Kamis, 20 Oktober 2016
GURU OH GURU PENULIS: NUR AMIN BIN ABDURRAHMAN
نور على نور يهدي الله لنوره من يشآء ويضرب الله الامثال للناس والله بكل شيئ عليم ( النور )
GURU OH GURU
Guru, Pendidik,kyai, Alim. Ulama’ dan semisalnya adalah tumpuhan orang menimba ilmu. Ilmu menyimpan cahaya, Gurupun menyimpan cahaya sebab pembawa ilmu, akan tetapi kenapa beda guru dahulu dengan yang sekarang …..apa bedanya ?....dia menjawab : bedanya ya dulu dengan sekarang…itu bukan menjawab tapi membalikkan kata yang sering dikatakan guru zaman sekarang . memang guru sekarang pinter ngomong bukan ngomong pinter …wah saya malah ikut-ikutan , mosok saya diikut sertakan guru sekarang… ya nggak apalah diikutkan boleh dan kenyataannya memang begitu tapi tidak yang ikut-ikutan ….guru dahulu tidak gampang membalikkan kata-kata tapi melakukan, melaksanakan dengan ikhlas kesadaran cinta dan kasih sayang karena itu patut untuk “ DIGUGU DAN DITIRU “ Persamaan guru dulu dan sekarang antara lain adalah sama-sama ngajar, sama-sama dapat bayaran baik bisyaroh maupun gajian, APBD maupun fungsional dan nama sejenisnya , sama-sama seragam, sama-sama numpak kendaraan dan banyak lagi persamaan .
Perbedaan nya adalah guru dahulu tidak pakai sepatu karena itu mudah sekali kalau hadats cepat-cepat berwudlu sehingga cahaya dari wudlu dan cahaya dari ilmu yang disampaikan sendiri bersinar menyinari semuanya baik hati murid wajah murid tempat mengajar dan semua yang disekelilingnya baik manusia ,jin, malaikat tumbuh2han dan sebagainya sehingga siapa yang merasa didekatnya merasa tenang tentram damai atau kondusif.(bahasa apa ini ? )
Guru sekarang kalau gak pakai sepatu dibilang katorok (ndeso) padahal yang bilang katrok justru aslinya lebih katrok cumin lali wethone gitu aja biasa ada unen-unen munggah pangkat lali adat tambah bondo kakehan odo yen wes gering lali iling. Paling-paling ya alasannya keseragaman kepatuhan ketaatan keharmonisan keselarasan dan opo jare wae. Yang saya pikir-pikir kalau gurunya wedok baru masuk langsung kentut ,salaman dengan guru lanangan, murid laki-laki setiap hari yang sudah menjadi kebiasaanlah, progamlah, adat istiadatlah, etikalah embohlah terus kapan sucinya kapan menaggung wudlunya apalagi sang guru wedok berkata “ kalau saya berwudlu nanti bedak , lifstik, sidhu saya kan hilang kalau hilang yang cariin siapa …apa kamu yang beliin ?.....inilah kira-kira jawaban guru sekarang . kalau boleh menyikapi guru wedok itu ya begini : kalau salaman yang bukan mahromnya ya jangan di tutulkan atau disrempetkan bahasa arabnya “BIL QULUB “ wah kalau ibu memulainya dan di ikuti semua guru atau guru seindonesia mengikuti , pahalanya berapa banyak pasti sulit dihitung. Kalau ibu guru meninggal pasti terus mengalir kealam qubur,,,,,marilah ibu guru bapak guru kita mulai siapa yang menjadi orang pertama dengan masalah ini…..siapa yang menanggung suci (wudlu ) malaikat selalu mendoakan dengan sholawat dan istighfarnya selama dia belum batal/ hadats.
Sayangilah murid-murid kita, hormatilah guru-guru kita hargailah ilmu kita yang menuntun kita kelak kesurga YARFA ILLAHULLADZINA AMANU MINKUM Walladzi utul ilma darojaat…AMIN
Jumu’ah Kliwon 19 shofar 1436 / 12 Desember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar