Rabu, 05 November 2014

MEMBAKAR KEMENYAN

MEMBAKAR KEMENYAN Latar belakang bahwa ini kembali kepada tradisi Rasulullah SAW bahwa beliau adalah pecinta harum-haruman sedang pada waktu itu belum ada wangi-wangian atau parfum seperti sekarang karena saat itu untuk wangi-wangian adalah kemenyan maka benda itulahyang di pakai sebagai pengharum. Cuman dalam hal kemenyan ada yag digunakan kepentingan sacral secara ritual dalam hal ini kita memanfaatkan harum-haruman untuk mengikuti sunnah Rasul SAW. TUMPENGAN Masalah tumpengan itu budaya, tidak selamanya itu muncul dari agama hindu atau budha, karena sebelum islam masuk ke Indonesia pendududuk Indonesia sudah ada animisme dan dinamisme , ajaran hindu atau budha memang waktu itu sangat mewarnai masyarakat sehingga muncul istilah tumpengan dan mengakar pada penganutnya, maka ajaran islam sangat bijak tidak serta merta membuang kebudayaan itu seperti membalikkan telapak tagan. Karena itu para wali yang masuk ke Indonesia hanya mengubah sedikit demi sedikit selagi kultur itu tidak bertentangan dalam pandangan agama islam. Kalau tumpengan dianggap sesaji terhadap para dewa maka islam memiliki sebagai sedekah yang khasiatnya untuk tolak balak, dan sedekah itu seperti doa yang khasiatnya seperti pedang seorang mukmin, bila doanya kurang makbul dengan sedekah akan menjadi makbul. jadi tidak semua tumpengan itu jelek atau salah tergantung niatnya. Malah kalau menjadi alat dakwah supaya mereka tahu islam justru lebih baik. Yang mulanya menjurus syirik kita alihkan ke tauhid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar