Aku menjadikan musuh dari luar (non muslim) berkuasa atas
mereka, 2) Mati kelaparan, atau 3) Mati mendadak.” Maka dia pun bermusyawarah
dengan kaumnya, maka mereka menjawab, “Anda adalah nabi Alloh, maka semua
pilihan itu terserah Anda, silakan tentukan pilihan Anda untuk kami.” Maka dia
pun berdiri melakukan shalat –memang kebiasaan mereka bila dikejutkan atau
takut sesuatu, mereka segera melakukan shalat-. Nabi itu lantas berdoa, “Adapun
musuh dari luar, maka janganlah. Adapun lapar, jangan pula. Akan tetapi
kematian saja.” Maka kematian pun merenggut mereka selama 3 hari, hingga
mencapai 70.000 orang dari mereka. “Jadi bisikanku yang kalian ketahui itu
adalah aku berdoa: Ya Alloh wahai Rabbku, sesungguhnya aku berperang hanya
dengan (bantuan)–Mu, dan hanya dengan-Mu pula aku menyergap/menyerang, dan
tiada daya serta kekuatan selain dengan (bantuan)-Mu.” HR Ahmad, dengan sanad
shahih ‘ala syarthi Muslim.
. Rahasia lidah .
Rasulullah saw bersabda:
إِذَا
أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ
فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ
اسْتَقَمْنَا وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا.
“Bila anak Adam masuk pagi hari,
maka semua anggota badannya menunduk-nunduk kepada si lidah lalu berkata
kepadanya, “Bertaqwalah kepada Alloh dalam hal kami, sebab tiada lain kami
tergantung Anda; bila Anda lurus kami pun lurus, dan bila Anda bengkok maka kami
pun bengkok pula.” HR Turmudzi dari hadits Abu Sa’id ra; hadits hasan.
. Rahasia tangan .
Rasulullah saw bersabda: لاَ تَبْسُطْ يَدَكَ إِلاَّ إِلَى خَيْرٍ !!!
“Jangan Anda hamparkan (pergunakan)
tangan Anda kecuali kepada kebaikan!” Sebuah kisah indah menyebutkan:
عَنْ
أَسْوَدَ بْنِ أَصْرَمَ الْمُحَارِبِيِّ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ
أَوْصِنِي . قَالَ : أَمْلِكْ يَدَكَ . قَالَ : فَمَا أَمْلِكُ إِذَا لَمْ
أَمْلِكْ يَدِي ؟ قَالَ أَمْلِكْ لِسَانَكَ . قَالَ : قُلْتُ :
فَمَا أَمْلِكُ إِذَا لَمْ أَمْلِكْ لِسَانِي . قَالَ : لاَ تَبْسُطْ يَدَكَ
إِلاَّ إِلَى خَيْرٍ وَ لاَ تَقُلْ بِلِسَانِكَ إِلاَّ مَعْرُوفًا.
Aswad bin Ashram al-Moharibi
bercerita, “Aku berlata: Wahai Rasulullah, berwasiatlah kepadaku.” Beliau
bersabda, “Kuasailah tanganmu.” Kukatakan, “Apa yang harus kukuasai bila aku
tidak bisa menguasai tanganku?” Beliau bersabda, “Kuasailah lisanmu.”
Kukatakan, “Apa lagi yang harus kukuasai bila aku tak mampu menguasai lidahku?”
Beliau berwasiat, “Jangan Anda hamparkan tangan Anda kecuali kepada kebaikan,
dan jangan mengucapkan dengan lidah Anda kecuali kebaikan pula.” HR Abu Nu’aim;
hadits hasan lighairihi.
. Rahasia dubur .
Siapa sangka bahwa DUBUR bisa
menjadi penyebab KUFUR?! Sungguh itu benar, sebagaimana sabda Nabi saw:
لاَ
يَنْظُرُ اللهُ إِلَى رَجُلٍ يَأْتِي امْرَأَتَهُ فِي دُبُرِهَا.
“Alloh tidak (mau) melihat (dengan
pandangan Rahmat) kepada seseorang yang mendatangi istrinya pada duburnya.” HR.
Nasa`i (dalam ‘Isyratin Nisa`), Turmudzi, & Ibnu Hibban dengan sanad hasan.
Hadits ini dinilai hasan oleh Turmudzi, dan dinilai shahih oleh Ibnu
Râhûyah/Râhawaîh.
مَلْعُونٌ
مَنْ يَأْتِي النِّسَاءَ فيِ مَحَاشِّهِنَّ. (يعني: أدبارهن).
“Terlaknat siapa saja yang
mendatangi istri-istri mereka pada dubur-dubur mereka.“ HR. Ibnu ‘Adi dengan
sanad yang hasan, yaitu dari riwayat Ibnu Wahb dari Ibnu Lahi’ah, dan ini
dikuatkan dengan hadits syahid dari hadits Abu Hirr ra. yang diriwayatkan oleh
Abu Dawud & Ahmad.
مَنْ
أَتَى حَائِضًا أَوْ امْرَأَةً فِي دُبُرِهَا أَوْ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ فَقَدْ
كَفَرَ/بَرِئَ مِمَّا أَنْزَلَ اللّه عَلَى مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ الصَّلَاة
وَالسَّلَامُ. [كفر: لفظ حم. برئ: لفظ د]
“Siapa saja yang mendatangi istri
yang sedang haidl, atau mendatangi istri pada duburnya, atau mendatangi seorang
dukun lalu membenarkan ucapannya, maka sungguh dia telah KAFIR terhadapa apa
yang diturunkan kepada Muhammad.” HR. Ash-habus Sunan selain Nasa`i (dia hanya
meriwayatkannya dalam ‘Isyratun Nisa`; tidak dalam kitab Sunannya), Darimi,
& Ahmad, dengan sanad yang shahih.
Karena itulah ketika Ibnu ‘Abbas ra
ditanyai tentang mendatangi istri pada duburnya beliau berkomentar:
هذَا
يَسْأَلُنِي عَنِ الْكُفْرِ.
“Orang ini bertanya kepadaku tentang
kekafiran.” HR. Nasa`i & Ibnu ) dalam kitab Inâbah, dengan sanad yang
shahih.JBaththah (
. Rahasia pantat .
Rasulullah saw bersabda:
الْمَرْأَةُ
عَوْرَةٌ. فَإِذَا خَرَجَتْ اِسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ.
“Perempuan adalah aurat . Maka bila
ia keluar, setan pun menghias-hiasinya di mata kaum lelaki.” HR Turmudzi dari
hadits Ibnu Mas’ud ra; hadits shahih.
Apa hubungan hadits ini dengan
pantat? Semoga hadits shahih berikut ini cukup memberikan jawaban bagi Anda:
إِنَّ
الْمَرْأَة تُقْبِل فِي صُورَة شَيْطَان وَتُدْبِر فِي صُورَة شَيْطَان.
“Sesungguhnya perempuan itu datang
dalam bentuk setan, dan kembali dalam bentuk setan pula.” HR Muslim dari hadits
Jabir ra.
Jadi, depan dan belakangnya dalam
bentuk setan. Maksudnya, bagian manapun dari perempuan adalah mengundang
syahawat, maka diserupakan dengan setan yang senantiasa mengajak hawa nafsu
melampiaskan syahawatnya. Syaikh Nawawi menasihatkan, “Oleh karena itu diambil
pelajaran dari hadits ini bahwa lelaki HARUS MENUNDUKKAN MATA DARI MELIHAT BAJU
MEREKA, dan berpaling dari mereka secara mutlak. Juga, tidaklah pantas bagi
perempuan keluar di tengah-tengah kaum lelaki kecuali karena darurat.” (Syarah
Muslim)
. Rahasia betis .
Rasulullah saw bersabda:
إِذَا
جَمَعَ اللَّهُ الْعِبَادَ بِصَعِيدٍ وَاحِدٍ نَادَى مُنَادٍ : لِيَلْحَقْ
كُلُّ قَوْمٍ بِمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ. فَيَلْحَقُ كُلُّ قَوْمٍ بِمَا كَانُوا
يَعْبُدُونَ ، وَيَبْقَى النَّاسُ عَلَى حَالِهِمْ فَيَأْتِيهِمْ فَيَقُولُ : مَا
بَالُ النَّاسِ ذَهَبُوا وَأَنْتَمْ هَا هُنَا؟ فَيَقُولُونَ : نَنْتَظِرُ
إِلَهَنَا فَيَقُولُ : هَلْ تَعْرِفُونَهُ؟ فَيَقُولُونَ : إِذَا تَعَرَّفَ
إِلَيْنَا عَرَفْنَاهُ. فَيَكْشِفُ لَهُمْ عَنْ سَاقِهِ فَيَقَعُونَ سُجُوداً وَذَلِكَ
قَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى (يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى
السُّجُودِ فَلاَ يَسْتَطِيعُونَ) يَبْقَى كُلُّ مُنَافِقٍ فَلاَ يَسْتَطِيعُ أَنْ
يَسْجُدَ ثُمَّ يَقُودُهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ.
“Bila Alloh mengumpulkan hamba-hamba
di suatu tempat, seorang penyeru menyerukan, “Hendaklah setiap kaum bergabung
dengan apa yang dulu mereka sembah!!!” Maka setiap kaum pun menggabungkan diri
dengan sesembahan mereka masing-masing, namun ada beberapa orang yang masih
diam di tempat dalam kondisi semula, maka penyeru itu mendatangi mereka dan
bertanya, “Mengapa orang-orang sudah pergi sementara kalian tetap di sini?”
Mereka menjawab, “Kami menunggu Sesembahan kami.” Dia bertanya, “Apakah kalian
mengenali-Nya?” Mereka jawab, “Bila Dia memperkenalkan kepada kami, kami pun
akan mengenalinya.” Maka Dia (Alloh Swt) menyingkapkan betis-Nya lalu mereka
pun tersungkur melakukan sujud. Itulah yang ditegaskan oleh Alloh Ta’ala: “Di
hari yang disingkap betis yang agung, dan mereka diseru untuk bersujud namun mereka
tak mampu bersujud.” Setiap orang munafiq tidak mampu melakukan sujud! Kemudian
Alloh menuntun mereka (orang-orang beriman) menuju ke jannah.” HR Muslim dari
hadits Abu Hirr ra.
. Rahasia mata kaki .
ثَلاَثَةٌ
لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلاَ
يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ » قَالَ فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- ثَلاَثَ مِرَارٍ. قَالَ أَبُو ذَرٍّ خَابُوا وَخَسِرُوا مَنْ هُمْ
يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الْمُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ
سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ. (باب بَيَانِ غِلَظِ تَحْرِيمِ إِسْبَالِ
الإِزَارِ)
“Ada 3 orang yang TIDAK AKAN DIAJAK
BICARA OLEH ALLOH di hari kiamat, dan Dia tidak mau melihat mereka (dengan
pandangan rahmat), dan tidak akan menyucikan mereka, dan bagi mereka siksa yang
menyakitkan.” Hadits ini disampaikan oleh Rasulullah saw hingga diulang 3 kali,
maka Abu Dzarr berkata, “Sungguh rugi betul mereka! Siapakah mereka wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab, “PELAKU ISBAL (menjuraikan pakaian), tukang
mengung-kit-ungkit, dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu.”
Mengomentari hadits ini, Syaikh
Nawawi menulis judulnya: “Bab Penjelasan DAHSYATNYA PENGHARAMAN MENGISBALKAN
SARUNG.”
. Rahasia Kulit Ahli Dzikir .
Rasulullah saw bersabda:
طَهِّرُوا
هذِهِ اْلأَجْسَادَ طَهَّرَكُمُ اللهُ فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَبِيْتُ
طَاهِرًا إِلاَّ بَاتَ مَعَهُ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ لاَ يَنْقَلِبُ سَاعَةً مِنَ
اللَّيْلِ إِلاَّ قَالَ: الّلهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.
“Sucikanlah badan-badan ini, semoga
Alloh menyucikan kalian. Sebab tidaklah seorang hamba bermalam dalam keadaan
suci melainkan pasti seorang malaikat bermalam bersamanya dalam baju yang
melekat tubuhnya. Dia tidak membalikkan badan kapanpun di malam hari, melainkan
malaikat itu mendoakan, “Ya Alloh ampunilah hamba-Mu, sebab dia bermalam dalam
keadaan suci.” HR Thabarani dalam al-Ausath dengan sanad yang jayyid (baik)
dari hadits Ibnu ‘Abbas ra; hadits hasan li ghairihi.
sumber:
http://www.facebook.com/notes/raden-kian-santang/-rahasia-anggota-tubuh-menurut-islam/10150232872196065Ditulis
Oleh : Drs.H.Bambang Sucipto Bin Jahjo Wasito
Oleh : Drs.H.Bambang Sucipto Bin Jahjo Wasito
Raden.H.Kian
Santang.212/t212kyb@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar