Rabu, 13 Desember 2017

MBAH MUTAMAKKIN KAJEN PATI

Syeikh Ahmad Mutamakkin adalah keturunan Raja Muslim Jawa Jaka Tingkir, cicit Raja Majapahit terahir Brawijaya V. Ayah Syeikh Ahmad Mutamakkin adalahSumahadiwijaya adalah Pangeran Benowo II Raden Sumahadinegara bin Pangeran Benawa I Raden Hadiningrat bin Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya bin ki Ageng Penggingbin Ratu Pambayun binti Prabu Brawijaya V Raja Majapahit terakhir. Ratu Pambayun adalah saudara perempuan Raden patah. Istri Jaka Tingkir adalah putri Sultan Trenggonobin Raden Patah Raja Demak. Menurut sumber lain, Syeikh Ahmad Mutamakkin masih memiliki garis keturunan langsung dengan Nabi Muhammad SAW. Silsilah Syeikh Ahmad Mutamakkin menunjukkan pertemuannya dengan Nabi melalalui garis ayah:  Syeikh Ahmad Mutamakkin bin  Sumahadinegara bin  Sunan Benawa bin  Abdurrahman Basyiyan bin  Sayyid Umar Ibnu Sayyid Muhammad bin  Sayyid Ahmad bin  Sayyid Abu Bakar Basyiyan bin  Sayyid Muhammad Asadullah bin  Sayyid Husain at-Turaby bin  Sayyid Ali bin  Sayyid al-Faqih al-Muqaddam bin  Sayyid Aly bin  Sayyid Muhammad Shahib al-Murbath bin  Sayyid Ali Khali Qasyim bin  Sayyid Alwy Ibnu Sayyid Muhammad bin  Sayyid Alwy bin  Imam Ubaidillah bin  Imam Ahmad al-Muhajir ila Allah bin  Imam Isa an-Naqib bin  Imam Muhammad an-Naqib bin  Imam Alwy al-Uraidhi bin  Imam Jakfar al-Shadiq bin  Imam Muhammad al-Baqir bin  Imam Ali Zainal Abidin bin  Sayyidina Husain bin  Fatimah Azzahra binti  Sayyidina Muhammad SAW. Silsilah lain berbeda pada tingkat Sayyid Alwy ke bawah, silsilah ini:  Syeikh Ahmad Mutamakkin bin  Sumahadinegara bin  Sunan Benawa bin  Putri sultan Trenggono binti  Sutan Trenggono bin  istri Raden Patah binti  Maulana Rahmat bin  Maulana Ibrahim bin  Jamaluddin Husain bin  Sayyid Ahmad Syah bin  Sayyid Abdullah bin  Sayyid Amir Abd al-Malik bin  Sayyid Alwy dan seterusnya seperti silsilah di atas. Telah disebutkan bahwa Pangeran Benowo II pada tahun 1617 M melarikan diri ke Giri untuk meminta suaka politik atas serangan Mataram. Di ceritakan juga, adipati Tubanyang menjalin hubungan kekerabatan dengan {{pangeran Benawa II]]. Maka dapat diasumsikan bahwa dari hasil perkawinan itu lahir Sumadiwijaya (nama ningrat al-Mutamakkin) tahun kelahiranya tidak diketahui secara tepat, oleh karena itu, masih di perlukan pelacakan secara cermat tentang peninggalan dan silsilahnya. Syeikh Ahmad Mutamakkin di lahirkan di Desa Cebolek, 10 Km dari Kota Tuban, Ia kemudian di kenal dengan nama Mbah Mbolek. Nama Al-Mutamakkin sebenarnya adalah gelar yang di peroleh dari rihlah ilmiahnya di timur Tengah. Al-Mutamakkin di ambil dari Bahasa Arab yang artinya orang yang meneguhkan hati atau diyakini akan kesuciannya. Di Desa Cebolek Tuban, Syeikh Ahmad Mutamakkin menghabiskan usia mudanya. Desa Cebolek di Tuban yang sekarang bernama Desa Winong *). Di sana terdapat peninggalannya berupa masjid Winong. Masjid tersebut tepat berada di tepi sungai. Pelacakan secara mendalam mengalami kesulitan karena masjid sudah di pugar berkali-kali akibat sering terkena banjir besar. Di dalam masjid tersebut terdapat klebut (kayu agak lonjong bulat tempat untuk menjemur kopyah atau peci haji) dan batu kecil mirip seperti asbak. Di depan masjid terdapat sawo kecik yang cukup besar yang di yakini terdapat keris pusaka Syeikh Ahmad Mutamakkin. Desa sunyi senyap dan banyak penyamun ini berkat usaha KH. Mutamakkin berubah menjadi Desa yang penuh damai dan sejahtera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar