(30) NURUL 'A'YUN

43 Karya Tulis/Lagu Nur Amin Bin Abdurrahman:
(1) Kitab Tawassulan Washolatan, (2) Kitab Fawaidurratib Alhaddad, (3) Kitab Wasilatul Fudlola', (4) Kitab Nurul Widad, (5) Kitab Ru'yah Ilal Habib Luthfi bin Yahya, (6) Kitab Manaqib Assayyid Thoyyib Thohir, (7) Kitab Manaqib Assyaikh KH.Syamsuri Menagon, (8) Kitab Sholawat Qur'aniyyah “Annurul Amin”, (9) Kitab al Adillatul Athhar wal Ahyar, (10) Kitab Allu'lu'ul Maknun, (11) Kitab Assirojul Amani, (12) Kitab Nurun Washul, (13) Kitab al Anwarullathifah, (14) Kitab Syajarotul Ashlin Nuroniyyah, (15) Kitab Atthoyyibun Nuroni, (16) Kitab al 'Umdatul Usaro majmu' kitab nikah wal warotsah, (17) Kitab Afdlolul Kholiqotil Insaniyyahala silsilatis sadatil alawiyyah, (18) Kitab al Anwarussathi'ahala silsilatin nasabiyyah, (19) Kitab Nurul Alam ala aqidatil awam (20) Kitab Nurul Muqtafafi washiyyatil musthofa.(21) KITAB QA'IDUL GHURRIL MUCHAJJALIN FI TASHAWWUFIS SHOLIHIN,(22) SHOLAWAT TARBIYAH,(23) TARJAMAH SHOLAWAT ASNAWIYYAH,(24) SYA'IR USTADZ J.ABDURRAHMAN,(25) KITAB NURUSSYAWA'IR(26) KITAB AL IDHOFIYYAH FI TAKALLUMIL ARABIYYAH(27) PENGOBATAN ALTERNATIF(28) KITAB TASHDIRUL MUROD ILAL MURID FI JAUHARUTITTAUHID (29) KITAB NURUL ALIM FI ADABIL ALIM WAL MUTAALLIM (30) NURUL 'A'YUN ALA QURRATIL UYUN (31) NURUL MUQODDAS FI RATIBIL ATTAS (32) INTISARI & HIKMAH RATIB ATTAS (33) NURUL MUMAJJAD fimanaqibi Al Habib Ahmad Al Kaff. (34) MAMLAKAH 1-25 (35) TOMBO TEKO LORO LUNGO. (36) GARAP SARI (37) ALAM GHAIB ( 38 ) PENAGON Menjaga Tradisi Nusantara Menulusuri Ragam Arsitektur Peninggalan Leluhur, Dukuh, Makam AS SAYYID THOYYIB THOHIR Cikal Bakal Dukuh Penagon Nalumsari Penagon (39 ) AS SYIHABUL ALY FI Manaqib Mbah KH. Ma'ruf Asnawi Al Qudusy (40) MACAM-MACAM LAGU SHOLAWAT ASNAWIYYAH (bahar Kamil Majzu' ) ( 41 ) MACAM-MACAM LAGU BAHAR BASITH ( 42 ) KHUTBAH JUM'AT 1998-2016 ( 43 ) Al Jawahirun Naqiyyah Fi Tarjamatil Faroidus Saniyyah Wadduroril Bahiyyah Lis Syaikh M. Sya'roni Ahmadi Al Qudusy.

Kamis, 28 Maret 2013

AHLI NASAB

"AHLI NASAB" ITU SEHARUSNYA BIJAK, BUKANNYA MALAH MEMPERKERUH DAN MEMBUAT KERESAHAN Terkejut suatu saat ketika saya melihat salah satu grup di fb, dimana didalamnya dihuni oleh orang-orang yang "katanya" tengah berjuang untuk menegakkan kebenaran dalam memberantas banyaknya pemalsuan-pemalsuan nasab yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab demi kepentingan pribadinya, namun pada kenyataannya didalam grup ini yang ada lebih banyak tuduhan dan caci maki yang tidak berdasar yang dilimpahkan kepada orang-orang yang menurut mereka telah memalsukan nasab keluarga besar (BANI) mereka. Grup ini bahkan menegaskan jika apa yang mereka lakukan, katanya juga telah "direstui ?" oleh lembaga nasab terkenal yang menjadi sandaran mereka. Mereka bahkan punya tim intelijen nasab, bahkan detektif nasab yang mereka milikipun sangat banyak. Grup yang dibuat oleh salah satu klan atau keluarga besar (BANI) terkenal di negara ini cukup membuat banyak orang terkejut, karena pada kenyataannya banyak fihak-fihak yang ikut-ikutan diseretnya sebagai fihak yang divonis palsu nasabnya..Tidak tanggung banyak dari ulama-ulama yang berpengaruh mereka utak atik juga nasabnya, yang lebih miris lagi mereka tidak segan-segan membongkar aib seseorang dalam forum yang katanya "terhormat" ini. Padahal betapapun besarnya kesalahan seorang dalam memalsukan nasab, tetap saja tidak boleh dibuka aibnya, beri mereka kesempatan untuk bertobat bukan justru aibnya diobral didunia maya, bagaimana dengan keluarganya bila mendapati salah satu keluarganya aibnya diobral didunia maya, saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasan keluarga mereka yang aibnya dibombardir di dunia maya ini, ini konyol menurut saya, padahal grup ini adalah kumpulan dari keluarga terhomat baik secara ahlak dan nasab, bahkan secara umum kebanyakan mereka bergerak dibidang dakwah dan pendidikan. Dan ini juga telah banyak diakui oleh berbagai keluarga besar di Indonesia ini, jika keluarga besar yang satu ini jasanya sangat besar dalam mengembangkan ajaran Islam yang penuh dengan keluruhan akhlak dan hati yang damai. Islam ditangan mereka justru lebih damai dan toleran, dan ini sudah mulai dipelopori oleh "saudara tuanya" yaitu walisongo yang 500 tahun lalu sudah masuk kenegara ini. Saya jadi curiga dengan grup ini, jangan-jangan grup inii didirikan oleh orang-orang yang memang membenci keluarga besar ini, tapi memakai nama keluarga tersebut. Kalaupun memang itu benar dari keluarga tersebut, saya fikir itu hanyalah oknum-oknum yang picik saja dan bukan mewakili bagian dari keluarga tersebut. Karena setahu saya mayoritas keluarga mereka saya ketahui ahlaknyua baik dan baik, bahkan beberapa dari bagian keluarga ini ada yang menjadi guru saya. Saya tidak yakin dengan mereka ini, bahasa mereka yang cenderung tendensius, kasar dan tidak mencerminkan perilaku leluhur mereka yang santun lisan dan prilakunya.. Grup grup FB seperti ini menurut saya lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya, bicara nasab kita harus super hati-hati, jangan mentang-mentang nasab orang itu palsu, kita dengan seenaknya mengobral aib mereka dimana-mana apalagi sampai dipamerkan didunia maya, justru tugas ahli nasab itu memberi pengertian tentang bahayanya perbuatan memalsukan nasab dan cara memperingatkan orang-orang yang salah itu harus dengan memakai ahlak dan perilakunya Rasulullah SAW yang penuh kesantunan dan lemah lembut. Kalau ada orang tiba-tiba berani memalsukan nasab keluarga besar lain, coba datangi dan uji validitas nasabnya, dan tentu yang bisa melakukannya adalah ulama ahli nasab, bukan yang hanya mengurusi administrasi data nasab tapi justru tidak mengerti ilmu nasab, bukan pula orang-orang yang tidak mengerti sejarah perkembangan nasab terutama di Indonesia, ingat Indonesia ini beda dengan negara timur tengah, nasab disini unik, karena sudah lama berjalan tentang sejarah nasabnya. Jika ada nasab kira-kira dianggap bermasalah teliti dulu nasabnya dalam-dalam, setelah itu baru beri keputusan. Jika nasab-nasab yang dirasa menimbulkan kontroversi, ya sudah stop dulu membahasnya sampai menunggu penelitian ulama ahli nasab. Kalau ada orang yang mengaku dirinya sebagai "ahli nasab" tetapi kerjanya menghujat dan menuduh serampangan terhadap sebuah nasab, apalagi nasab-nasab yang berpotensi kontroversial, maka saya jadi curiga kepada oknum oknum seperti ini, jangan-jangan orang ini bukan ahli nasab tapi "preman nasab" yang kerjanya cuma membuat resah dan gelisah bagi keluarga besar lain yang sudah eksis dengan nasabnya.. Banyaknya grup-grup FB atau Situs-situs lain yang kerjanya memberantas penyimpangan-penyimpangan nasab silahkan saja, namun jangan sampai mereka itu kebablasan dalam bertingkah laku, tidak pantas rasanya bila ahlak mereka seperti itu. Memang, boleh jadi ada nasab keluarga mereka yang disalahgunakan atau dipalsukan oleh oknum-oknum tertentu, sehingga membuat kesal beberapa dari mereka, sehingga muncullah grup-grup FB dan situs-situs untuk menanggulangi pemalsuan pemalsuan nasab itu, namun ketika itu sudah menyentuh keluarga besar wilayah keluarga besar WALISONGO dan keluarga besar lain di Nusantara, ini jadi lain urusannya. Mereka harus tahu bahwa Walisongo itu memiliki sanad nasab tersendiri, kalau mereka tidak punya sanad ke keluarga walisongo, sudah sepantasnya mereka diam saja dan tidak perlu berkoar-koar dengan mengundang konfrontasi didunia maya, namun ketika dajak berdiskusi dan berdialog langsung tidak berani berhadapan (aneh.....katanya pejuang kebenaran.....) , namun kalau oknum-oknum ini terus menerus "mengganggu" nasab yang sudah eksis seperti nasab walisongo, sebagian keluarga kesultanan atau keluarga besar yang lain berarti mereka telah mengkhianati amanat leluhurnya yang selalu mengedepankan akhlak dan budi pekerti... Kemana Akhlak dan budi pekerti yang diwariskan leluhurnya...? lelehur mereka banyak yang orang orang terbaik dimasanya, kenapa itu tidak mereka napak tilasi, mudah-mudahan oknum-oknum ini diberikan Hidayah oleh Allah..Biar bagaimanapun mereka adalah bagian dari saudara seiman dengan kita..Saya yakin Mudah-mudahan mereka hatinya diberi keteduhan dalam bersikap dan berperilaku oleh Allah SWT...AMIN......... MENILAI TINGKAT AKURASI SEBUAH NASAB DAN SILSILAH Jangan sembarangan mengatakan nasab atau silsilah orang palsu, sekalipun kita tahu bahwa nasab seseorang itu "bermasalah" ada baiknya kita tutup mulut dulu untuk memberikan komentar. Ada baiknya kita tidak dulu untuk "berceloteh" dengan nasab atau silsilah orang lain. Tidak boleh sembarangan kita mengatakan bahwa nasab seseorang itu palsu atau bermasalah. Bagaimanakah perasaan orang yang punya nasab atau silsilah bila dia mendengar nasab atau silsilahnya dikatakan palsu?. Bisa jadi mereka marah dan sakit hati. Kalaupun kita tahu nasab atau silsilah seseorang "bermasalah" ada baiknya kita menyikapinya dengan hati-hati. Contoh kasus tentang masalah nasab atau silsilah misalnya, suatu saat ada orang yang mengaku sebagai keturunan dari walisongo atau sultan tertentu, ia mengaku berasal dari sunan atau sultan tertentu itu, ia mengaku sebagai keturunan ke 8 dari Sunan atau sultan tertentu tersebut. Nah ketika data itu dibaca oleh sebagian orang, tiba-tiba ada yang berkomentar, "wah, gak mungkin bos, masak dari generasi Sunan atau sultan ini kamu baru masuk digenerasi ke 8 nya, sedangkan setahu saya generasi keturunan walisongo atau sultan ini sekarang rata-rata berada pada kisaran generasi atau 15 atau 16. Sang pemilik nasab menjadi gelisah dan bimbang dengan kanyataan ini. Bisa jadi ia akan sangat bingung, terpukul dan putus asa dengan kenyataan nasabnya yang dianggap bermasalah. Dan memang secara data nasab, rata-rata keturunan dari walisongo pada era sekarang kisarannya pada generasi ke 15 atau 16, kalaupun ada yang digenerasi 13 atau 14 itu biasanya karena ada hal hal tertentu yang meyebabkan nasab mereka berada pada kisaran itu. Lantas dengan adanya data ini, bagaimana tadi dengan sang pemilik nasab atau silsilah itu, tentu ia sangat gelisah, tentu ia sangat takut bila dituduh sebagai pemalsu nasab. nah jalan keluar dari ini semua adalah dengan mendatangi orang yang ahli dalam hal ini adalah ulama ahli nasab.sehingga ketika sang pemilik nasab mendapatkan klarifikasi nasabnya dari ulama ahli nasab, iapun akan menerima kenyataan, Nasab mereka harus siap diteliti dan dikoreksi, Alhamdulillah bila catatan nasab itu benar, legowo bila memang catatan nasab tidak benar, buat apa pula bila nasab seseorang ternyata palsu atau bermasalah harus dipertahankan, lebih baik orang tersebut bangga dengan nasab yang ada, toh yang penting nasab atau silsilah itu dipenuhi dengan nilai-nilai kebenaran dan kejujuran. Kiat sebagai orang awam jangan sampai berani-berani mengatakan, si anu nasabnya palsu dan bermasalah, sudah berapa banyak kita punya ilmu nasab atau silsilah sehingga kita berani mengatakan nasab seseorang bermasalah? . Yang berhak mengatakan seseorang nasabnya bermasalah adalah ulama ahli nasab. oleh karena itu alangkah arifnya bila kita mengetahui nasab atau silsilah seorang bermasalah, kita datangi dan kita coba dia untuk berdiskusi, dan yang paling penting memang wajib kita melibatkan ulama nasab, apalagi bila silsilah atau nasab kita berhubungan dengan orang-orang besar pada masa lalu, lebih khusus lagi bila itu sudah berkaitan dengan Zuriat-zuriat dari Rasulullah SAW, bagaimana dengan zuriat lain yang tidak berhubungan dengan zuriat Rasulullah SAW, ya tetap saja mereka harus melibatkan orang disekitar mereka atau keluarga mereka yang faham secara luar dalam tentang nasab dan silsilah mereka. Untuk menilai tingkat akurasi sebuah silsilah atau nasab memang tidaklah mudah, tidak boleh kita sembarangan mengukur atau menilai nasab atau silsilah orang seenak enaknya saja. Seorang ulama ahli nasab saja, untuk belajar ilmu seperti ini membutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun, bahkan saya pernah mendengar langsung dari seorang ulama dimana tempat saya mengaji (mudah-mudahan beliau tetap sehat), beliau mempunyai sahabat seorang Sayyid yang belajar ilmu nasab selama 25 tahun! bahkan Kyai saya ini mengatakan bahwa beliau yang belajar ilmu nasab yang "cuma" 10 tahun saja, tidak ada apa-apanya (sebuah pernyataan tawadhu dari seorang ulama). Seorang ulama yang lain bahkan pernah mengatakan kepada saya bahwa beliau bahkan sudah dibimbing kakeknya dari kecil sampai wafat untuk belajar ilmu nasab. setelah ditotal-total, beliau sudah menggeluti nasab sudah lebih dari 20 tahun. Kakek ulama ini bahkan lebih spektakuker, dari tahun 1919 sampai 1991 kakeknya terus melakukan pendataan dan penelitian nasab. wah mendengar ini saja, saya sudah bisa membayangkan betapa beratnya ilmu ini. Mendengar ini, terus terang saya jadi malu pada diri sendiri, karena pengetahuan saya tentang bisa dikatakan sangat buruk, jangankan nasab atau silisilah orang, silsilah sendiri saja belum tentu beres..Ulama nasab atau silsilah tahu mana nasab atau silsilah yang palsu, caranya? ya mereka yang punya tehnik itu. Jangan coba-coba kita bermain-main dengan data nasab dan silsilah kita, mereka para ulama nasab tahu mana nasab yang asli mana yang palsu. Akurasi pendataan nasab mereka betul betul terpercaya dan valid karena ulama ahli nasab mempunyai sanad keilmuan yang sampai kepada Rasulullah SAW. Jadi Insya Allah bisa dipertanggungjawabkan. Bagaimana dengan kita, ya kalau bisa cobalah kita belajar sedikit ilmu ini, tentu kepada empunya, paling tidak untuk membuka wawasan kitalah tentang bidang yang unik ini, siapa tahu nanti bermanfaat. Saya pernah merasakan ini, Suatu saat berdiskusi dengan seseorang, eh tanpa disadari teman diskusi saya justru adalah kerabar juga bila ditinjau dari sisi nasab, sehingga yang tadinya kami memanggil dengan kata-kata anda, ya mau tidak mau harus ada tata kramanya, aturan saya manggil dia anda, namun karena secara nasab atau silsilah dia lebih tua, ya mau gak mau saya manggil dia paman, padahal usianya lebih muda dari saya..namun itulah salah hikmahnya mengetahui tentang ilmu ini.. AL HABIB AL WALID MUHAMMAD bin ALWI bin HUSIN Al bin HOOD Al ATHAS. ===========0o0=========== Al habib lahir di sebuah desa di daerah Sulawesi Selatan (Ujung Pandang) yang bernama Subik Mandar pada tanggal 14 Mei 1934 , Ayah Al habib bernama Al Habib Alwi bin Husin bin Hasan Al bin Hood Al Athas dan ibunya bernama Rugayyah binti Alwi bin Abdullah bin Sahl Jamalullail. Desa Subik ini adalah suatu daerah nelayan yang berhadapan dengan teluk Mandar , terletak diantara dua wilayah yaitu Majene dan Polewali . Masa kanak-kanak al habib dihabiskan di daerah ini,hingga suatu masa AL Habib diajak oleh pamannya yang bernama Al Habib Ali bin Husin bin Hasan Al bin Hood Al Athas merantau ke tanah Jawa tepatnya di Pekalongan,karena tidak betah dengan suasana baru ini al habib pulang kembali ke Ujung Pandang. Pada umur 15 tahun al habib kembali merantau ke tanah Jawa tepanya daerah Surabaya, disini al habib bekerja pada Al habib Ja'far Aidid.Setelah tinggal selama 6 tahun di Surabaya al habib menikah pada umur 21 tahun dengan Syarifah Khadijah binti Alwi bin Ali Assofi Asseggaff. Setelah pernikahan ini al habib mendapat kepercayaan yang besar dari Al habib Alwi bin Ali Assofi Asseggaff yang juga merupakan mertua al habib untuk mengelolah pabrik secara penuh tenun kain sarung yang berada di Gapuro Gersik. Sejak saat diberi kepercayaan Al habib tinggal di Gersik,secara ekonomi al habib cukup mapan dan di waktu itu al habib sering menerima tamu dari berbagai lapisan masyarakat Alawiyin yang ada di Jawa Timur bahkan al habib juga mempunyai relasi dagang yang cukup luas dari berbagai daerah di Indonesia. Kegemaran al habib terhadap nasab ini telah dimulai sejak al habib masih mudah/sebelum nikah dimana waktu itu masih banyak Wulaiti (kaum yang lahir di Hadramaut), dalam setiap acara al habib selalu menyempatkan diri untuk berinteraksi / bergaul dengan segala golongan dengan secara sungguh-sungguh menanyakan nama qabilahnya,asal daeranya dan berbagai masalah yang berkaitan dengan nasab. Terkadang al habib menyempatkan diri berkunjung dengan wulaiti untuk menanyakan permasalahan sekaligus belajar mengenai ilmu nasab adakalah suatu acara al habib sengaja membawa air untuk cucian tangan guna melayani orang-orang tua/wulati pada kesempatan yang sesaat itu alhabib menggunakan untuk berkenalan sekaligus mengenal orang lain. Al habib belajar kepada banyak orang untuk memahami ilmu nasab ini,jadi al habib membutuhkan waktu puluhan tahun untuk duduk mengurusi permasalahan nasab ini tidak dengan tiba-tiba atau dengan kepentingan tertentu untuk mencari kedudukan di mata manusia,duduknya al habib di ilmu nasab ini jauh dari kepentingan pribadi ataupun golongan. Ada suatu kejadian yang membuat Al habib terpacu untuk belajar ilmu nasab ini, pada suatu ketika sewaktu alhabib baru mau mengenal /belajar silsilah alhabib sempat mendapat sindiran yang cukup membuat alhabib termotifasi untuk membuktikan ketidak benaran ucapan orang-orang. Pada waktu itu ada ucapan yang mengatakan bahwa "Mana mungkin orang dari pedalaman bisa mengerti nasab". Ternyata perkataan ini terbantahkan oleh alhabib. Al habib beserta keluarga hijrah ke Jakarta pada tahun 1981 di Jl. Cililitan Kecil Jakarta Timur dan pada tahun 1989 alhabib memegang kendali dalam menjaga kemurnian/kelestarian ilmu nasab ini hingga sampai akhir hayatnya. Jadi al habib mematahkan perkataan orang yang meragukan kemampuan al habib ternyata orang yang berasal dari daerahpun mampu memegang kendali ilmu nasab ini setelah belajar puluhan tahun dengan berkeliling kemana-mana. Al habib sempat berkeliling Indonesia bahkan semenanjung Melayu ,alhabib juga punya hubungan yang baik dengan beberapa orang ahli silsilah waktu itu. Diantaranya Al Isa bin Muhammad bin Al Qatmyr Al-Kaff, Al Habib Ibrahim bin Muhammad Al Kaff Singapura dan beberapa ahli silsilah yang lainnya. Al habib juga sempat mempersiapkan beberapa orang kader untuk mengantisipasi ke masa depan. Diantara kader tersebut adalah Al Habib Zainal Abidin bin Segaf Assegaf yang waktu itu masih berumur 30 tahun. Sebulan sebelum meninggal alfaqier sempat bertemu al habib dirumahnya, alhabib berpesan "ya Waladi jangan engkau ikuti orang-orang yang berpegang diluar salaf kita, ikuti salaf-salaf kita suatu saat nanti mereka yang keluar dari salaf kita akan hancur sehancurnya" sembari beliau mengantar alfaqier ke luar. Rupanya itulah pertemuan terakhir dan pada tanggal 6 Februari 1995 Al habib meninggal dunia dan dikuburkan di Makam AlHabib Ahmad bin Alwi Al Umar AlHaddad (Habib Kuncung, dibelakang Kali Bata Mall, Jakarta ). Selamat jalan habib curahan do'a menghantar mu di tempat istirahat yang tenang di dalam tamannya sorga Semoga ALLAH menempatkanmu pada tempat yang terindah yang belum pernah ditempati manusia lain dimasamu. Aaamiiin ya Robbal Alamiin. ILMU NASAB Naqobatul Asyrof Al-Kubro Segala puji bagi ALLAH Yang Maha Esa, Maha Agung lagi Perkasa atas segala limpahan Rahmat dan KaruniaNYA yang tak terhingga ,kasih sayangNYA yang abadi ,pintu maafNYA tak pernah terkunci bagi hambaNYA yang berserah diri keharibaan Ilahi Robbi,Tuhan Khaliqul Alam Yang Maha Suci. Shalawat serta salam kami panjatkan kepada Rasul penghulu alam,nabi agung, manusia pilihan Muhammad SAW dan bagi para keluarganya yang suci lagi mulia,para Imam pemimpin ummat yang menjadi pewaris Rasulullah SAW,serta kepada para sahabat pilihan dan orang-orang yang mengikuti petunjuk mereka dengan baik dari generasi awal hingga akhir zaman. Ilmu Nasab atau Ilmu Silsilah adalah ilmu yang membahas garis keturunan/susun galur /asal usul seseorang baik keturunan Bangsawan ,Ratu ,Raden, Raja atau keturunan Rasulullh SAW. Bagi mereka yang telah dikaruniakan oleh ALLAH nasab dan keturunan Mulia hendaklah menjaga dan memeliharanya sebagaimana yang telah dilakukan oleh para Wali dimasa hidupnya agar supaya anak cucu mereka mengerti akan kedudukan mereka ditengah-tengah ummat. Di dalam Al-Qur’an surat Al-Hujarat ayat 13 , ALLAH berfirman : ’’ Hai manusia ! Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan .dan kami jadikan kamu beberapa bangsa dan suku-suku bangsa,supaya kamu mengenal satu sama lain. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu dalam pandangan ALLAH ialah yang lebih bertaqwa. Dari Abu Hurairah r.a katanya, bersabda Rasullah SAW: ’’Pelajarilah olehmu tentang nasab-nasab kamu agar dapat terjalin dengannya tali persaudaraan dantara kamu. Sesungguhnya menjalin tali persaudaraan itu akan membawa kecintaan terhadap keluarga ,menambah harta,memanjangkan umur dan menjadikn ALLAH ridho “. Diriwayatkan oleh Ahmad dalam musnatnya, Tirmizi dan Al-Hakim. Dengan itu jelaslah bahwa ilmu nasab adalah suatu ilmu yang agung ,berhubungan dengan hukum-hukum syariah Islam . Orang yang mengingkari keutamaan ilmu ini adalah orang yang jahil,pembangkan dan menentang ALLAH dan Rasul-Nya. Kedudukan ilmu nasab yang penting di ketahui dalam syariah dintaranya adalah : I. Mengetahui nasabnya Rasulullah SAW yang mana nabi SAW bersabda dalam hal ini katanya : ’’ Aku adalah Muhammad bin Abdullh bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusai bin Kilab ( nama sebenarnya Hakim) bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik (An Nadhir) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan ’’. Diriwayatkan oleh Ibnu Assakir dari Abdullah bin Abbas. Tak seorangpun meragukan akan kebenaran nasab dari Rasulullah SAW yang tersebut diatas. II. Mengetahui asal keturunan para Imam (pemimpin) seperti dinyatakan oleh Ibnu Hazm, ’’ Seseorang wajib mengetahui bahwa khilafah tidak boleh dipegang melainkan oleh keturunan Fihr bin Malik ( An Nadhir) bin Kinanah. Hal ini tidak akan diketahui melainkan dengan mengenali Ilmu nasab. III. Saling mengenal diantara satu sama lain sehingga seseorang tidak dinisbahkan kepada selain ayahnya atau datuknya ,karena sabda Rasulullah SAW dalam riwayat Imam Bukharie mengatkan : “Seseorang yang mengaku orang lain sebagai ayahnya padahal ia mengetahuinya maka ia telah berbuat kekufuran dan siapa yang mengaku kepada nasab bukan nasabnya maka hendaknya ia menempuh tempat tinggalnya dalam api neraka” Beberapa perkara berkaitan dengan hal tersebut diatas yaitu : 1. Mengetahui hukum-hukum pusaka, yang mana sebahagian waris boleh melindungi bagian yang lain. 2. Hukum para wali dalam nikah yang mana sebagian wali diutamakan dari wali yang lain. 3. Hukum wakaf ,jika orang yang mewakafkan itu mengkhususkan kepada sebagian keluarga atau kerabat dan tidak kepada sebagian yang lain. 4. Mengambil kepastian nasab dalam kafa’ah suami terhadap istri dalam nikah ,menurut Imam Abu Hanifah ,Imam Ahmad bin Hambal serta Imam Syafe’i karena sabda Rasulullh SAW dari Siti ‘Aisah r.a dalam kedaan marfuk : ” Pilihlah tempat untuk menyimpan air mani kamu dan kawinilah orang-orang yang setaraf serta kawinkan wanita- wanita itu dengan mereka”. Diriwayatkan Oleh Ibnu Majah,Darutqutni,Al Hakim dan Al Baihagi. 5. Memperhatikan nasab wanita yang akan dinikahi ,sabda nabi SAW: ”Wanita itu boleh dinikahi dengan empat sebab ; karena hartanya,keturunannya, kecantikannya dan agamanya, maka utamakan yang memiliki agamanya niscaya kamu akan beruntung”. Diriwayatkan oleh Syaikhan dan Imam Ahmad dalam musnatnya. Adapun yang dimaksud dengan keturunannya ialah berasal dari keturunan yang mulia dalam hal ini tidak mungkin kita dapat mengetahuinya melainkan dengan Ilmu nasab. 6. Mengetahui nama-nama isteri nabi yang mana diharamkan kepada seluruh orang Islam mengawani mereka,begitu juga mengetahui nama-nama sahabat besar dari kalangan Muhajirin dan Ansor juga mengetahui orang-orang yang berhak menerima khumus (seperlima) dari kalangan kerabat Rasul serta mengetahui orang-orang yang diharamkan kepada mereka menerima sedekah dari kalangan keluarga Muhammad yang mana Ibnu Hazm menganggap perkara-perkara diatas sebagai fardu kifayah. Didalam ilmu nasab ada klasifikasi/pengelompokan status nasab seseorang : 1. Shohihun Nasab adalah status nasab seseorang yang setelah melalui penelitian dan pengecekan serta penyelidikan ternyata sesuai dengan buku rujukan (buku H. Ali b Ja’far Assegaf dan buku induk), yang bersangkutan dinyatakan berhak untuk mendapatkan buku dan dimasukkan namanya di dalam buku induk. 2. Masyhurun Nasab adalah status nasab seseorang yang diakui akan kebenarannya namun tidak terdapat pada buku rujukan yang ada . Yang bersangkutan tidak bisa dimasukkan dalam buku induk . Kebenaran nasabnya didapat dari keterangan kalangan keluarganya sendiri dan ditunjang oleh beberapa literatur/buku yang dapat dipercaya juga diakui oleh ahli-ahli silsilah terdahulu ditambah beberapa orang yang memang diakui kepribadiannya di masanya. 3. Majhulun Nasab adalah status nasab seseorang setelah diadakan masa penyelidikan /pengecekan dan penelitian ternyata tidak didapatkan jalur nasabnya. Ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya status ini dintaranya : karena ketidak tahuan, kebodohan, keminiman pengetahuan masalah nasabnya ataupun niat-niat untuk memalsukan nasab. 4. Maskukun Nasab adalah status nasab seseorang yang diragukan kebenarnnya karena didalam susunannya terjadi kesalahan /terlompat beberapa nama . Hal ini dikarenakan terjadinya kelengahan sehingga tidak tercatatnya beberapa nama pada generasi tertentu. 5. Mardudun Nasab adalah status nasab seseorang yang dengan sengaja melakukan pemalsuan nasab yakni mencantum beberapa nama yang tidak memiliki hubungan dengan susun galur nasab yang ada. Ataupun menisbahkan namanya dengan qabilah tertentu bersandarkan dengan cerita /riwayah dari seseorang yang tidak memiliki ilmu nasab/individu yang mencari keuntungan ekonomi secara pribadi. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan yang bersangkutan bertindak memalsukan nasab ini sebagai contoh adalah karena yang bersangkutan hendak melamar Syarifah ataupun masalah warisan. 6. Tahtal Bahas (dalam pembahasan) adalah status nasab seseorang yang mana di dalamnya terjadi kesimpang siuran dalam susunan namanya. Hal ini banyak penyebabnya, diantaranya karena yang bersangkutan di tinggal oleh orang tuanya dalam keadaan masih kecil atau terjadinya kehilangan komunikasi dengan keluarganya atau terjadi kesalahan dalam menuliskan urutan-urutan namanya. Posisinya nasab ini bisa menjadi shohihun nasab atau majhulun nasab atau mardudun nasab sesuai dengan hasil penyelidikan dan pengecekan yang dilakukan. 7. Math’unun Nasab adalah status seseorang yang tertolak nasabnya karena yang bersangkutan terlahir dari hasil perkawinan di luar Syariat Islam. Tertolaknya nasab ini setelah melalui penelitian dan pengecekan juga dengan ditegaskan oleh beberapa orang saksi yang dapat dipercaya. Hal ini juga dikenal dengan cacat nasab. Demikianlah uraian singkat mengenai ilmu nasab ini, semoga kita sama-sama dapat mengambil manfaatnya dan kami berharap agar kita tetap menjaga garis keturunan dan kemurnian dari nasab . Hormat Kami, Naqobatul Asyrof Al-Kubro Lembaga Pemeliharaan,Penelitian Sejarah Silsilah “ALAWIYIN” dan Kaderisasi Ahli Nasab

Tidak ada komentar: